Oleh. Rita Handayani
(Penulis dan Founder Media)
Ragam Formula - Kabar gembira pasti disukai semua orang. Begitulah seharusnya, sebagaimana dua kabar gembira yang telah lama disampaikan oleh Rasulullah saw. Harus menjadikan kaum Muslim bahagia dan terpecut untuk meraihnya.
Karena, lisan Rasul saw. yang tuturnya dituntun oleh wahyu. Sehingga tidak akan mungkin keliru apatah lagi berdusta. Sehingga ucapan Nabi merupakan bagian dari pedoman dan tuntunan bagi kaum Muslim dalam bertindak.
Untuk itu apa yang telah dikabarkan Rasul saw. tentulah benar dan akan terjadi. Termasuk dalam hal nubuwat atau bisyarah Rasulullah saw.
Menyambut Bisyarah Rasul
Bagaimana sebaiknya sikap seorang Muslim dalam menyambut datangnya kabar gembira dari Rasul saw.? Ketika Rasulullah saw. mengabarkan bahwa Persia dan Romawi akan ditaklukkan oleh kaum Muslim. Beragam sikap ditunjukkan oleh umat manusia.
Orang-orang kafir mentertawakannya dan menganggap itu semua sebagai lelucon yang menggelikan. Sementara orang-orang yang beriman mereka meyakini bisyarah tersebut pasti akan terwujud. Sehingga mereka berjuang untuk mewujudkannya. Memang akhirnya Persia dan Romawi pun ditaklukan oleh kaum Muslim.
Demikian juga saat mencuatnya kabar dari lisan Rasulullah kala salah seorang sahabat bertanya, ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,''Kota Heraklius (Konstantinopel). (HR Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim).
Orang kafir tidak mempercayainya. Sementara umat Islam begitu meyakini hingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Yang akhirnya memang kota heraklius itu jatuh ke tangan kaum Muslim.
Bisyarah Rasulullah Saw, adalah petunjuk dan kabar gembira bagi kaum Muslim. Baik melalui Al-Qur’an ataupun ucapan Rasulullah saw. Bahwa dua pilar peradaban Barat pada waktu itu, yang dijadikan simbol peradaban. Yaitu: Kota Roma (Romawi Barat) dan Kota Konstantinopel (Romawi Timur) akan dibebaskan dan diberikan pada kaum Muslim.
Bisyarah menjadi lambang janji Allah Swt. juga menjadi motivasi bagi kaum Muslim hingga berabad-abad lamanya. Keyakinan pada janji Allah ini telah terhunjam kuat dalam jiwa kaum Muslim. Menjadi harapan saat merasa tidak berdaya, menjadi alarm saat akan berbuat khilaf, bahkan menjadi sumber energi yang tidak terbatas. Keyakinan terhadap bisyarah inilah yang membuat kaum Muslim berjuang hingga menorehkan tinta emas di dalam sejarah peradaban dunia.
Demikianlah kekuatan keimanan serta percaya pada janji Allah dan bisyarah rasul-Nya. Harus menjadi pondasi untuk mewujudkannya. Bukan hanya sekadar membaca fakta dan data. Lebih dari itu juga harus meneladani semangat perjuangan dan pengorbanan Nabi, para sahabat, juga para generasi pejuang setelahnya seperti Salahuddin Al Ayyubi, Muhammad Al Fatih, dan para pejuang lainnya, yang kemudian bisa menjadi ruh kebangkitan umat Islam.
Berkaca dari kisah heroik para legendaris tersebut semestinya umat Islam bisa mengambil ibroh (pelajaran). Sehingga bisa melanjutkan estafet perjuangan dakwah. Dengan melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan khilafah.
Tegaknya kembali daulah Islam juga adalah janji dan bisyarah Nabi saw.
Meski dalam perjalanannya jalan perjuangan itu terjal, berliku-liku, juga penuh dengan banyaknya halangan dan rintangan. Seperti apa yang dialami oleh para pejuang Islam saat ini. Mulai dari beragam fitnah keji, penangkapan, hingga persekusi, dan sebagainya.
Akan tetapi para pengemban dakwah tak boleh gentar dalam menghadapi kaum kafir dan munafik. Yakinlah Allah ‘azza wa jalla tidak akan rida, jika musuh Islam berusaha untuk memadamkan cahaya Islam. Apapun bentuknya makar tersebut, mulai dari kebohongan lancangnya mulut mereka. Juga banyaknya makar jahat yang terencana. Namun, ketahuilah sesungguhnya makar Allah lebih dahsyat daripada makar mereka. Dengan mudah Allah Swt mampu menyingkap makar juga melenyapkan tipu daya yang mereka embuskan.
Sebagaimana ketegasan dalam firman-Nya:
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Ali-Imran: 54)
Estafet Perjuangan
Maka tak ada yang perlu dikhawatirkan atau ditakutkan. Atas izin-Nya pula pasti akan lahir pemuda-pemuda tangguh pejuang Islam sebagai estafet perjuangan dalam mewujudkan bisyarah Rasulullah saw.
Siapakah para pemuda tangguh itu? Apakah itu kita yang sedang membaca tulisan ini? Pantaskan kita untuk menjadi pewujud bisyarah Nabi selanjutnya. Pantaskan kita untuk menjadi the legend?
PR kita adalah menaklukan Kota Roma dan menegakkan daulah Islam. Itulah bisyarah Nabi yang harus diwujudkan saat ini. Semangat untuk meraih bisyarah ini tak boleh padam. Karena bisyarah adalah kabar gembira yang merupakan janji dari Allah Swt. Ini adalah sebuah janji yang pasti terwujud dan akan diwujudkan oleh kaum Muslimin.
Jika pada manusia yang merupakan makhluk sering lalai, penuh khilaf dan salah saja sangat dipercaya janjinya. Lantas kenapa pada Allah Swt. Zat yang tak pernah ingkar janji masih ada keraguan dalam mengimani janji Allah?
Namun, meskipun bisyarah ini adalah sebuah janji yang pasti, tetap harus ada kaum Muslimin yang mewujudkannya. Bisyarah ini dikabarkan oleh Rasulullah saw. dengan tujuan untuk mengobarkan api perjuangan. Jadi bukan untuk menjadikan kaum Muslimin pasif dan hanya menunggu terwujudnya janji tersebut.
Jadi, tak hanya penaklukkan Kota Roma yang harus diwujudkan saat ini, tapi juga kembalinya daulah Islam. peradaban mulia Islam yang mengikuti manhaj kenabian ini harus pula kita perjuangkan. Sebagaimana Rasulullah Saw dalam sabdanya, menerangkan: “Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika ia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada pemerintahan Islam yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu dia akan mengangkatnya jika Dia Berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan, ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Pemerintahan Islam (Khilafah Islam) yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad)
Hadis yang mengandung bisyarah ini adalah kabar gembira bagi kaum Muslimin yang pasti akan terwujud. Wajib diperjuangkan oleh setiap umat Muslim. Syariat Islam harus dijadikan sebagai sumber hukum, pendidikan, kehidupan sosial dan bertata negara. Ini hanya mampu tercapai jika di bawah naungan daulah Islam.
Jangan tanyakan kapan bisyarah ini bisa terwujud atau bagaimana ini caranya bisa terwujud. Namun, tanyakanlah pada diri kita masing-masing peran apa yang sudah kita ambil untuk mewujudkan dua bisyarah Nabi yang tersisa ini.
Apakah kita sudah berupaya menjadi Muslim yang taat dan bertakwa sepenuh hati dan ikhlas dalam menjalankan seluruh syariat Islam? Apakah api semangat perjuangan senantiasa kita pelihara untuk berlomba-lomba mewujudkan bisyarah ini? Kewajiban umat Islam sekarang adalah meneruskan perjuangan ini.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar