Oleh. Agustia Wahyu Tri Anggraeni, S.Pd
(Pengajar)
Kenakalan remaja dan perilaku hedonisme merupakan fenomena sosial yang semakin menjadi perhatian dalam masyarakat modern. Dalam konteks Islam, hal ini menjadi perhatian karena bertentangan dengan nilai-nilai dan ajaran agama.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, kasus kenakalan remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Perilaku Hedonisme yang merupakan perilaku yang semakin merajalela, dengan banyak remaja yang lebih mengutamakan kesenangan instant tanpa mempertimbangkan nilai-nilai moral. Dampak negatifnya adalah kenakalan remaja dan perilaku hedonisme dapat berdampak negatif terhadap individu, keluarga, dan masyarakat secara luas, seperti peningkatan kasus kenakalan, kerusakan moral, dan ketidakstabilan sosial.
Islam mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi, termasuk kesederhanaan, kemandirian, dan kejujuran. Perilaku hedonisme bertentangan dengan nilai-nilai ini karena lebih menekankan pada kesenangan duniawi semata. Rasulullah saw. merupakan contoh teladan dalam menjalani kehidupan sederhana, bertanggung jawab, dan penuh dengan kebaikan kepada sesama.
Lingkungan sosial juga memiliki peran besar dalam membentuk perilaku remaja. Lingkungan yang mendukung nilai-nilai Islam dapat membantu mengurangi perilaku hedonisme yang merupakan dampak dari sistem kapitalisme yang telah menggerogoti remaja dengan kehidupan yang serba glamour dan mengabaikan nilai nilai Islam.
Pentingnya pendidikan agama yang mengajarkan nilai-nilai Islam secara menyeluruh sejak dini agar remaja memiliki landasan moral yang kuat. Melalui pengembangan lingkungan yang positif yaitu peran masyarakat perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung praktik nilai-nilai Islam. Seperti, kegiatan sosial yang bermanfaat dan kontrol terhadap media yang menyebarluaskan budaya hedonisme serta pengawasan keluarga yaitu peran keluarga dalam mengawasi dan membimbing anak-anaknya sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja dan perilaku hedonisme.
Keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak memperoleh pendidikan, baik secara formal maupun informal. Di lingkungan keluarga, anak-anak belajar nilai-nilai moral, agama, dan etika yang menjadi dasar kehidupan mereka. Orang tua dan anggota keluarga lainnya menjadi model teladan untuk anak-anak.
Dalam Islam, penting bagi orang tua untuk menunjukkan contoh yang baik dalam beribadah, berinteraksi dengan sesama, dan menjalani kehidupan yang islami. Karakter dan kepribadian anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.
Dengan memberikan pengajaran yang tepat dan memberikan contoh yang baik, keluarga dapat membantu membentuk karakter yang kuat dan islami pada anak-anak, pengawasan dan pembimbingan yaitu keluarga bertanggung jawab untuk mengawasi dan membimbing anak-anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini termasuk memberikan arahan terkait pergaulan, pendidikan, dan aktivitas yang islami.
Pendidikan agama yaitu salah satu peran utama keluarga dalam Islam adalah memberikan pendidikan agama kepada anak-anak. Ini meliputi pembelajaran tentang ajaran Islam, ibadah, dan nilai-nilai moral yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu semua tentunya dapat terwujud ketika Islam diterapkan menjadi sistem yang bukan hanya ritual ibadah namun dari segala aspek kehidupan manusia.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar