SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Minggu, 14 Juli 2024

Oleh. Rita Handayani 

(Penulis dan Founder Media)


Sehat adalah aset bahagia dalam kehidupan. Maka mengatur pergaulan dan pola hidup sehat menjadi sangat penting. Merebaknya berbagai penyakit ganas tidak melulu akibat kesalahan individu. Lebih dari itu, sistem hidup bentukan negara bisa menjadi pemicu utama.


Seperti saat ini, berdasarkan situs web resmi pemerintah Amerika Serikat, terkait data pengawasan ringkasan yang tersedia dari Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat. Menunjukkan bahwa di antara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria (LSL) 0⁰ mpox yang status HIV-nya diketahui, 28%–51% terinfeksi HIV. Bahkan orang dengan HIV stadium lanjut dan tidak terkontrol bisa memiliki risiko lebih tinggi terhadap manifestasi mpox yang berkepanjangan atau mengancam jiwa. (cdc.gov, 13/6/2024)


Fenomena Mpox-HIV 


Mpox merupakan penyakit langka yang disebabkan infeksi virus mpox. Virus ini adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan virus variola, yang menyebabkan cacar. Mpox dan cacar punya gejala yang sama, tetapi mpox memiliki gejala yang lebih ringan, dan jarang berakibat fatal. Mpox tidak ada kaitannya dengan cacar air.


Fenomena Mpox-HIV ini tidak saja menjadi alarm bagi aspek klinis akibat dari semakin sulitnya diobati dan risiko kematian yang sangat tinggi. Lebih dari itu, fakta ini merupakan peringatan keras akan bahaya nyata dari liberalisme-kapitalis bagi kesehatan dan kehidupan umat manusia. Karena seks bebas menjadi sarana penularan pertama dan utama bagi kedua penyakit ini. Ini adalah buah dari paham kebebasan kapitalisme.


Alhasil, wabah penyakit menular seksual, seperti Mpox dan HIV/AIDS, sangat berbahaya. Karena selama puluhan tahun, telah membunuh jutaan jiwa, termasuk ibu dan anak.


Setiap tahunnya kalangan ibu rumah tangga mencapai 35% dari total pengidap dengan penambahan kasus baru 5.100 ibu. Sementara di kalangan anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus dengan pertambahan kasus baru setiap 700 - 1.000 anak di setiap tahunnya yang sumber penularannya hampir 95% dari ibu yang terinfeksi HIV


Tingginya kasus koinfeksi atau infeksi secara bersamaan antara Mpox dan HIV/AIDS, terjadi secara global di dunia khususnya pada pelaku seks bebas. Ini sebagaimana pernyataan di situs resmi WHO, yaitu ada sekitar 32.000 dari 82.000 jadi setara dengan 52%.


Liberal-Kapitalisme Ancaman Nyata


Fakta di atas seharusnya bisa membuka mata betapa bahayanya kapitalisme bagi generasi. Karena ajaran kapitalisme merupakan paham kebebasan yang memfasilitasi seks bebas agar bisa eksis di tengah masyarakat. Ini adalah sarana penyebaran bagi kedua penyakit menular tersebut sejak awal ditemukannya hingga sekarang. 


Sebagaimana kita ketahui, Mpox pertama kali ditemukan tahun 1970 (jadi 53 tahun lalu) di Demokratik Kongo. Sedangkan HIV/AIDS teridentifikasi pertama kali tahun 1981 (32 tahun lalu) pada kalangan sesama jenis di Los Angeles AS.


Hal ini, ditegaskan sendiri oleh otoritas kesehatan kapitalisme WHO pada laman resminya, menyatakan “Early epidemiology of initial cases notified to WHO by countries shows that cases have been mainly reported amongst men who have sex with men (MSM)” 


Seharusnya, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tersedia, bisa segera teratasi baik Mpox maupun HIV/AIDS. Namun, hal itu jadi mustahil karena paham kebebasan kapitalisme telah mencegahnya. Kapitalisme pun terkesan kuat mendiamkan, bahkan memfasilitasi. Akhirnya, terjadilah silent pandemic yang telah melintasi benua dan menjadi persoalan global yang telah mengancam kehidupan jutaan jiwa ibu dan anak akibat dari efek spiral. Sungguh ini adalah bahaya yang nyata.


Ini jelas menjadi alarm betapa berbahayanya keberadaan paham kebebasan yang telah menyebabkan suburnya seks bebas. Ini adalah bukti yang tidak terbantahkan bahwa kapitalisme dan sekularisme biang masalah yang ada di muka bumi, khususnya kasus Mpox-HIV. 


Solusi dalam Islam


Solusi mendasar dalam penanganan Mpox-HIV adalah dengan pemutusan segera secara tuntas rantai penularannya. Yaitu dengan pemberantasan seks bebas beserta segala aspek yang memfasilitasinya. Hal ini menuntut kehidupan masyarakat menjadi steril dari seks bebas. Termasuk paham kebebasan yang telah mendasarinya, serta mensterilkan sistem kesehatan dari aspek industrialisasi. 


Ini meniscayakan akses yang mudah bagi setiap orang terhadap pelayanan kesehatan gratis berkualitas juga berkhasiat. Solusi dalam Islam menemukan relevansi yang kuat sebagai metode yang sangat efektif.


Kehadiran Islam sebagai sistem kehidupan mampu bekerja secara sistemis yang akan memutus rantai penularan yang tengah berlangsung. Sifat syariat Islam adalah pengatur seluruh aktivitas manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan baik naluri maupun fisiknya. Dengan pemenuhan yang sahih dan sesuai fitrah manusia, serta harmonis dengan segala sesuatu yang wajib ada dalam masyarakat Islam.


Keberadaan sistem Islam akan mewujudkan kehidupan baru yang berselimut suasana ketakwaan yang kuat, yakni kehidupan dalam masyarakat Islam. Setiap individu dalam aktivitasnya akan senantiasa terikat dengan syariat Allah Swt. yang dilakukan penuh kesungguhan demi meraih rida-Nya karena itulah puncak dari kebahagiaan bagi seorang muslim. Dengan sendirinya, hal tersebut mampu melenyapkan secara pasti paham kebebasan hingga ke akarnya.


Negara juga akan hadir sebagai pelaksana syariat secara totalitas, terutama dalam sistem pergaulan, pendidikan, sanksi, media, serta sistem ekonomi dan politik Islam. Artinya, peraturan perundang-undangan diterapkan supaya setiap individu masyarakat berada dalam puncak ketaatan terhadap syariat Allah Swt, sekaligus menjadi pencegah agar tidak terjadi pelanggaran hukum syarak sekecil apapun juga. 


Bukti, jika pemerintah memang benar-benar tulus dalam berbuat untuk kemaslahatan publik, kehadiran dan dedikasinya haruslah hanya untuk Islam. Dan lebih dari itu, kembali pada pangkuan kehidupan Islam adalah kewajiban dari Allah ‘Azza wa Jalla yang diamanahkan kepada seluruh umat manusia. 


“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit—yang berada—dalam dada dan petunjuk, serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus: 56). 

Wallahualam bissawab. 


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts