Oleh. Apt, Arimbi N.U, S.Farm
(Work at Home)
Deforestasi di Blora, Jawa Tengah, telah menjadi masalah yang semakin meresahkan dalam beberapa tahun terakhir dan merupakan salah satu masalah lingkungan yang merusak.
Deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan sehingga lahannya dapat dialihkan untuk penggunaan selain hutan seperti pertanian, peternakan, atau permukiman. (Wikipedia.org)
Laju deforestasi di Blora meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, luas hutan yang hilang meningkat dari tahun ke tahun, mengakibatkan kerusakan habitat bagi flora dan fauna lokal. Selain itu, hilangnya vegetasi hutan juga memperburuk perubahan iklim, memicu terjadinya banjir dan tanah longsor yang merugikan masyarakat setempat.
Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Blora di tahun 2013 – 2021, paling besar terjadi di periode II (2017 – 2021). Pada periode I (2013 – 2017) luasan hutan berkurang menjadi 1.841 hektar (mengurangi 0,95% luas hutan di Kabupaten Blora), serta terdapat pengurangan kerapatan hutan seluas 4.384 hektar. Pada periode II (2017 – 2021), terjadi deforestasi yang menyebabkan pengurangan luasan hutan jati seluas 30.774 hektar (mengurangi 15,79% luas hutan di Blora) serta terdapat pengurangan kerapatan hutan seluas 9.116 hektar. (Karya.brin.go.id)
Fenomena deforestasi ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan populasi
Dengan pertumbuhan populasi yang pesat, kebutuhan akan lahan untuk pemukiman dan infrastruktur meningkat, ditambah pembangunan tanpa rencana yang jelas seringkali mengakibatkan penebangan hutan yang tidak terkendali.
Permintaan akan lahan untuk pertanian dan perkebunan juga menjadi faktor utama deforestasi. Masyarakat seringkali membuka lahan baru dengan menebang hutan untuk mengembangkan tanaman komersial. Ekspansi lahan untuk pertanian dan perkebunan telah menyebabkan penggundulan hutan yang besar.
Aktivitas Ilegal
Praktik ilegal seperti penebangan liar tanpa izin (illegal logging) merusak ekosistem hutan secara besar-besaran. Penambangan ilegal, baik untuk kayu maupun tambang, juga berkontribusi terhadap deforestasi di Blora.
Kebakaran Hutan: Praktik-praktik pembakaran hutan yang tidak terkontrol, baik untuk membersihkan lahan maupun untuk aktivitas lain, menyebabkan kerugian ekosistem yang besar.
Berbagai faktor telah menyebabkan deforestasi ini, dan mencari solusi yang berkelanjutan menjadi penting, bahkan dari sudut pandang agama. Karena memang sebenarnya Islam tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan.
Dalam konteks ini, Islam menawarkan prinsip-prinsip yang dapat membantu mengatasi masalah deforestasi di Blora.
Solusi dari Sudut Pandang Islam:
Keadilan
Prinsip keadilan dalam Islam menuntut perlakuan yang adil terhadap alam dan makhluk Allah. Ini mencakup hak-hak hewan, tumbuhan, dan lingkungan hidup secara umum.
Selain itu juga memastikan keadilan sosial dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk pembagian lahan secara adil dan berkelanjutan.
Edukasi
Islam menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga alam dan memelihara ciptaan Allah sebagai amanah dari Allah. Melalui pengajaran agama yang menyertakan nilai-nilai lingkungan, masyarakat dapat lebih sadar akan dampak dari deforestasi dan pentingnya konservasi. Negara berperan penting dalam terselenggaranya proses edukasi ini.
Kerjasama
Islam mendorong kerjasama antar individu, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga lingkungan.
Hukum yang Ketat
Menegakkan hukum yang ketat terhadap aktivitas ilegal seperti illegal logging dan penebangan liar dapat dilakukan oleh pemerintah dan memang hanya negara saja yang mampu melakukan hal ini.
Penerapan hukum yang adil dan tidak pandang bulu juga harus diterapkan bila menginginkan aktivitas ilegal dieliminasi. Apabila negara tidak mampu menjalankan kewenangannya dan mandul dalam menerapkan hukum serta menjatuhkan sanksi, maka deforestasi akan meluas, tidak hanya terjadi di Blora saja. Lebih parahnya lagi, deforestasi akan menjadi peristiwa yang mengancam masa depan manusia.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari sudut pandang Islam, diharapkan bahwa upaya-upaya untuk mengatasi deforestasi di Blora dapat menjadi lebih holistik dan berkelanjutan. Diharapkan pula Blora dapat mengalami perubahan positif dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan secara keseluruhan.
Karena solusi dari Islam adalah solusi terbaik yang diberikan oleh Pencipta kepada makhluk-Nya.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar