Oleh. Agustia Wahyu Tri Anggraeni, S.Pd
(Penulis dan Praktisi pendidikan)
Pada tanggal 25 Desember 2023, telah terlaksana kegiatan Bincang Bincang Tokoh Blora yang bertema "Kapitalisme Petaka bagi lbu & Generasi : Islam Perisai Hakiki" di De' Malika Caffe Blora.
Acara ini dihadiri oleh 36 tokoh dari wilayah Blora Kota dan sekitarnya.
Kegiatan ini dibuka oleh moderator yaitu lbu Renik Mufidah, Amd yang menyampaikan tujuan dari
acara ini untuk menguak secara tuntas tentang cengkeraman kapitalisme yang membajak berbagai lini kehidupan sehingga berdampak kepada carut marutnya kondisi Ibu dan generasi penerus.
Kegiatan ini, diisi oleh 2 pembicara. Pembicara 1 yaitu Ibu Dwi Rahayuningsih, S.Si yang
memaparkan fakta fakta yang ada di lapangan khususnya daerah Blora dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, ternyata menyimpan berbagai macam persoalan bagi perempuan
dan generasi. karena hasil penerapan sistem kapitalisme.
Lalu disusul oleh pembicara 2 yaitu drg. Tumirah yang menguak tentang solusi tuntas atas problematika perempuan dan generasi yaitu melalui penerapan Islam secara kafah dalam institusi Khilafah.
Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk berinteraksi langsung dengan kedua pembicara. Diskusi berlangsung dengan berbagai pertanyaan yang bervariasi. Diantaranya, seperti bagaimana langkah agar umat memahami bahwa hanya dengan ideologi Islam yang mampu
menyejahterakan umat, kemudian hal yang perlu diperhatikan dalam solusi permasalahan perempuan saat ini yang menjadi korban para kapitalis hingga peran yang dapat kita lakukan untuk
mengubah keadaan meskipun di tengah keterbatasan.
Momen puncak acara adalah ketika diskusi tersebut para tokoh bersepakat mengenai penyebab kerusakan, bahwa dengan sistem kapitalisme neoliberal, sistem Islam benar-benar menutup celah
pintu berbagai kezaliman, termasuk perampasan ruang hidup bagi perempuan dan anak.
Dalam sistem Islam, negara wajib menempatkan kebijakan ekonominya untuk memenuhi kebutuhan dasar seluruh rakyat. Para tokoh pun satu kata untuk saling berkontribusi mengubah kondisi ibu dan generasi saat ini.
Saat penutupan acara, moderator mengingatkan kembali kepada para tokoh untuk berkomitmen, senantiasa mengambil peran, dan saling bekerjasama secara terintegrasi. Agar harapannya, umat mampu berubah.
Waktunya, umat Islam menerapkan syariat Islam secara kafah, sempurna.
Agar semua problematika ibu dan generasi terselesaikan. Perampasan ruang hidup tidak akan terjadi,
perempuan dan anak pun bisa hidup aman dan sejahtera.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar