SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Senin, 30 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani 

(Penulis dan Founder Media)



Ya Rasul salamun alaik, rindu kami tak pernah lapuk, cinta kami tak pernah remuk. Kepadamu kami bershalawat, agar sehat dunia akhirat serta mengharap syafaat, untuk bernaung di hari kiamat, agar selamat dari siksa dan laknat.


Halo bestie ragamers, kita sebagai umat dari Nabi Muhammad Saw. yang hidup jauh setelah kehidupan beliau. So, walau tak pernah menatap wajahnya, walau tak pernah mendengar sejuk sabdanya, dengan shalawat kepadanya, semoga kita bisa berjumpa dan bersama di dalam keindahan surga. Karena, Rasul yang mulia telah menganjurkan kepada kita, umatnya untuk membaca shalawat sebanyak-banyaknya. Terutama di hari Jumat sebagai amalan sunah.


Perbanyaklah dalam membaca shalawat kepadaku terutama di hari Jumat, pada malam dan siangnya. Karena shalawat kalian akan sampai padaku. Demikian titah dari sang Rasul Allah. Demikian sabdanya.


Senada dengan Allah, Tuhan semesta alam dalam firmannya di dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 56, memerintahkan supaya kita senantiasa juga memanjatkan shalawat pada Nabi Muhammad saw. dengan menjelaskan bahwa: Sungguh Allah beserta para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Maka, Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan untuknya.


Arti Shalawat


Secara bahasa shalawat adalah bentuk jamak dari sholla yang mempunyai arti doa. Sedangkan menurut istilah arti shalawat adalah sebuah bentuk doa. Serta merupakan pujian untuk baginda Nabi saw. sebagai sebuah ibadah bagi umatnya.


Ada tiga macam jenis shalawat untuk Rasulullah Saw. yakni Shalawat dari Allah, malaikat, dan manusia. Shalawat dari Allah SWT. menurut para ulama artinya sebagai pemberian rahmat dan kemuliaan. 


Sementara shalawat dari malaikat untuk Nabi artinya berupa memohonkan ampunan. Sedangkan shalawat yang berasal dari umatnya Nabi saw. adalah sebagai doa, agar beliau dilimpahi rahmat juga kemuliaan.


Berapa Jumlah Bilangan Shalawat?


Jumlah bilangan untuk bershalawat kepada rasul yang harus dibaca oleh kita nih, besti ragamers pada dasarnya tidak ada sandaran yang pasti. Rasul Saw. hanya mengatakan banyak, tidak menentukan berapa jumlah minimal yang harus dibaca. Karena hanya Allah lah yang mengetahui hal yang sebenarnya.


Untuk itulah, besti ragamers bisa membaca shalawat sebanyak-banyaknya untuk baginda Nabi kita. Sebab, lebih banyak membaca shalawat itu lebih baik. Sebagaimana yang telah Rasul sampaikan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi berikut ini:


Dikisahkan, pada suatu hari sahabat Nabi, yang bernama Ubay ibn Ka'ab bertanya: "Wahai Rasul, sungguh saya ingin bershalawat untukmu, berapa banyak yang boleh saya lakukan dalam bershalawat kepada engkau?"


Rasul pun menjawab "Sesuai kehendakmu."


Ubay kembali bertanya, Apakah boleh seperempat hariku diisi untuk membaca shalawat?"


Jawab Nabi, "Sesuai kehendakmu, namun jika lebih banyak itu lebih baik."


Ubay pun masih belum puas, ia mengajukan lagi pertanyaan, "Bagaimana jika setengah hariku untuk bershalawat?"


Rasul menjawab kalimat yang sama. "Sesuai kehendakmu, namun jika lebih banyak itu lebih baik."


"Bagaimana jika aku gunakan dua pertiga hari dari waktu untuk bershalawat?" Ubay masih bertanya.


Rasulullah menjawab dengan jawaban yang sama pula, "Sesuai kehendakmu namun jika lebih banyak itu lebih baik."


Akhirnya Ubay pun memutuskan, "Kalau demikian, akan aku gunakan seluruh hariku, untuk membaca shalawat.


Selanjutnya Rasul Saw. bersabda, "Jika hal itu yang kamu lakukan, sesungguhnya Allah akan menghilangkan darimu kesusahan dan menghapus dosamu."


Bacaan Shalawat Nabi Versi Pendek


Berikut ini adalah bacaan shalawat yang cukup pendek, yang sangat mudah untuk diamalkan oleh bestie ragamers semuanya.


صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم


Shollallahu ‘alaihi wa sallim


Artinya: “Semoga shalawat dan salam dari Allah atasnya (Rasulullah)”


اَللَْهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ


Allahumma sholli ‘alaih


Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat kepadanya (Rasulullah)”


صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ


Shollallahu 'ala sayyidina Muhammad


Artinya: “Semoga shalawat dari Allah atas (Nabi) Muhammad”


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ


Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad


Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”


Bacaan Shalawat Nabi Versi Panjang 


Ada banyak ragam shalawat lainnya loh bestie ragamers, terutama ya versi panjangnya. Yang seringnya didendangkan oleh team shalawatan. Tentu saat kita mendengarkan dengan penghayatan yang dalam, bikin rindu kepada Nabi, sang kekasih hati kita semua.


Seperti dua shalawat Nabi berikut ini yang sangat masyhur dan memiliki banyak keutamaan.


Yang Pertama, adalah shalawat tibbil qulub. Shalawat ini mempunyai makna sifat atau Nurul Abshar yang artinya adalah cahaya mata hati. Di dalam shalawat tibbil qulub penuh dengan doa. Oleh karenanya, shalawat tibbil qulub bisa menjaga kesehatan tubuh hingga menjadi obat bagi segala macam jenis penyakit.


Selain itu juga, dengan membaca shalawat tibbil qulub dapat menentramkan hati bahkan menjaga kesehatan mental. Manfaat tersebut bisa diraih jika istikamah dalam membaca shalawat tibbil qulub dalam bilangan berapapun. Kesehatan lahir dan batin sampai kesembuhan dari berbagai penyakit atas izin Allah bisa didapat.


Inilah bacaan shalawat tibbil qulub:


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ


Allahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa'aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.


Artinya:

"Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya."


Yang kedua, adalah shalawat nariyah. Shalawat nariyah merupakan shalawat yang mustajab. Bahkan para ahli meyakini shalawat nariyah sebagai kunci dari gudang yang mumpuni. Shalawat nariyah dipercaya sebagai pembuka pintu rezeki. Bestie ragamers bisa mengamalkan shalawat nariyah setiap selesai salat fardu.


Inilah bacaan shalawatnya:


اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ


Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaaman. Taman ‘ala sayyidina Muhammadi lladzi tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunna lu bihiro ‘ibu wa husnul khotima wa yustaqol ghomawu biwajhihil kariim wa ‘ala aalihi washohbihi fii kulli lamhatin wa hafasim bi’adadi kulli ma’lu mi laka.


Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau."


Manfaat Membaca Shalawat Nabi


Banyak sekali manfaat dari membaca shalawat Nabi untuk para pembacanya. Selain merupakan amalan sunah yang dituntut oleh Allah dan Rasul-Nya. Juga bisa membantu dalam menentramkan hati hingga menghilangkan kesedihan. Akan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan duniawi juga mensucikan hati bagi muslim. Sehingga akan memiliki akhlak yang mulia.


Tak hanya itu, lisan juga akan senantiasa terjaga dari berkata buruk, karena lebih sering menyebut sang kekasih tercinta, junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. Selain itu, akan menuai banyak keberkahan dalam hidup bagi yang membaca shalawat Nabi, juga berkah dalam usia dan perbuatannya.


Dengan rutin membaca shalawat memudahkan terkabulnya doa, jadi doa bestie ragamers akan mudah terijabah insya Allah, jika sebelum berdoa diawali dengan shalawat.


Selain itu juga akan mendapatkan pujian dan sanjungan dari para penduduk langit dan bumi bagi muslim yang bershalawat kepada Nabi. Jika bestie ragamers bershalawat satu kali, maka Allah akan membalasnya 10 kali. Jika membaca 10 kali akan dibalas 100 kali dengan 100 kali membaca shalawat akan dicatat serta dijamin bebas dari munafik, juga bebas dari neraka, serta akan digolongkan dengan para syuhada.


Bahkan akan diberi kemudahan di akhirat. Seperti terpancarnya cahaya bagi muslim yang gemar membaca shalawat Nabi ketika ia melintasi shirat di atas neraka. Dekat kedudukannya dengan Nabi Muhammad Saw. juga akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah di akhirat kelak.


So, bestie ragamers mari kita jadikan bacaan shalawat Nabi sebagai teman kehidupan dan rutinitas keseharian. Sehingga langkah kehidupan kita akan senantiasa terarah ke jalan yang benar yang penuh keberkahan. Bestie ragamers bisa memulainya dari bacaan shalawat yang ringkas hingga ke bacaan yang lebih kompleks. Sebagai pembangun kekuatan pondasi keimanan dan ketakwaan. Itulah muslim yang produktif.


Wallahualam bissawab.


Sabtu, 28 Januari 2023

Oleh. Arimbi 

(Thinking Mom & Pemerhati Remaja)




Assalamualaikum, ragamers. Seperti judulnya, izinkan saya berbagi tiga tips untuk menjalani hidup dengan enteng. Versi saya tentunya.


Pastinya sebagai manusia kita ingin dong menjalani kehidupan secara enteng dan bahagia. Apalagi kalau bisa tanpa beban, lebih asyik lagi. Ya kan?


Meskipun sebenarnya kehidupan itu bukanlah suatu yang bisa dijalani tanpa adanya masalah. Karena, kita akan selalu punya masalah yang harus dihadapi dalam setiap harinya. Karena hidup sendiri itu adalah sebuah ujian yang berasal dari Allah untuk ciptaan nya.


Namun dengan menjalani tips berikut ini. Ragamers akan bisa lebih santai dalam menjalani permasalahan yang dihadapi. Sehingga jauh dari galau, baper, apalagi stres. Nggak banget deh!


Oke langsung saja ya. Kita mulai dengan tips pertama, tips ini terkait dengan standar hidup. Lebih tepatnya menyamakan standar kehidupan.


Seperti halnya yang sudah kita ketahui. Bahwasanya saat ini, banyak sekali standar yang ditetapkan di sekitar kita. Standar tersebut rata-rata keterkaitannya lebih kepada materi duniawi. 


Misalnya saja standar kesuksesan, standar kecantikan. Kemudian standar hidup yang layak juga pada umumnya mengacu pada kekayaan, barang materi, kenyamanan, juga kebutuhan kelas tertentu dalam bidang tertentu. Atau bahkan karakteristik yang lebih objektif serta standar materi lainnya.


Sebenarnya sih tidak ada masalah dengan standar tersebut. Jika disandarkan pada tolok ukur yang benar. Namun sayangnya, sandaran yang dijadikan pijakan bukan yang baik dan benar. Sehingga inilah yang jadi masalah.


Kebanyakan, saat ini kita sering menetapkan standar berdasarkan opini umum atau sosial media. Standar cantik misalnya, seringnya cantik diidentikkan dengan kulit putih bersih, bebas jerawat, hidung mancung, badan tinggi dan langsing serta lain sebagainya, yang semuanya lebih ke arah fisik.


Maka tidak heran jadinya bila kemudian banyak orang berlomba-lomba merogoh kocek dalam-dalam. Hanya untuk mengubah bentuk fisik mereka. Padahal itu bukanlah tolok ukur yang benar.


Lalu bagaimana tolok ukur yang benar? Tentunya tolok ukur ini bukan dibuat oleh manusia, ya ragamers. Karena manusia pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait suatu hal. 


Pendapatnya itu dipengaruhi dari latar belakang kehidupannya. Baik itu pendidikan maupun lingkungannya. Yang membentuk cara pandangnya akan suatu hal. Termasuk dalam mengomentari standar kehidupan.


Allah Taala pun telah menjelaskan melalui firman dalam Quran surat al-an'am ayat 116, yang berisi; Apabila kamu mengikuti Kebanyakan orang yang ada di muka bumi. Niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Karena yang mereka ikuti adalah prasangka belaka Dan mereka juga hanyalah membuat kebohongan


Oleh karenanya, satu-satunya jalan adalah menggunakan standar dari sang pencipta manusia yaitu Allah Subhanahu Wa Taala. Yang pastinya lebih tahu terkait apa yang terbaik untuk makhluknya. Betul apa betul?


Allah Swt. tidak akan menetapkan tolok ukur manusia yang baik berdasarkan fisik karena Allah lah pencipta semua fisik tersebut.

Apakah yang berkulit hitam, coklat atau berkulit putih. Apakah berhidung mancung atau tidak mancung, itu semua Allah yang menciptakan.


Kalau Allah menetapkan standar berdasarkan fisik, maka Allah tidak adil dong? Kan kita tidak bisa memilih mau diciptakan seperti apa? Padahal Allah SWT memiliki sifat Maha Adil.


Oleh karena itu Allah menetapkan standar manusia yang baik adalah manusia yang paling baik amalnya. Sehingga, janganlah kita berlomba cantik-cantikan, putih-putihan, atau mancung-mancungan.


Justru seharusnya kita berlomba-lomba melakukan perbuatan yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh-Nya. Fastabiqul khairat istilah kerennya. Lakukan saja saat ini juga, tanpa tapi tanpa nanti.


Tips kedua adalah jalani hidup tanpa banyak gaya.


Tidak dipungkiri saat ini kita semua dipengaruhi oleh suatu gaya yang mengakibatkan kita "menempel" di permukaan bumi. Jika gaya itu tidak ada, maka justru kita akan mengambang di angkasa dan melayang-layang entah kemana. Itulah gaya gravitasi, bukan itu ya gaya yang saya maksud, hehe…


Gaya yang saya maksud adalah gaya hidup, yang lagi-lagi dipengaruhi oleh opini publik. 

Mengutip hukum fisika tentang tekanan, rumusnya adalah P=F/A.

Yaitu P adalah tekanan, F adalah gaya tekan dan A adalah luas permukaan.


Tekanan sangat bergantung pada besarnya gaya. Semakin besar gaya yang diberikan maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Artinya tekanan berbanding lurus dengan gaya.


Bila rumus fisika ini diaplikasikan dalam kehidupan. Maka bisa dikatakan, hidup kita tertekan atau banyak tekanan karena kita kebesaran atau banyak gaya, hehe..betul tidak?


Misalnya, kita biasanya sarapan dengan nasi dan telur sudah cukup. Tapi karena terkena gaya hidup, yang menganggap sarapan keren itu yang pake sereal dan susu. Akhirnya kita beli sereal dan susu meskipun harganya tidak murah, tidak mengenyangkan pula.


Ragamers, gaya seperti ini bisa kita hindari. Tidak seperti gaya gravitasi yang kita dipaksa terkena efeknya. Gaya hidup bisa kita pilih, mau diterapkan atau tidak dalam kehidupan kita.


Kalau saya sih, ogah!


Yang ketiga dan terakhir adalah memiliki sifat kanaah.


Kanaah artinya merasa cukup, rida atas segala karunia dan rezeki dari Allah. Kanaah ini berlaku untuk seluruh umat manusia, bukan khusus umat muslim saja.


Masih terkait rumus fisika sebelumnya, Kanaah ini bisa diibaratkan A (luas permukaan) yang tekanannya berbanding terbalik dengan luas permukaan. 

Hal ini berarti, jika luas permukaan diperbesar maka tekanan akan mengecil. Bila keridaan kita besar, maka tekanan hidup kita akan mengecil. So, kita pun akan bisa lebih menikmati hidup.


Oleh karena itu, hal yang harus kita lakukan adalah memperbesar keridaan atau kanaah kita. Sehingga akan berkurang tekanan hidup kita. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda, bahawasanya, pandanglah orang yang ada di bawahnya baik dalam masalah harta maupun dunia akan tetapi, janganlah engkau turut memandang orang yang ada di atasmu dalam masalah ini dengan demikian hal tersebut akan menjadi Kamu tidak akan meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan padamu.


Kalau menempuh perjalanan dunia, jangan lihat ke atas terus ya Ragamers, nanti kesandung, hehe.


Sikap kanaah ini akan semakin kuat jika kita memiliki akidah yang kuat. Jadi kita harus yakin kepada Allah, jangan sampai membiarkan sedikitpun keraguan atas ketetapan Allah. Karena ketetapan Allah itu adalah hal yang terbaik untuk makhluknya.


Jika kita memiliki akidah yang benar kita akan semakin kanaah dalam kehidupan. Tak hanya itu, kita pun akan mudah berbaik sangka kepada Allah Taala. Inilah kunci kehidupan agar enteng dalam menjalani hidup yang penuh dengan tantangan. Kita pun bisa lebih menikmati hidup, karena tidak terkungkung dengan pemikiran yang keliru.


Nah, itulah tiga tips yang bisa saya bagikan kepada ragamers semuanya. Semoga ragamers selalu diringankan dalam hidupnya, selalu bahagia dengan terus meningkatkan takwa dan berbaik sangka pada Allah Taala, Tuhan kita semua. Moga bermanfaat ya.




Rabu, 25 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)




Kala punya masalah, emang bikin bete

Bagai onak duri yang menyelinap di hati

Asyiknya hijrah itu rame-rame

Jadi bestie dunia sampai akhirat, pasti asyik sekali


Peribahasa di atas tepat sekali kan bestie? So, jadilah remaja yang berbeda bestie. Dikala yang lain sibuk dengan cinta monyet dan cinta buta. Kalian sibuk urusan agama, sibuk dalam perbaikan diri dan sibuk untuk dapat cinta hakiki. Cinta yang berasal dari Ilahi Robbi, itu seru sekali.


Bestie muslimah, balik lagi nih kita ngobrolin tentang hijrah. Nah saat kalian terbersit untuk berhijrah, ada keinginan yang sangat kuat untuk berhijrah. Tahu nggak sih, sebenarnya kalian itu sedang diberikan anugerah tertinggi oleh Allah Swt, yang tidak ternilai harganya. Artinya kalian sedang dicintai oleh Allah Taala, Zat Yang Maha Agung sealam raya. Untuk itu, jangan sampai deh ya, kalian menggadaikan cinta Allah dengan dunia, itu nggak ada tandingannya. 


Jadi kalau semisalnya dalam hijrah (berubah menjadi lebih baik) bestie harus berhadapan dengan meninggalkan dunia, maka pilihlah cinta Allah. Karena ketika bestie dicintai oleh Allah, maka semua akan mengikuti dalam kehidupanmu. Allahlah pemilik semua yang ada di muka bumi dan semua yang dibutuhkan oleh manusia. Mulai dari harta, jabatan, popularitas, kesehatan, hati, jiwa, hingga nyawa.


Jadi saat bestie menaati aturan Allah Swt. Maka bestie akan mendapati cintanya Allah. dan mudah bagi Allah untuk memenuhi semua kebutuhan, keinginan, dan harapanmu, ketika Allah menghendakinya, mudah bagi Allah memberikan dunia untukmu. Namun, kalau bestie memilih dunia, sehingga dunia terasa besar di hadapanmu maka sebaliknya cinta Allah akan jadi jauh darimu, bestie.


Ketika Sudah Hijrah


Nah selanjutnya ketika bestie sedang atau sudah berhijrah nih, ya. Nggak boleh lagi individualistis cuma mikirin diri sendiri doang. Jadi kudu peduli juga, dengan keadaan lingkungan sekitar. Misalnya, seperti teman-teman yang belum berhijrah.


Karena bisa jadi hijrahmu bestie, jadi oleng terasa lelah dan berat, akibat dari masih terpengaruhnya oleh keadaan juga teman-teman lama yang belum berhijrah. Untuk itulah bestie yang sudah berhijrah tidak boleh cuek atau EGP dengan keadaan sekitaranmu.


Di dalam masyarakat sekitar kita, biasanya terbelah menjadi tiga kategori, saat melihat kondisi lingkungannya yang rusak. Tiga kategori kelompok ini bisa diistilahkan sebagai pemain, penonton, dan masyarakat luar.


Pertama, "Pemain Perubahan"


Kelompok ini adalah mereka-mereka yang memiliki kesadaran dan sudah siap, bahkan sudah bergerak bersama dalam menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat. Hingga mereka berjibaku seperti halnya para pemain bola profesional yang membina dan melatih dirinya dengan keilmuan. Sehingga ketika nanti terjun di tengah masyarakat, mampu memberi problem solving terhadap persoalan masyarakat. Mereka ini adalah tipikal yang memilih move on dalam hal khazanah Islam, itulah pengemban dakwah.


Kedua, "Sebagai Penonton alias Komentator"


Kelompok kedua ini, mereka sebenarnya melihat fakta terkait kerusakan yang ada di tengah masyarakat. Tetapi sayangnya mereka hanya sekadar komentar. Bahkan, tidak hanya mengomentari kerusakan yang ada. Namun juga turut mengomentari para pejuang yang memperjuangkan perbaikan di tengah masyarakat, seperti yang ada pada kelompok pertama di atas. 


Komentar yang keluar dari lisan kelompok kedua ini beragam. Ada yang mendukung namun banyak juga yang malah mencela, sok pinter, sok jago. Padahal dia sendiri aksinya tidak pernah ada. Juga terkadang kalangan ketiga ini, menjadi penonton seperti layaknya suporter yang fanatik. Kalau menang dia ikut senang tapi giliran kalah bikin ulah dan masalah.


Ketiga: "Masyarakat Bagian Luar"


Ini adalah kelompok yang nggak mau tahu alias cuek dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Kelompok ini, persis seperti halnya masyarakat yang berada di luar stadion, yang dia itu nggak mau ngambil pusing dengan semua yang terjadi di dalam stadion, ketika pertandingan berlangsung. Mau rusuh, menang, kalah, bodo amat! Emang gue pikirin! 


Nah kira-kira seperti itu deh, kelompok yang ketiga ini. Dalam menyaksikan kerusakan masyarakat yang sudah menjadi fenomena. Sikapnya ya gitu, cuek aja, "yang penting tuh, enggak nimpa gue dan keluarga gue." gitu pikirannya.


Ih, jangan sampai deh ya, berada di kelompok kedua apalagi di kelompok ketiga. Yang cuma sekadar komentar apalagi malah cuek kayak bebek, dengan kondisi kerusakan yang ada di sekitarnya. Bestie harus berada di kelompok pertama dong ya, karena hijrah itu menunjukkan ke-care-an kita loh.


Hijrah itu merupakan kontribusi yang dapat kita sumbangkan atas problematika yang ada di negeri ini. Apakah bestie masih akan tetap diam saja seperti halnya orang-orang yang berada di kelompok ketiga tadi? Atau hanya menjadi penonton seperti mereka yang ada di kelompok kedua? Kalau iya, itu artinya bestie belum berhijrah loh.


Tips agar Istikamah dalam Hijrah


Hal pertama yang harus bestie lakukan adalah pastikan bestieà tidak berada di zona nyaman yang keliru. Artinya bestie nggak akan merubah posisi, kalau misalnya bestie merasa posisi sekarang itu terasa nyaman. Sehingga tidak perlu lagi untuk berubah.


Padahal posisi bestie saat ini sama sekali nggak Allah ridai. So, ingat ya bestie setiap muslim itu hanya bersandar pada standar yang telah Allah tetapkan dalam syariatnya, yang pastinya itu nggak akan pernah salah.


Sebagaimana yang telah Allah terangkan dalam firmanNya di Alquran surat 216. Bahwasanya, boleh jadi kamu itu membenci sesuatu, padahal hal itu sangat baik untukmu. Boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal hal itu sangat buruk bagimu.Allah lebih mengetahui sedang kamu tidak mengetahuinya.


Azzamkan hatimu bestie untuk ikhlas dan hanya mengharapkan rida Allah semata dalam berhijrah. Karena dengan azzam inilah insya Allah bestie bisa fokus pada apa yang dituju dan yang harus dilakukan. Jadi apapun yang dikatakan oleh orang lain serta seperti apapun penilaian dari mereka terhadap bestie 

nggak akan tuh mempengaruhi keputusan berhijrah yang sudah diambil. sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasul saw. melalui hadis riwayat An-Nasa'i, bahwasanya, sungguh Allah itu tidak akan menerima amal terkecuali amal tersebut dilaksanakan dengan keikhlasan dan dilakukan hanya karena mengharap rida Allah Semata.


Selanjutnya yang harus bestie lakukan adalah carilah lingkungan pertemanan atau komunitas yang dapat mendukung perubahan besi ke arah yang lebih baik. Misalnya dengan berkumpul bersama orang-orang saleh. Hal ini akan menjaga mengistikamahkan kesalehan yang akan bestie mulai.


Bestie harus rajin dalam menghadiri berbagai macam kajian keislaman. Hal tersebut akan menambah ilmu agama yang bersumber dari Alquran dan as-sunnah. Mengikuti kajian Islam sangat penting karena akan menjadi bekal bestie saat melangkah dan melakukan sesuatu hal.


Teruslah bestie untuk mendekatkan diri kepada Allah dan taat pada-Nya. Karena Allah-lah yang akan memberimu kekuatan juga kemudahan dalam segala urusan. Sebagaimana firmanNya, bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan untuknya kemudahan dalam segala urusan.


Wallahualam bissawab.



Selasa, 24 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)


Dunia remaja yang penuh cinta dan maaf, semua terasa indah dalam seni dan rasa. Semua terasa berarti setelah menyadari, hidup hanya sekali dan mati di jalan Ilahi. Maka bisa hijrah bersama besti di masa muda adalah nikmat yang luar biasa.


Bestie, apakah kamu bagian dari remaja yang sudah berhijrah atau dalam proses hijrah nih? Ketahuilah bahwa surga itu dikelilingi oleh syahwat sedang neraka itu mesra dengan nikmat dunia. Maka jika ingin benar-benar selamat. Ikatlah kuat-kuat tali keistikamahan hijrahmu.


Rasul saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. yang menyatakan bahwa, siapa saja yang keadaan amalnya pada hari ini lebih jelek daripada hari kemarin maka ia akan terlaknat. Sedangkan jika hari ini sama dengan hari kemarin maka ia adalah orang yang merugi. Sementara jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia adalah orang yang beruntung.


Bestie apa tanggapanmu, mengenai hadis di atas? Biasa-biasa aja atau merasa tertampar? Harusnya sih, merasa merugi jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Serta tentunya bakal bahagia banget dong kalau misalnya hari ini bisa lebih baik daripada hari yang kemarin.


Nah untuk itulah, penting banget nih bestie dalam berkomitmen untuk berubah jadi lebih baik dari hari kemarin. Istilah fenomenalnya itu disebut "Hijrah". Yang memiliki arti berpindah dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu keadaan ke keadaan lainnya, dengan kata lain bisa diartikan juga berpindah dari negeri kufur menuju negeri Islam.


Jadi nih ya, kalau misalnya kalian bilang sudah punya niatan untuk hijrah atau bahkan sudah berhijrah, tapi faktanya tetap diam saja alias tidak bergerak untuk berbuat lebih baik, jadi hal itu belum termasuk kategori hijrah dong bestie. Karena, kalian nggak disebut hijrah kalau misalnya masih tetap berada di tempat atau perbuatan yang sama seperti sebelum hijrah. Sebab belum berubah ke hal atau keadaan baru yang lebih baik.


Yuk Koreksi, Niat Hijrahmu Karena Apa?


Bestie muslimah, penting banget deh buat mengoreksi niat hijrah kalian untuk apa. Karena kalau misalnya niat hijrahnya sudah benar, maka kalian nggak akan capek-capek atau pusing lagi untuk mempertahankan kekonsistenan atau keistikamahan dalam berhijrah. Bahkan bisa terbebas dari pikiran kalut loh. 


Jadi hijrahnya nggak tergantung mood atau suasana hati. Kalau suasana hatinya lagi bagus semangat berhijrah. Tapi kalau lagi bete langsung futur deh. Tentunya kita nggak mau dong kayak gitu kan? So, yuk koreksi niat hijrahmu karena apa dan karena siapa?


Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Amirul Mukminin, Abu Hafs bahwasanya, Umar Bin Khattab r.a. pernah berkata: aku mendengar Rasul saw. bersabda bahwa segala perbuatan itu tergantung dari niatnya. Setiap orang mendapatkan pahala dari yang diniatkan. Siapa saja yang berhijrah mencari rida Allah Swt. dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul. Namun, barang siapa yang hijrahnya mencari dunia atau karena seorang perempuan yang akan dinikahi maka hijrahnya hanyalah untuk itu.


Hadis ini termasuk dalam 7 bab masalah fiqih loh bestie. Bahkan Imam Syafi'i mengatakan hadis ini termasuk sepertiga dari ilmu. Sedangkan Imam Abu Daud mengkategorikannya sebagai separuh dari agama. Sementara Abdullah bin Mubarak menyatakan, betapa banyak amal yang besar menjadi kecil akibat niatnya dan betapa banyak amalan remeh menjadi besar juga karena dari niatnya.


Jadi bestie, niat dalam beraktivitas atau melakukan perbuatan itu mempunyai peranan yang sangat penting. Bahkan meskipun niat itu letaknya berada di setiap awal perbuatan, namun dengan niat juga akan menentukan bagaimana tujuan akhir dari kehidupan. Jadi ibarat bepergian nih ya bestie, niat itu merupakan bekal yang akan kalian bawa. Jika bekal yang dibawa kurang atau malah salah bisa-bisa memperburuk perjalanan, iya kan? Bahkan bisa jadi nggak sampai di tujuan yang benar.


Jadi niat itu penting banget ya bestie. Satu hal lagi yang sama pentingnya adalah menyesuaikan aktivitas hijrah dengan perintah dan larangan dari Allah Swt. Istilah kerennya itu "sesuai hukum syarak."


Dua komponen tersebut yaitu niat yang benar dan sesuai dengan hukum syarak, bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, bestie. Keduanya harus benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena jika salah satunya salah, maka tidak akan tergolong perbuatan yang saleh atau tidak menjadi amal baik di sisi Allah Taala.


Misalnya, niatnya sudah benar karena Allah tapi caranya salah, tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah. Seperti salat niatnya karena Allah tapi tidak sesuai tuntunan syarak karena memakai bahasa Indonesia. Pun sebaliknya, caranya sudah benar sesuai dengan tuntunan Allah dan rasulnya tapi niatnya bukan karena Allah. Contohnya, memakai kerudung tapi untuk menutupi kepalanya yang botak atau ada cacat. Jadi semua itu termasuk amal salah ya bestie bukan amal saleh, hehe.


Nah, selanjutnya kenapa kadang ada rasa lelah dalam berhijrah, putus asa bahkan putus di tengah jalan? Semua itu dikarenakan niat atau harapan di awal digantungkan selain kepada Allah Taala. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. katanya; aku pernah merasakan suatu kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah ketika berharap kepada manusia. Jadi, kuy, luruskan niatan dalam berhijrah hanya semata-mata karena Allah Taala dan sesuaikan perbuatanmu dengan hukum syarak.


Langkah Selanjutnya Apa?


Setelah kita membenahi niat dan menyesuaikan perbuatan dengan aturan Allah. Langkah apa selanjutnya agar ikatan hijrah menjadi kokoh? Tentunya tidak cukup hanya dengan niat. Karena niat adalah langkah awal, langkah selanjutnya adalah harus ada action. Nah di tataran action inilah kalian semua bestie perlu tahu nih, apa saja yang harus dilakukan agar tetap istikamah alias tetap kokoh hijrahnya.


Tentunya kalau misalnya kita ngeliat kondisi sekitaran, kita sepakat dong kalau keadaannya sudah rusak parah banget, ya kan? Misalnya aja nih, pergaulan bebas yang lajunya nggak bisa direm, sampai-sampai imbasnya banyak anak sekolahan yang minta dispensasi nikah, akibat kebablasan dalam bergaul dengan lawan jenis. Naudzubillahkan? Belum lagi narkoba yang masih merajai dunia remaja. Ditambah dengan perkelahian antara sekolah, pelecehan seksual, perundungan, hingga kasus pembunuhan, dan masih banyak lainnya.


Saat bestie muslimah, menyaksikan fakta tersebut dan kalian berniat untuk hijrah dari perbuatan seperti itu dan memilih menjadi muslim yang lebih baik dan taat kepada syariat. Namun persoalannya adalah nggak bisa dong kalian hijrah sendiri-sendiri. Karena itu bakalan berat banget dan bisa jadi nggak sanggup hingga akhir hidup. Makanya hijrahnya itu kudu rame-rame, bestie.


Seperti apa ya hijrah rame-rame itu? Kuy, baca di next artikel, dengan judul: "Hijrah Rame-rame Itu Asyiknya Pake Banget."


Tobe continue


Sabtu, 21 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)


Islam merupakan agama paripurna, semua diatur olehnya. Karena Islam pedoman hidup manusia, mulai dari hukum, pemerintahan hingga kepribadian. Tak terlepas pula, dengan muamalah jual beli juga utang piutang,

pengaturannya luar biasa dan muslim dalam setiap perkaranya harus terikat hukum syarak. Agar bahagia kala di dunia hingga di akhirat kelak.


Demikanlah gambaran Islam dan pengaturannya bagi manusia. mengenai berbagai hal seperti terkait muamalah jual beli dan utang piutang. Sebagaimana hadis yang telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: "Semoga Allah merahmati seseorang (rojulan/laki-laki) yang pemurah, ketika menjual, membeli, dan membayar."


Makna dari hadis "Semoga Allah merahmati seseorang" ini merupakan suatu doa dari Rasulullah dalam memohonkan rahmat bagi umatnya, yang memiliki sifat pemurah hati atau lapang dada. Dalam bermuamalah jual beli serta menagih utang. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Sedangkan alasan dalam pemakaian kata laki-laki pada hadis tersebut karena berdasarkan hal yang dominan.


Makna Hadis Sebagai Penjual


Makna kalimat: "yang murah hati jika ia menjual" adalah dengan memberikan kemudahan dalam menjual. Sehingga pedagang tersebut tidak pelit kepada pembeli. Seorang penjual harus memberi kemudahan kepada pembeli. Artinya jangan sampai mempersulit pembeli. Misalnya dengan menargetkan keuntungan yang sangat tinggi, sehingga harga yang dipatok pun dalam menjual jadi tinggi.


Apalagi jika para pembeli melakukan penawaran. Jadi penjual harus bisa menentukan harga jual dengan tidak terlalu memberatkan untuk para pembeli. Namun juga tidak merugikan baginya sebagai penjual. 


jadi setelah pembeli melakukan penawaran dan penjual masih bisa mendapatkan keuntungan dari harga yang telah ditawar. Maka sebaiknya segera dilakukan ijab qobul, dalam penjualan barang. Itulah yang dimaksud dengan orang yang murah hati dalam menjual, pada hadis di atas.


Demikian juga dalam pengembalian barang yang dibeli. Jika ternyata ada kecacatan atau rijek dari barang tersebut. Kemudian pembeli ingin menukar atau mengembalikan barang itu maka mudahkanlah.


Dalam sebuah riwayat Ahmad dan An-Nasa'i dari Utsman bin Affan r.a. dikatakan bahwa: "Allah Azza wa Jalla akan memasukkan seseorang yang memberikan kemudahan ketika menjadi pembeli dan penjual ke dalam surga."


Makna Hadis Sebagai Pembeli


Makna dari: "Jika ia membeli" adalah mudah ketika membeli. Saat membeli tidak berdebat seperti meminta potongan harga yang tinggi. Melainkan mudah melakukan transaksi pembelian dan bermurah hati.


Saat menjadi pembeli terutama ketika berbelanja di pasar tradisional, maka alangkah baiknya jika perlu melakukan penawaran harga wajarlah dalam menawar. Maksudnya pembeli tidak mempersulit proses jual beli. Misal, dengan melakukan penawaran harga yang sangat besar


Agar menjadi pembeli yang murah hati bisa ditunjang dengan mempertimbangkan berbagai faktor lain. Seperti, yang berjualan adalah sesama muslim, berasal dari masyarakat kecil atau sesama warga Indonesia. Bahkan kalau bisa tidak melakukan penawaran pada para pedagang kecil. Sebagaimana tidak melakukan tawar-menawar saat belanja barang-barang branded dengan harga banderol di pusat perbelanjaan modern.


Makna Hadis Sebagai Penagih Utang


Makna dalam; "Menagih (utang)" adalah Dengan bermurah hati serta memberi kemudahan ketika menagih utang. Yakni memintanya secara lemah lembut tidak dengan kekerasan. Jika orang yang berutang itu sudah berusaha maksimal dalam melunasi. Tetapi baru bisa membayar setengah dari kewajibannya maka pemberi utang harus berlaku bijak, dengan memberi kelonggaran waktu.


Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dari Jabir r.a. dikatakan "Bermurah hati saat menagih." Yaitu dengan berlapang dada. Bermurah hati ketika membayar, dengan menyegerakan pembayaran utang yang merupakan kewajibannya. Tidak menunda-nunda atau mengelak tetapi cepat membayar dengan mudah dan Rida.


Orang yang bermurah hati saat berjualan, membeli, menagih utang dan membayar utang. Sangat dicintai Allah dan akan mendapat rahmat dari-Nya. Keempat golongan tersebut bahkan didoakan oleh Nabi saw. Sebagaimana hadis Rasul saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ibnu Majah, bisa ditemukan pada kitab At-Targhib wat Tarhib.


Dalam sabdanya Rasul saw. mendoakan, semoga Allah Taala memberi rahmat kepada hamba yang telah bermurah hati saat menjadi penjual, pembeli, atau saat menagih utang.


Kisah Rasulullah saat Ditagih Utang


Terdapat sebuah kisah ketika Rasulullah ditagih utang oleh seseorang.


'Datang seorang lelaki kepada Nabi saw, dengan tujuan untuk menagih utang. Namun ia menagihnya dengan sangat kasar. Sehingga para sahabat ingin menangkap orang tersebut. Namun, Rasul saw. bersabda, "Biarkanlah, karena orang yang punya hak, berhak untuk bicara." Selanjutnya Rasul saw. bersabda, "Berikanlah padanya satu unta yang berusia 1 tahun seperti untanya." Kemudian, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah saw. Kami tidak mendapatkannya, kecuali yang lebih dari untanya." Rasul saw. bersabda, "Berikan padanya, karena sebaik-baik diantara kalian yaitu yang paling baik saat membayar."


Selanjutnya dalam sebuah hadis mutafaq alaih berkata bahwa Rasul saw. membeli unta dari orang itu, lalu ditimbang dan unta yang dibayarkan oleh Rasul saw. timbangannya lebih berat.


Dari hadis di atas, menjelaskan sebaik-baiknya orang yang berutang adalah segera membayar ketika penagih utang minta dibayar. Karena sebaik-baik orang yang mengutang adalah secepatnya ia membayar.


Namun, bagaimana ketika tidak mendapati semisal yang dihutangi, seperti kasus yang dialami Rasulullah saw.? Dalam hal ini harus tetap yang jadi patokan adalah seberapa banyak orang mengutang maka sebanyak itu dia harus membayarnya. Tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang.


Dalam kisah Rasulullah saw. tersebut, karena tidak didapati yang semisal. Sedangakan sudah ada usaha untuk mencarinya dan tidak didapati. Yang ada, unta yang ternyata melebihi dari unta yang waktu diutang. Misalnya lebih satu atau dua kilo ukurannya. Jadi, tidak seperti persis apa yang waktu di utangkan dulu. 


Maka sebaik-baik yang membayar utang adalah apabila benar-benar tidak dapat menemukan yang persis semisal saat diutang. Maka melebihkan dalam hal ini, itu memang dibolehkan. Karena memang tidak ada perjanjian awal harus bayar lebih. 


Akan tetapi dalil ini tidak boleh dijadikan alat untuk membolehkannya melebihkan pembayaran utang seperti halnya pada muamalah riba. Karena muamalah riba sejak awal sudah jelas. Bahwa orang yang mengutang harus membayar lebih dari jumlah yang diutangkan.


Misalnya, utang satu juta, sejak dari awal tahu bahwa harus membayar satu juta dua ratus. Sedangkan dalam hal unta tersebut tidak ada, ketetapan harus membayar dengan unta yang lebih. Jadi ini karena ada gharar. 


Gharar itu adalah suatu kondisi ketidakpastian dalam bertransaksi. Diakibatkan tidak terpenuhinya ketetapan Syariah pada transaksi tersebut.


Jadi hal Ini tidak terkategori sebagai riba. Karena berbeda dengan riba. Yaitu memang dari awal sudah dipahami dari dua belah pihak, dua-duanya menyetujui bahwa mengutang, kemudian akan ada kelebihan. Sedangkan kasus di atas tidak ada. Sehingga tidak menjadi dalil hal tersebut adalah riba.


Adab Menagih Utang dalam Islam


Ketika menagih utang ada beberapa adab yang perlu diperhatikan.


Pertama, Menagih utang ketika sudah jatuh tempo, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. XSebagaimana yang telah dijelaskan pada kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah. Bahwasanya Imam Ahmad bin Hambal telah berkata, selayaknya pemberi pinjaman agar menepati janjinya.


Kedua, yaitu menagih utang dengan cara yang baik. Seperti yang telah rasul sabdakan dalam hadis riwayat Ibnu Majah. Dikatakan bahwa, siapa yang menuntut haknya, sebaiknya menuntut dengan cara yang baik kepada orang harus menunaikannya.


Ketiga, Apabila orang yang berutang belum mampu untuk membayar. Dianjurkan agar menunggu sampai ia mampu atau membebaskannya. Agar ia termasuk dalam sabda Nabi saw yang mendapat jaminan kemudahan di hari kiamat. Dari hadis riwayat Muslim, disampaikan bahwa, barang siapa yang senang untuk diselamatkan Allah dari kesusahan hari kiamat maka sebaiknya ia menghilangkan kesusahan orang yang terlilit utang atau dengan membebaskannya.


Keempat tidak boleh mengambil keuntungan dari mengutangkan, seperti bunga. Karena hal tersebut adalah riba, yang telah dihukumi haram. Baik dalam Al-Quran maupun As-Sunnah. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam alquran surat al-baqarah ayat 278 "...orang orang yang beriman, bertakwalah…dan tinggalkan riba."


Wallahualam Bissawab





Kamis, 19 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani
(Penulis dan Founder Media)




Masa muda bahagia, kala sebelum mengenal narkoba, bagai manusia mulia.
Namun kini semua tinggal cerita, akibat narkoba menemani raga.
Kini hidup jadi terhempas tanpa daya, terpuruk karena narkoba, terbius janji manisnya.

Narkoba yang bisa bikin bahagia itulah janji manisnya. Membuat siapapun yang bersentuhan dengan narkoba menjadi manggebu-gebu dan kesenangan yang luar biasa. Namun sayang, semua itu hanyalah sesaat. Sisanya adalah penderitaan yang tiada tara. Efek ketagihan yang tidak hanya merusak otak, bahkan mengancam nyawa.

Mirisnya, narkoba menjerat dan memperdaya para pemuda. Berbagai sanksi dan hukuman mulai dari denda hingga menjadi tahanan. Tidak membuat jera bagi para pemakai hingga pengedar narkoba.

Pemuda Pecandu Narkoba

Narkoba adalah candu, susah untuk lepas jika sudah berhubungan dengannya. Sebagaimana artis Revaldo yang kembali ditangkap untuk ketiga kalinya dengan kasus yang sama yaitu narkoba. Bahkan pemeran Rangga dalam serial AADC tersebut sudah pernah dikenai denda satu miliar hingga hukuman 5 tahun penjara. Namun itu tak membuatnya jera untuk kembali menyentuh barang haram tersebut.

Ia mengaku sebagai pecandu narkoba. Yang aktif lagi dalam satu tahun belakangan mengkonsumsi narkoba. Karena relaps atau kambuh yaitu kebiasaan lama penyalahgunaan adiksi yang kembali dilakukan secara rutin. (Kompas.com, 14/1/2023)

Berdasarkan atas data dari kominfo penggunaan narkoba marak di kalangan anak muda. Dengan rentang usia 15 sampai 35 tahun. Persentasenya adalah sebanyak 82,4% masih berstatus pemakai, sementara 47,1% adalah pengedar, dan 31,4% merupakan kurir.

Dari data tersebut menunjukkan jumlah pengguna narkoba terbanyak adalah dari kalangan pemuda bahkan usia remaja. Sementara data dari Indonesia Drugs Report 2022 jenis dari narkoba yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah; 41,4% ganja, 25,7% sabu, 11,8% nipam, dan 6,4% dextro.

Akibat Penyalagunaan Narkoba

Badan Narkotika Nasional atau BNN Indonesia menjelaskan bahwa narkoba adalah narkotika psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Yang berdasarkan undang-undang narkotika dari pasal 1 ayat 1 Nomor 35 Tahun 2009 dinyatakan zat ini bisa berasal dari tanaman atau bukan tanaman. Baik yang bersifat alamiah, maupun sintetis, atau bahkan semi sintetis. Yang dapat menimbulkan rasa rangsang, halusinasi, hingga penurunan kesadaran.

Obat-obatan itu bisa menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan. Di Indonesia penyalahgunaan pemakaian narkotika semakin meningkat di kalangan generasi muda. Bahkan banyak yang menyebut, Indonesia adalah surga bagi narkoba.

Hal ini tentu sangat membahayakan generasi bangsa. Karena orang yang sudah ketergantungan narkoba akan merasa ketagihan. Jika tidak terpenuhi dia akan sakau yaitu perasaan yang tidak nyaman. Bahkan terasa sakit yang sangat pada tubuh.

Selain itu penggunaan narkoba, berpotensi merusak otak secara permanen. Yang tidak akan bisa kembali lagi secara normal. Ini akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Sehingga mereka akan rentan dalam melakukan berbagai hal yang berisiko, seperti seks bebas.

Dampak lanjutan yang terjadi adalah penurunan daya pikir. Sehingga mempengaruhi kinerja otak pada kemudian hari. Ini akan mempengaruhi proses belajar. Sementara dampak langsungnya bagi tubuh manusia adalah gangguan pada tulang, pembuluh darah, paru-paru, jantung, kulit. Hingga terjadinya penularan penyakit yang berbahaya seperti TBC, hepatitis, herpes, dan AIDS dan penyakit berbahaya lainnya.

Narkoba pun bisa berdampak pada kejiwaan manusia. Yaitu dapat menyebabkan gangguan jiwa, bunuh diri, sampai pada melakukan tindakan kekerasan, dan kejahatan. Tak hanya itu, juga berdampak pada lingkungan masyarakat. Seperti akan dikucilkan dalam masyarakat, jauh dari lingkungan positif, jika masih sekolah atau kuliah bisa dikeluarkan atau di DO. Juga akan berimbas pada keluarga misalnya harus menanggung rasa malu.

Masih banyak dampak negatif lain bagi pemakai narkoba, diantaranya adalah:

Pertama, Gangguan pada Kualitas Hidup

Narkoba tidak hanya berdampak bahaya pada tubuh penggunanya juga bisa mempengaruhi kualitas hidup. Seperti sulit dalam berkonsentrasi ketika berkegiatan. Bisa terkurasnya kondisi keuangan sampai menjalani proses hukum dengan pihak kepolisian, akibat pelanggaran hukum yaitu penyalahgunaan narkoba.

Kedua, Dapat Mengakibatkan Dehidrasi

Penggunaan zat adiktif bisa menyebabkan keseimbangan pada elektrolit tubuh berkurang. Sehingga tubuh akan kekurangan cairan. Apabila hal ini terjadi orang tersebut akan mudah kejang-kejang, munculnya berbagai halusinasi, hingga tingkah laku Jadi lebih agresif, juga dada terasa sesak. Apabila hal ini dibiarkan maka akan menyebabkan kerusakan pada otak.

Ketiga, Kematian

Dampak yang terburuk bagi para pengguna narkoba. Saat menggunakan obat-obatan ini dalam dosis yang tinggi bisa mengakibatkan overdosis. Tentu, efek paling fatalnya adalah bisa menyebabkan kematian.

Masalah Laten Sekularisme

Dengan daya rusaknya yang begitu dahsyat. Baik kerusakan fisik maupun psikis yang luar biasa untuk penggunanya. Dapat dibayangkan betapa akan hancurnya generasi penerus bangsa apabila mereka sudah terkena dan terpedaya narkoba. Selain fisik dan akal rusak, psikis juga jadi bermasalah. Padahal pemuda merupakan pemegang estafet peradaban juga kekuatan terbesar khususnya dalam perjuangan Islam.

Besarnya kasus korban narkoba, bagai bola salju yang terus menggelinding. Ini tidak lain akibat dari persepsi yang salah, Imbas dari diterapkannya peraturan hidup sekularisme. Padahal setiap muslim wajib mengambil tolok ukur halal dan haram saat mengonsumsi sesuatu.

Sebagaimana Allah menjelaskan dalam FirmanNya di Al-Quran surat al-baqarah ayat 168 bahwasanya, "..Manusia, makanlah dari yang halal dan baik yang terdapat di bumi.."

Selaras dengan Hadis riwayat Abu Daud dan Ahmad dari Ummu Salamah. Ia berkata: "Rasul saw. melarang dari segala hal yang memabukkan dan yang membuat lemah (mufattir)

Dari penjelasan ayat Alquran dan hadis tersebut maka narkoba hukumnya menjadi haram. Karena merupakan zat yang memabukkan dan membuat lemah. Namun sayangnya dalam kacamata kehidupan sekuler liberal, halal haram tidak lagi jadi tolok ukur. Semua menjadi serba boleh asal bisa menyenangkan. Ditambah generasi muda saat ini menganut lifestyle having fun atau gaya hidup bersenang-senang yang menghalalkan berbagai hal, walaupun berbahaya dan haram.

Dalam alam sekularisme, agama tidak boleh turut campur dalam urusan kehidupan. Membuat narkoba menjadi barang yang tidak dianggap buruk, haram, juga berbahaya. Malah narkoba dianggap varian dari modernitas, gaya hidup yang kekinian, hingga dijadikan cerminan dalam kemapanan finansial.

Selain itu, sekularisme menghasilkan masyarakat yang individualis. Sehingga enggan melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Hal ini menjadikan kontrol sosial tidak lagi berfungsi seperti yang seharusnya. Bahkan artis yang merupakan pengguna narkoba, tetap mendapat pujian dan panggung. Seolah tidak ada sanksi sosial atas mereka.

Kembali pada Islam

Jika telah nyata sekularismelah faktor utama yang membuat narkoba tetap eksis, menjerat, dan memperdaya, hingga menjadi penghancur generasi muda. Mengakibatkan kaum muda lemah dan rusak. Sehingga jangankan memikirkan permasalahan umat yang begitu kompleks permasalahan diri sendiri saja tidak mampu diselesaikannya.

Sementara selama ini, dalam penyelesaian kasus narkoba tidak menyentuh akar permasalahan. Sistem hidup liberal sekuler yang membolehkan segala hal masih tetap dijunjung tinggi. Padahal kehidupan yang liberal dan sekuler membuat narkoba beredar dengan bebas di tengah masyarakat. Juga akibat persepsi yang salah terkait penggunaan narkoba, membuat sanksi yang diberlakukan oleh negara, sangat tidak efektif bagi para pelaku. Mereka tidak jera meski sudah dihukum.

Dalam Islam tolak ukurnya sangat jelas yakni halal haram. Sehingga seseorang yang melakukan keharaman maka dia adalah pelaku kejahatan. Misalnya peminum khamar atau pemakai narkoba akan sama statusnya seperti halnya pelaku zina. Yakni, sama-sama melakukan pelanggaran hukum syara.

Maka pengguna narkoba seharusnya diposisikan sebagai pelaku kejahatan yang harus mendapat hukuman berat. Namun sayangnya di sistem sekuler, posisi pemakai narkoba adalah "korban". Sehingga mendapat pengistimewaan, yakni dihadiahi rehabilitasi. Hal ini membuat mereka tidak jera, toh sanksinya adalah rehabilitasi.

Penetapan sebagai pelaku kriminal hanyalah produsen dan para pengedarnya. Juga ternyata itu pun dalam sistem kapitalis sekuler saat ini, terdapat mafia yang memiliki jaringan sindikat narkoba tetap "aman". Mereka tidak tersentuh oleh hukum walaupun memang ada beberapa diantaranya ditangkap oleh aparat.

Menurut pemberitaan dari Merdeka, 10/11/2024, BNN telah memetakan terdapat 98 jaringan sindikat narkoba yang telah beroperasi di Indonesia. Sedangkan 27 jaringan diantaranya berskala internasional. Karena, adanya peran oknum aparat sebagai baking membuat sindikat narkoba ini sangat kuat.

Hal itu menunjukkan persoalan narkoba sangat sistemis. Sehingga sangat dibutuhkan perubahan yang mendasar dalam memberantas narkoba agar tuntas. Hukum Islam akan memastikan tidak ada peredaran narkoba di tengah masyarakat sehingga negara akan memberlakukan patroli untuk mengontrol oleh polisi.

Aparatur negara juga akan menjaga perbatasan, baik di darat maupun laut juga di udara. Agar tidak akan ada narkoba yang bisa menyusup ke dalam negeri, baik produk jadi ataupun masih bahan baku. Sementara aparat negaranya pun dipilih dari orang-orang pilihan yang tidak hanya mampu, namun juga bertakwa, Sehingga mereka tidak akan tergiur untuk menjadi baking bagi sindikat narkoba.

Sanksi tegas pun akan diberlakukan bagi semua yang terlibat narkoba. Baik itu produsen, pengedar, atau penggunanya. Bentuk sanksinya adalah takzir, yaitu kadar hukumannya ditentukan oleh kadi misalnya dengan dicambuk, atau dipenjara, dan lainnya.

Bagi pemakai narkoba, akan mendapatkan hukuman yang berbeda ketika dia baru menggunakan dengan pengguna lama. Sementara sanksi bagi produsen dan para pengedar narkoba akan lebih berat dibanding pengguna bahkan bisa hingga level hukuman mati sedangkan bagi para aparatnya terbukti telah membikin jaringan narkoba ras akan mendapatkan sanksi yang cukup berat sampai pada level hukuman mati

Allahualam bissawab.


Rabu, 18 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)

 

Anak adalah harapan orang tuanya. Apa jadinya jika anak yang disayang hilang nyawa, jadi korban pembunuhan teman sebaya? Apa jadinya juga, jika orang tua tahu, anak kebanggaan menjadi pelaku pembunuhan?

 

Inilah fakta kelam yang menyorot perhatian publik. Dua remaja di Makassar berusia 17 dan 14 tahun tega menculik dan menghabisi nyawa anak 11 tahun. Karena terpapar konten penjualan organ tubuh dari situs Yandex, berupa ginjal. Yang bisa menghasilkan uang ratusan juta rupiah.

 

Kedua pelaku AD (17) dan MF (14) itu telah merencanakan pembunuhan. Dengan mengiming-imingi korban uang 50rb, jika mau membersihkan rumah AD. Di rumah tersebutlah korban FS (11) dianiaya dengan cara dicekik dari belakang dan dibenturkan ke tembok lima kali. Hingga akhirnya korban meninggal. (suara.com, 11/1/2023)

 

Namun sayangnya, setelah berhasil menghilangkan nyawa korban, mereka tidak tahu bagaimana cara mengambil ginjal. Selain itu, mereka juga kehilangan jejak, orang yang mau membeli ginjalnya. Karena memang belum pernah kontek-kontekan secara langsung. Akhirnya mayat korban dibuang.

 

Kombes Pol. Budhi Haryanto, selaku Kapolrestabes Makassar, mengatakan kedua pelaku statusnya masih pelajar. Mereka tergiur setelah melihat konten negatif di internet. Supaya bisa mendapatkan uang banyak.

 

Kegagalan Sistem

 

Pelaku pembunuhan yang masih berstatus pelajar. Menunjukkan bahwa sistem hidup yang diadopsi oleh negara telah gagal. Baik dari perwujudan sistem pendidikan, pergaulan, maupun keamanan.

 

Pertama, Kegagalan Sistem Pendidikan

 

Peristiwa kenakalan remaja dianggap menjadi hal biasa pada sistem saat ini. Karena mereka dianggap sedang mencari jati dirinya. Namun, sayangnya tidak ada pengarahan yang baik untuk membentuk jati diri pada para pemuda agar menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlakul karimah.

 

Anak terlibat pembunuhan memang sangat tragis. Kasus ini hanya satu dari sekian banyaknya fenomena kekerasan yang melibatkan anak-anak. Jumlah anak yang harus berhadapan dengan hukum tetap konsisten. Bertengger di atas 100 anak dalam per tahunnya selama periode 2016-2019

 

Pada periode 2016-2020 saja, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) telah mencatat terdapat sekitar 655 kasus anak yang berhadapan dengan hukum. Karena mereka menjadi pelaku kekerasan. Dengan rincian 506 anak menjadi pelaku kekerasan fisik dan 149 anak yang telah melakukan kekerasan secara psikis.

 

Menurut KPAI permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi orang tua serta keluarga saja. Namun juga menjadi tantangan besar bagi lembaga pendidikan. Karena fenomena terhadap paparan kekerasan sangat masif masuk dalam kehidupan anak yang berasal dari beragam media. Sehingga menurut KPAI fenomena zaman ini harus disertai kebutuhan sekolah dalam membaca kondisi kejiwaan pada setiap siswanya.

 

Sementara menurut dr. Arum Harjanti, seorang pengamat masalah perempuan, keluarga, dan generasi. Mengungkap kejadian tersebut menjadi gambaran kegagalan revolusi mental. Terutama pada bidang pendidikan.

 

Dalam mewujudkan profil pemuda yang memiliki kepribadian mulia, bernalar kritis, dan kematangan dalam proses berpikir. Juga menunjukkan kegagalan dalam membangun kerangka berpikir dan kepribadian anak seperti tujuannya dalam sisdiknas.

 

Kedua, Kegagalan Sistem Pergaulan

 

Hal ini, juga mencerminkan rendahnya literasi dalam pergaulan khususnya lingkungan digital bagi anak-anak. Serta abainya negara dalam menciptakan ruang digital yang ramah pada anak. Sangat ironis, kasus ini terjadi saat gencarnya program transformasi digital nasional.

 

Anak-anak kerap sekali menjadi korban dari lingkungan pergaulan, baik secara nyata maupun secara digital. Mulai dari kasus kekerasan seksual, tawuran, perundungan hingga pembunuhan. Semua itu banyak meracuni dunia anak. Ini tentu sangat mengkhawatirkan sekaligus membuat miris.

 

Orang tua semakin merasa resah saat anak berada di luar rumah. Namun juga tidak mungkin anak harus dikurung selama 24 jam di dalam rumah. Tentunya ini menjadi dilema bagi orang tua terhadap anaknya saat bergaul bersama temannya.

 

Ketiga, Kegagalan Sistem Keamanan

 

Tragedi ini pun sekaligus juga menunjukkan kegagalan dalam sistem keamanan. Anak menjadi semakin tidak aman baik dalam bergaul atau beraktivitas di lingkungan masyarakat. Orang tua akan jadi semakin was-was melepas anak keluar rumah, baik untuk main dengan kawan sebayanya, maupun untuk aktivitas lainnya.

 

Keamanan media sosial berimbas pada keamanan lingkungan hidup. Nahasnya, internet sangat tidak ramah terutama bagi anak-anak. Banyak anak terkontaminasi buruknya arus internet, yang akibatnya anak menjadi korban mulai dari kekerasan fisik dan psikis hingga hilangnya nyawa.

 

Oleh karenanya, sangat disayangkan lima program prioritas yang telah diusung dalam mempercepat transformasi digital. Rupanya telah melupakan keamanan bagi para penggunanya. Terutama untuk anak-anak.

 

Sekularisme Menjadi Biangnya

 

Gagalnya konsep sistem pendidikan, pergaulan, juga keamanan, dalam kapitalis sekuler. Sejatinya menunjukkan kegagalan dari sistem kehidupan atau asas ideologi yang mengurus negeri ini. Sistem sekuler ini menjadikan pengaturan ekonominya memiskinkan rakyat.

 

Sementara pengaturan pendidikannya hanya fokus pada capaian yang bersifat materiil saja. Seperti dengan capaiannya menggunakan indikator PISA (Programme for International Student Assessment). Capaian yang diinginkan hanya mengukur kecakapan dalam matematika, membaca, juga sains. Sedangkan untuk kesalehan dan kemuliaan akhlak diabaikan.

 

Selain itu sistem ini juga membentuk pribadi yang hedonis, materialistis, dan konsumtif. Membuat umat menjadi semakin jauh dari kemuliaannya sebagai manusia. Semakin Abai pada aturan agama, juga makin jauh dari ikatannya terhadap Allah Pencipta alam semesta.

 

Alhasil, sistem ini menciptakan seorang anak yang seharusnya tumbuh. Juga berkembang nilai-nilai kebaikannya. Justru berperilaku buruk bahkan membahayakan lingkungan juga kehidupan sesamanya.

 

Sistem Hidup Terbaik

 

Jika kehidupan ini carut-marut akibat dari pola sistem yang diterapkannya adalah sekuler-kapitalis. Maka berbeda dengan realita pada masa peradaban Islam. Saat peradaban Islam menaungi dunia, umat manusia tersejahterakan, tercukupi kebutuhan sandang, pangan juga papannya, terjamin keamanannya, hingga tercipta pergaulan dan kehidupan yang harmonis.

 

Demikian juga dengan pendidikannya. Menghasilkan pribadi-pribadi yang berakhlakul karimah, penuh kasih sayang terhadap sesama, saling tolong-menolong dan memiliki keimanan juga ketakwaan yang tinggi. Sehingga amat jarang ditemui kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Apalagi sampai anak terlibat kasus pembunuhan.

 

Yang ada adalah sosok-sosok para pemuda yang tumbuh dalam kemuliaan iman. Bahkan mampu mengukir prestasi hebat di berbagai bidang pendidikan juga kehidupan di tengah masyarakat. Ada banyak sosok pemuda berlian di masa kegemilangan Islam. Diantaranya adalah;

 

Ali bin Abi Thalib yang dijuluki kuncinya ilmu. Ada Usamah bin Zaid di usia 18 tahun sudah menjadi panglima perang yang pasukannya adalah para pembesar sahabat, seperti Abu Bakar dan Umar. Dalam menghadapi pasukan terbesar dan terkuat pada masa tersebut.

 

Zaid bin Tsabit seorang penulis wahyu, hafal kitabullah turut serta dalam kodifikasi Al Qur'an di usia 13 tahun, dan mampu menguasai bahasa Suryani hanya dalam 17 malam. Sehingga ia menjadi penterjemah Rasul saw. Ada Atab bin Usaid pada usia 18 tahun diangkat oleh Rasul saw. sebagai gubernur Makkah.

 

Muhammad Al Fatih di usia 22 tahun menjadi penakluk Konstantinopel dikala para jenderal besar merasa putus asa. Muhammad Al Qasim pada usia 17 menjadi penakluk India, sebagai jenderal agung di masanya. Kemudian juga ada Muhammad bin Idris atau Imam syafi'i usia 7 tahun hafal Al Quran dan usia 15 tahun menjadi mufti.

 

Para pemuda hebat itu terbentuk dalam masyarakat dengan penerapan aturan Islam kafah. Yang sangat berbeda kondisinya dengan sekarang ketika diatur oleh sekuler-kapitalisme. Hanya menghasilkan kerusakan serta kesengsaraan di berbagai area kehidupan.

 

Tentu jika masyarakat ingin mendapatkan kehidupan yang baik juga terciptanya para pemuda dengan pribadi unggulan. Maka tidak ada jalan lain, kecuali membuang sistem sekularisme (sistem yang memisahkan agama dari kehidupan). Yang nyata rusak dan telah merusak ini.

 

Selanjutnya berupaya untuk turut memperjuangkan agar syariat Islam kembali ditegakkan. Sebagaimana 13 abad lalu, pernah diterapkan. Yang menghasilkan profil pemuda idaman.

 

Wallahualam bissawab.

 

 

 

Sabtu, 14 Januari 2023


Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)





 

Kematian adalah sebuah misteri kehidupan. Kita tidak tahu dalam kondisi apa akan berjumpa dengan maut. Bagi seorang muslim tentu meyakini kematian itu adalah dinding pemisah antara kehidupan fana dengan kehidupan abadi. Kita meyakini ada alam lain, selain alam dunia, yakni alam akhirat.

 

Pada masa sekarang kematian menjadi momok yang sangat menakutkan. Hal ini tidak hanya dirasakan bagi yang non muslim saja. Bahkan sebagian besar dari kaum muslimin juga merasakannya.

 

Lain halnya di masa Rasulullah saw. dan para sahabat, juga pada kepemimpinan khalifah mulai dari masa Muawiyah, Abasiyah, sampai Utsmaniyah. Telah sukses mendidik dan membentuk mental kaum muslimin. Sehingga sebagian besar dari umat Islam lebih menyukai kematian dibanding dengan hidup mewah di dunia.

 

Alhasil banyak lahir para pejuang tangguh yang tidak takut dengan maut. Mereka juga tidak takut berhadapan dengan kaum kafir dalam memperjuangkan agama Allah Taala. Hal itu membuat para prajurit Allah swt totalitas dalam berlaga di medan perang.

 

Mereka berjihad dengan keimanan dalam puncak ketinggiannya. Sehingga tusukan pedang dan panah bagai gigitan semut yang tidak punya arti. Kecuali hanya sedikit saja yang terasa.

 

Puncak Kematian Terbaik

 

Mati syahid adalah puncak kematian terbaik dunia akhirat. Kondisi husnul khatimah ini banyak dirindukan oleh para sahabat. Sebagaimana kisah hidup panglima perang Khalid Bin Walid, yang mencari kematian dengan terjun ke setiap medan perang.

 

Panglima Khalid bin Walid sering ditugaskan menjadi pemimpin pasukan kaum muslimin. Sejak masa Rasulullah saw. hingga pada zaman kekhilafahan Umar Bin Khattab. saking piawainya dalam mengatur strategi perang sehingga ada ungkapan yang sangat masyhur di kalangan kaum muslim; "tidak ada peperangan yang diikuti oleh Khalid bin Walid kecuali pasukannya mendapatkan kemenangan"

 

Namun qada Allah berkata lain untuk Khalid bin Walid. Khalid adalah panglima perang yang dijuluki pedang Allah yang selalu terhunus, oleh Rasulullah saw. Akhir kehidupan sang panglima perang saat membaca dua kalimat syahadatnya bukan di medan jihad namun di atas tempat tidurnya.

 

Tak hanya Walid, yang berupaya untuk mendapatkan kondisi husnul khatimah. Para sahabat lainnya pun banyak yang memohon kepada Allah Taala supaya bisa dimatikan dalam kondisi syahid di medan perang. Sebagaimana doanya Umar Bin Khattab kapada Zat pemilik jiwa.

 

"Ya Allah, berikan aku anugrah mati syahid di jalan-Mu. Serta jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu saw." (HR. Bukhari 1890)

 

Anjuran Mati Syahid

 

Doa atau permohonanan supaya dimatikan dalam keadaan syahid, ternyata dianjurkan Rasulullah saw. Banyak dalil yang membahas hal ini. Salah satunya dari Sahl bin Hinaif R.a. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ibnu Majah "Siapa yang jujur minta supaya mati syahid maka Allah mengangkat derajatnya, sebagaimana derajat orang yang mati syahid. Meskipun dia akan mati di ranjang."

 

Imam An Nawawi, menjelaskan dalam Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 13/55. Pada pembahasan hadis tersebut, terdapat anjuran untuk berdoa meminta supaya mati syahid. Juga anjuran untuk memiliki niat yang baik.

 

Doa memohon mati syahid adalah doa kebaikan. Karena Allah Swt. telah memberikan janji balasan yang sangat besar. Bagi orang yang mati dalam keadaan syahid.

 

Dikisahkan dari Anas bin Malik Ra dalam riwayat Bukhari dan Muslim. Rasul pernah bersabda bahwa semua orang yang masuk surga punya angan-angan untuk kembali ke dunia dan mereka memiliki segala yang ada di dunia. Kecuali mereka yang mati syahid. Para syuhada bercita-cita kembali ke dunia agar kemudian dibunuh, berulang 10 kali. Setelah mengetahui besarnya pahala yang telah Allah berikan untuknya.

 

Wanita pun Bisa

 

Jika umumnya para syuhada adalah lelaki. Maka apakah kaum wanita boleh meminta supaya bisa mati syahid?

 

Hukum syariat Islam berlaku secara umum. Bagi seluruh umat manusia. Terkecuali jika ada pengkhususan untuk golongan tertentu. Sehingga dalam hal ini, kaum wanita juga dapat memohon agar bisa mati syahid.

 

Karena keinginan, harapan, dan cita-cita supaya mendapat mati dalam keadaan syahid tidak hanya dimiliki oleh kaum lelaki. Maka anjuran untuk mati syahid ini pun tidak hanya berlaku bagi laki-laki. Namun juga bisa dilakukan oleh para wanita.

 

Kisah dari seorang Ummu Haram binti milham bisa menjadi salah satu landasan dasar dalilnya. Ia adalah istri Ubadah bin Shamit R.a. dan merupakan mahram Rasul saw. Saat Rasul bersabda beliau mendengarnya.

 

Dikatakan oleh Rasulullah bahwasanya pasukan pertama dari kalangan Rasul yang berperang menyeberangi lautan mereka diwajibkan. Kemudian Ummu Haram langsung meminta supaya termasuk bagian di antara mereka saat mendengar hadis tersebut. Rasul saw pun mengabulkan dengan bersabda; "Engkau termasuk bagian mereka."

 

Selanjutnya Anas bin Malik R.a. menjadi saksi sejarah. Saat Ummu Haram menjelang syahid. Diriwayatkan oleh Bukhari, dikatakan;

 

Kala itu Ummu Haram berangkat dengan suaminya yaitu Ubadah bin Shamit untuk berperang bersama kaum muslimin. Yang dipimpin Muawiyah r.a. dengan pertama kali menyeberangi lautan. Kemudian setelah mereka pulang dari peperangan, rombongan tersebut singgah di Syam. Selanjutnya dibawakanlah seekor unta untuk dinaikinya, tetapi unta itu meronta hingga Ummu haram jatuh dan meninggal dunia.

 

Meninggalnya Ummu Haram dalam perjalanan pulang dari jihad adalah bagian bukti. Ia mendapatkan janji Nabi saw. untuk masuk surga. Itulah sebaik-baik kematian, yaitu mati dalam kondisi husnul khatimah.

 

Tiga Kondisi Mati Syahid

 

Setidaknya terdapat tiga kondisi saat seorang muslim mati syahid. Kondisi itu diantaranya adalah sebagai berikut;

 

Pertama, Syahid Akhirat

 

Syahid akhirat adalah kondisi kematian di luar medan perang (jihad). Namun ia memperoleh pahala mati syahid di akhirat. Akan tetapi tetap diberlakukan hukum umum jenazah yaitu dengan memandikannya, mengkafani, serta menyalatkan.

 

Contoh dari Syahid akhirat adalah orang yang mati karena tenggelam, saat nifas atau melahirkan, mati karena kebakaran, mati karena penyakit paru, TBC, dan orang yang mati karena penyakit perut.

 

Kedua, Syahid Dunia-Akhirat

 

Syahid dunia-akhirat merupakan kondisi kematian di medan perang atau di Medan jihad. Dengan syarat yang dilakukannya ikhlas hanya karena Allah Taala. Ia dijanjikan Allah Swt. mendapatkan pahala syahid di akhirat.

 

Muslim yang dalam kondisi mati di medan perang jenazahnya tidak perlu dimandikan. Juga tidak dikafani hingga tidak disalatkan. langsung dikebumikan beserta baju yang dipakainya.

 

Ketiga, Syahid Dunia

 

Syahid dunia ialah kondisi kematian di medan perang. Tetapi ia melakukannya tidak ikhlas karena Allah. Misalnya termotivasi karena makhluk atau karena ganimah (harta rampasan perang).

 

Meski kondisi jenazahnya tetap tidak dimandikan, tidak dikafani, juga tidak disalatkan. Tetapi langsung dikubur dengan baju yang dikenakannya, sebagaimana kondisi syahid dunia akhirat. Namun ia tidak mendapat pahala syahid di akhirat.

 

Na'udzubillah tsumma na'udzubillah. Tentu kita benar-benar berlindung kepada Allah. dari akhir kehidupan atau kondisi kematian yang buruk.

 

Wallahualam bishsawab.[]

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts