SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Selasa, 24 Januari 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)


Dunia remaja yang penuh cinta dan maaf, semua terasa indah dalam seni dan rasa. Semua terasa berarti setelah menyadari, hidup hanya sekali dan mati di jalan Ilahi. Maka bisa hijrah bersama besti di masa muda adalah nikmat yang luar biasa.


Bestie, apakah kamu bagian dari remaja yang sudah berhijrah atau dalam proses hijrah nih? Ketahuilah bahwa surga itu dikelilingi oleh syahwat sedang neraka itu mesra dengan nikmat dunia. Maka jika ingin benar-benar selamat. Ikatlah kuat-kuat tali keistikamahan hijrahmu.


Rasul saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. yang menyatakan bahwa, siapa saja yang keadaan amalnya pada hari ini lebih jelek daripada hari kemarin maka ia akan terlaknat. Sedangkan jika hari ini sama dengan hari kemarin maka ia adalah orang yang merugi. Sementara jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia adalah orang yang beruntung.


Bestie apa tanggapanmu, mengenai hadis di atas? Biasa-biasa aja atau merasa tertampar? Harusnya sih, merasa merugi jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Serta tentunya bakal bahagia banget dong kalau misalnya hari ini bisa lebih baik daripada hari yang kemarin.


Nah untuk itulah, penting banget nih bestie dalam berkomitmen untuk berubah jadi lebih baik dari hari kemarin. Istilah fenomenalnya itu disebut "Hijrah". Yang memiliki arti berpindah dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu keadaan ke keadaan lainnya, dengan kata lain bisa diartikan juga berpindah dari negeri kufur menuju negeri Islam.


Jadi nih ya, kalau misalnya kalian bilang sudah punya niatan untuk hijrah atau bahkan sudah berhijrah, tapi faktanya tetap diam saja alias tidak bergerak untuk berbuat lebih baik, jadi hal itu belum termasuk kategori hijrah dong bestie. Karena, kalian nggak disebut hijrah kalau misalnya masih tetap berada di tempat atau perbuatan yang sama seperti sebelum hijrah. Sebab belum berubah ke hal atau keadaan baru yang lebih baik.


Yuk Koreksi, Niat Hijrahmu Karena Apa?


Bestie muslimah, penting banget deh buat mengoreksi niat hijrah kalian untuk apa. Karena kalau misalnya niat hijrahnya sudah benar, maka kalian nggak akan capek-capek atau pusing lagi untuk mempertahankan kekonsistenan atau keistikamahan dalam berhijrah. Bahkan bisa terbebas dari pikiran kalut loh. 


Jadi hijrahnya nggak tergantung mood atau suasana hati. Kalau suasana hatinya lagi bagus semangat berhijrah. Tapi kalau lagi bete langsung futur deh. Tentunya kita nggak mau dong kayak gitu kan? So, yuk koreksi niat hijrahmu karena apa dan karena siapa?


Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Amirul Mukminin, Abu Hafs bahwasanya, Umar Bin Khattab r.a. pernah berkata: aku mendengar Rasul saw. bersabda bahwa segala perbuatan itu tergantung dari niatnya. Setiap orang mendapatkan pahala dari yang diniatkan. Siapa saja yang berhijrah mencari rida Allah Swt. dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul. Namun, barang siapa yang hijrahnya mencari dunia atau karena seorang perempuan yang akan dinikahi maka hijrahnya hanyalah untuk itu.


Hadis ini termasuk dalam 7 bab masalah fiqih loh bestie. Bahkan Imam Syafi'i mengatakan hadis ini termasuk sepertiga dari ilmu. Sedangkan Imam Abu Daud mengkategorikannya sebagai separuh dari agama. Sementara Abdullah bin Mubarak menyatakan, betapa banyak amal yang besar menjadi kecil akibat niatnya dan betapa banyak amalan remeh menjadi besar juga karena dari niatnya.


Jadi bestie, niat dalam beraktivitas atau melakukan perbuatan itu mempunyai peranan yang sangat penting. Bahkan meskipun niat itu letaknya berada di setiap awal perbuatan, namun dengan niat juga akan menentukan bagaimana tujuan akhir dari kehidupan. Jadi ibarat bepergian nih ya bestie, niat itu merupakan bekal yang akan kalian bawa. Jika bekal yang dibawa kurang atau malah salah bisa-bisa memperburuk perjalanan, iya kan? Bahkan bisa jadi nggak sampai di tujuan yang benar.


Jadi niat itu penting banget ya bestie. Satu hal lagi yang sama pentingnya adalah menyesuaikan aktivitas hijrah dengan perintah dan larangan dari Allah Swt. Istilah kerennya itu "sesuai hukum syarak."


Dua komponen tersebut yaitu niat yang benar dan sesuai dengan hukum syarak, bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, bestie. Keduanya harus benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena jika salah satunya salah, maka tidak akan tergolong perbuatan yang saleh atau tidak menjadi amal baik di sisi Allah Taala.


Misalnya, niatnya sudah benar karena Allah tapi caranya salah, tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah. Seperti salat niatnya karena Allah tapi tidak sesuai tuntunan syarak karena memakai bahasa Indonesia. Pun sebaliknya, caranya sudah benar sesuai dengan tuntunan Allah dan rasulnya tapi niatnya bukan karena Allah. Contohnya, memakai kerudung tapi untuk menutupi kepalanya yang botak atau ada cacat. Jadi semua itu termasuk amal salah ya bestie bukan amal saleh, hehe.


Nah, selanjutnya kenapa kadang ada rasa lelah dalam berhijrah, putus asa bahkan putus di tengah jalan? Semua itu dikarenakan niat atau harapan di awal digantungkan selain kepada Allah Taala. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. katanya; aku pernah merasakan suatu kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah ketika berharap kepada manusia. Jadi, kuy, luruskan niatan dalam berhijrah hanya semata-mata karena Allah Taala dan sesuaikan perbuatanmu dengan hukum syarak.


Langkah Selanjutnya Apa?


Setelah kita membenahi niat dan menyesuaikan perbuatan dengan aturan Allah. Langkah apa selanjutnya agar ikatan hijrah menjadi kokoh? Tentunya tidak cukup hanya dengan niat. Karena niat adalah langkah awal, langkah selanjutnya adalah harus ada action. Nah di tataran action inilah kalian semua bestie perlu tahu nih, apa saja yang harus dilakukan agar tetap istikamah alias tetap kokoh hijrahnya.


Tentunya kalau misalnya kita ngeliat kondisi sekitaran, kita sepakat dong kalau keadaannya sudah rusak parah banget, ya kan? Misalnya aja nih, pergaulan bebas yang lajunya nggak bisa direm, sampai-sampai imbasnya banyak anak sekolahan yang minta dispensasi nikah, akibat kebablasan dalam bergaul dengan lawan jenis. Naudzubillahkan? Belum lagi narkoba yang masih merajai dunia remaja. Ditambah dengan perkelahian antara sekolah, pelecehan seksual, perundungan, hingga kasus pembunuhan, dan masih banyak lainnya.


Saat bestie muslimah, menyaksikan fakta tersebut dan kalian berniat untuk hijrah dari perbuatan seperti itu dan memilih menjadi muslim yang lebih baik dan taat kepada syariat. Namun persoalannya adalah nggak bisa dong kalian hijrah sendiri-sendiri. Karena itu bakalan berat banget dan bisa jadi nggak sanggup hingga akhir hidup. Makanya hijrahnya itu kudu rame-rame, bestie.


Seperti apa ya hijrah rame-rame itu? Kuy, baca di next artikel, dengan judul: "Hijrah Rame-rame Itu Asyiknya Pake Banget."


Tobe continue


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts