Oleh. Rita Handayani
(Penulis dan Founder Media)
Kala punya masalah, emang bikin bete
Bagai onak duri yang menyelinap di hati
Asyiknya hijrah itu rame-rame
Jadi bestie dunia sampai akhirat, pasti asyik sekali
Peribahasa di atas tepat sekali kan bestie? So, jadilah remaja yang berbeda bestie. Dikala yang lain sibuk dengan cinta monyet dan cinta buta. Kalian sibuk urusan agama, sibuk dalam perbaikan diri dan sibuk untuk dapat cinta hakiki. Cinta yang berasal dari Ilahi Robbi, itu seru sekali.
Bestie muslimah, balik lagi nih kita ngobrolin tentang hijrah. Nah saat kalian terbersit untuk berhijrah, ada keinginan yang sangat kuat untuk berhijrah. Tahu nggak sih, sebenarnya kalian itu sedang diberikan anugerah tertinggi oleh Allah Swt, yang tidak ternilai harganya. Artinya kalian sedang dicintai oleh Allah Taala, Zat Yang Maha Agung sealam raya. Untuk itu, jangan sampai deh ya, kalian menggadaikan cinta Allah dengan dunia, itu nggak ada tandingannya.
Jadi kalau semisalnya dalam hijrah (berubah menjadi lebih baik) bestie harus berhadapan dengan meninggalkan dunia, maka pilihlah cinta Allah. Karena ketika bestie dicintai oleh Allah, maka semua akan mengikuti dalam kehidupanmu. Allahlah pemilik semua yang ada di muka bumi dan semua yang dibutuhkan oleh manusia. Mulai dari harta, jabatan, popularitas, kesehatan, hati, jiwa, hingga nyawa.
Jadi saat bestie menaati aturan Allah Swt. Maka bestie akan mendapati cintanya Allah. dan mudah bagi Allah untuk memenuhi semua kebutuhan, keinginan, dan harapanmu, ketika Allah menghendakinya, mudah bagi Allah memberikan dunia untukmu. Namun, kalau bestie memilih dunia, sehingga dunia terasa besar di hadapanmu maka sebaliknya cinta Allah akan jadi jauh darimu, bestie.
Ketika Sudah Hijrah
Nah selanjutnya ketika bestie sedang atau sudah berhijrah nih, ya. Nggak boleh lagi individualistis cuma mikirin diri sendiri doang. Jadi kudu peduli juga, dengan keadaan lingkungan sekitar. Misalnya, seperti teman-teman yang belum berhijrah.
Karena bisa jadi hijrahmu bestie, jadi oleng terasa lelah dan berat, akibat dari masih terpengaruhnya oleh keadaan juga teman-teman lama yang belum berhijrah. Untuk itulah bestie yang sudah berhijrah tidak boleh cuek atau EGP dengan keadaan sekitaranmu.
Di dalam masyarakat sekitar kita, biasanya terbelah menjadi tiga kategori, saat melihat kondisi lingkungannya yang rusak. Tiga kategori kelompok ini bisa diistilahkan sebagai pemain, penonton, dan masyarakat luar.
Pertama, "Pemain Perubahan"
Kelompok ini adalah mereka-mereka yang memiliki kesadaran dan sudah siap, bahkan sudah bergerak bersama dalam menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat. Hingga mereka berjibaku seperti halnya para pemain bola profesional yang membina dan melatih dirinya dengan keilmuan. Sehingga ketika nanti terjun di tengah masyarakat, mampu memberi problem solving terhadap persoalan masyarakat. Mereka ini adalah tipikal yang memilih move on dalam hal khazanah Islam, itulah pengemban dakwah.
Kedua, "Sebagai Penonton alias Komentator"
Kelompok kedua ini, mereka sebenarnya melihat fakta terkait kerusakan yang ada di tengah masyarakat. Tetapi sayangnya mereka hanya sekadar komentar. Bahkan, tidak hanya mengomentari kerusakan yang ada. Namun juga turut mengomentari para pejuang yang memperjuangkan perbaikan di tengah masyarakat, seperti yang ada pada kelompok pertama di atas.
Komentar yang keluar dari lisan kelompok kedua ini beragam. Ada yang mendukung namun banyak juga yang malah mencela, sok pinter, sok jago. Padahal dia sendiri aksinya tidak pernah ada. Juga terkadang kalangan ketiga ini, menjadi penonton seperti layaknya suporter yang fanatik. Kalau menang dia ikut senang tapi giliran kalah bikin ulah dan masalah.
Ketiga: "Masyarakat Bagian Luar"
Ini adalah kelompok yang nggak mau tahu alias cuek dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Kelompok ini, persis seperti halnya masyarakat yang berada di luar stadion, yang dia itu nggak mau ngambil pusing dengan semua yang terjadi di dalam stadion, ketika pertandingan berlangsung. Mau rusuh, menang, kalah, bodo amat! Emang gue pikirin!
Nah kira-kira seperti itu deh, kelompok yang ketiga ini. Dalam menyaksikan kerusakan masyarakat yang sudah menjadi fenomena. Sikapnya ya gitu, cuek aja, "yang penting tuh, enggak nimpa gue dan keluarga gue." gitu pikirannya.
Ih, jangan sampai deh ya, berada di kelompok kedua apalagi di kelompok ketiga. Yang cuma sekadar komentar apalagi malah cuek kayak bebek, dengan kondisi kerusakan yang ada di sekitarnya. Bestie harus berada di kelompok pertama dong ya, karena hijrah itu menunjukkan ke-care-an kita loh.
Hijrah itu merupakan kontribusi yang dapat kita sumbangkan atas problematika yang ada di negeri ini. Apakah bestie masih akan tetap diam saja seperti halnya orang-orang yang berada di kelompok ketiga tadi? Atau hanya menjadi penonton seperti mereka yang ada di kelompok kedua? Kalau iya, itu artinya bestie belum berhijrah loh.
Tips agar Istikamah dalam Hijrah
Hal pertama yang harus bestie lakukan adalah pastikan bestieà tidak berada di zona nyaman yang keliru. Artinya bestie nggak akan merubah posisi, kalau misalnya bestie merasa posisi sekarang itu terasa nyaman. Sehingga tidak perlu lagi untuk berubah.
Padahal posisi bestie saat ini sama sekali nggak Allah ridai. So, ingat ya bestie setiap muslim itu hanya bersandar pada standar yang telah Allah tetapkan dalam syariatnya, yang pastinya itu nggak akan pernah salah.
Sebagaimana yang telah Allah terangkan dalam firmanNya di Alquran surat 216. Bahwasanya, boleh jadi kamu itu membenci sesuatu, padahal hal itu sangat baik untukmu. Boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal hal itu sangat buruk bagimu.Allah lebih mengetahui sedang kamu tidak mengetahuinya.
Azzamkan hatimu bestie untuk ikhlas dan hanya mengharapkan rida Allah semata dalam berhijrah. Karena dengan azzam inilah insya Allah bestie bisa fokus pada apa yang dituju dan yang harus dilakukan. Jadi apapun yang dikatakan oleh orang lain serta seperti apapun penilaian dari mereka terhadap bestie
nggak akan tuh mempengaruhi keputusan berhijrah yang sudah diambil. sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasul saw. melalui hadis riwayat An-Nasa'i, bahwasanya, sungguh Allah itu tidak akan menerima amal terkecuali amal tersebut dilaksanakan dengan keikhlasan dan dilakukan hanya karena mengharap rida Allah Semata.
Selanjutnya yang harus bestie lakukan adalah carilah lingkungan pertemanan atau komunitas yang dapat mendukung perubahan besi ke arah yang lebih baik. Misalnya dengan berkumpul bersama orang-orang saleh. Hal ini akan menjaga mengistikamahkan kesalehan yang akan bestie mulai.
Bestie harus rajin dalam menghadiri berbagai macam kajian keislaman. Hal tersebut akan menambah ilmu agama yang bersumber dari Alquran dan as-sunnah. Mengikuti kajian Islam sangat penting karena akan menjadi bekal bestie saat melangkah dan melakukan sesuatu hal.
Teruslah bestie untuk mendekatkan diri kepada Allah dan taat pada-Nya. Karena Allah-lah yang akan memberimu kekuatan juga kemudahan dalam segala urusan. Sebagaimana firmanNya, bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan untuknya kemudahan dalam segala urusan.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar