SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Jumat, 12 Mei 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)


Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, 2 orang tewas dan 35 penumpang lainnya luka-luka atas tragedi Bus masuk Jurang di Tegal. Berita yang menghebohkan media beberapa hari lalu ini, mengakibatkan sopir dan kernet bus Duta Wisata yang mengalami kecelakaan masuk jurang di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, itu ditahan. Penahanan itu dilakukan setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan yang menewaskan dua orang tersebut. (detiknews.com, 11/05/2022)


Sebelumnya telah viral video yang merekam betapa mencekamnya laju bus besar dengan muatan penuh tanpa pengemudi, ke arah jurang dengan disertai jeritan dari para penumpang yang ada di dalamnya. Diketahui bus yang masuk jurang di Guci Tegal itu adalah bus rombongan peziarah asal dari Tangerang. Bus besar itu masuk jurang di kawasan guci Tegal pada minggu 7/5/2023. Menurut saksi mata, bus tiba-tiba melaju tanpa kendali ke arah jurang.



Kejadian nahas tersebut berawal ketika sopir bus sedang memanaskan mesin di lokasi parkir. Sopir bus kemudian pergi meninggalkan bus itu dalam kondisi mesin hidup. Pengamat transportasi Darmaningtyas, menyebut terjadinya kecelakaan tersebut. menandakan sopir bus tidak memiliki kompetensi. Karena tidak tahu kapan harus mematikan mesin yang tepat. 


Bagaimana pandangan dalam Islam?


Tragedi kecelakaan di Tegal ini tentu bukan pertama kali terjadi di negara kita. Lantas, solusi Islam atas maraknya kejadian kecelakaan transportasi ini seperti apa? Mari kita bahas.


Pemimpin negara tentu dalam hal ini adalah penguasa memiliki potensi tanggung jawab yang lebih besar. Untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi rakyat. Sehingga seluruh rakyat bisa menikmati sarana publik secara maksimal.


Rasulullah bersabda: 

"Imam/penguasa adalah Raa'in dan penanggung jawab urusan rakyatnya." (HR. Bukhari)


Sehingga pemerintah berkewajiban menyediakan sarana dan moda transportasi yang aman. Ini dilakukan pemerintah untuk menjamin keselamatan rakyat. Diantaranya adalah:


Pertama, membangun dan memperbaiki sarana publik. Seperti, jalan raya secara totalitas. Artinya perbaikan jalan harus dilakukan menyeluruh dengan menggunakan bahan terbaik untuk mengaspalnya, sampai pada proses pengerjaannya.


Begitu pula dengan sarana lainnya, seperti lampu penerang jalan. Harus ditempatkan di semua jalan raya yang dilalui rakyat. Sehingga, jangan sampai ada jalan raya, tetapi tidak ada lampu untuk meneranginya.


Kedua, Pemerintah juga harus menyediakan moda transportasi dengan teknologi terbaru. Selain itu rakyat juga harus dipermudah dalam mengakses moda transportasi jenis apapun. Secara murah, aman, dan nyaman. Selain itu dibutuhkan sopir yang berkompeten dalam mengemudi. 


Aturan ini harus diterapkan untuk mengawal jalannya transportasi di tengah masyarakat. Banyak pengemudi bus yang mengendarai secara ugal-ugalan. Selain itu juga saat berhenti tidak menarik rem tangan. Akibatnya kendaraan bisa berjalan sendiri atau saat tersenggol bisa melaju sendiri, sangat mungkin itu terjadi di tragedi Awu tersebut.


Ketiga, Membangun industri strategis, yakni industri IT. Dengan segala risetnya, yang dapat membantu menghindarkan rakyat dari hal-hal yang mengganggu perjalanan. Sehingga dapat terhindar dari kecelakaan. 


Untuk bisa merealisasikan hal tersebut secara totalitas, tentu butuh dana yang tidak sedikit. Untuk itulah negara harus mengelola kekayaan alam dengan tepat. Dengan cara tidak menyerahkan pengelolaannya kepada swasta. Tetapi dikelola oleh negara sendiri dengan menggunakan sistem Islam.


Wallahualam bissawab.


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts