SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Sabtu, 20 Mei 2023

Oleh. Yuli Atmonegoro

(Pengemban Dakwah Serdang Bedagai)





Pemilu serentak 2024 masih setahun lagi, namun gaung dan semangat para pendukung calon legislatif sudah tampak jelas. Sebagai bukti adalah, sudah maraknya pemasangan baliho yang memaparkan foto calon legislatif dan slogan dari berbagai partai, terpampang di jalan-jalan, dan di berbagai tempat lainnya. Tentunya, salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan para calon legislatif kepada masyarakat agar tidak asing saat kampanye dimulai.


Kampanye, Ya, itulah saat yang ditunggu oleh para calon legislatif. Untuk menunjukkan diri serta memperkenalkan diri dan partainya kepada masyarakat. Sudah pasti,  masyarakat akan diajak berkumpul dengan disuguhkan hiburan serta bingkisan-bingkisan kecil sebagai buah tangan. Bagi masyarakat yang menghadiri acara kampanye tersebut.


Juga tidak lupa mempersiapkan amplop berisikan uang untuk anak yatim dan anak-anak yang tidak mampu. Belum lagi hadiah bagi ibu-ibu seperti sajadah atau mukena agar menambah semarak serta menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat. 


Dalam kesempatan ini, para caleg (calon legislatif) bersiap untuk menarik dukungan dan simpati rakyat. Dalam kesempatan ini juga, para caleg menyampaikan orasi serta janji-janji kedepan. Jika mereka terpilih menjadi wakil rakyat untuk periode 5 tahun.


Janji manis, inilah senjata pamungkas para caleg untuk meyakinkan rakyat agar percaya. Dan ironisnya, rakyat memang percaya dan dengan semangat mendukung para caleg ini untuk dijadikan wakil di kursi empuk legislatif. Tentu dengan harapan untuk dapat mewakili suara hati rakyat agar kesejahteraan mereka diutamakan.


Walaupun pada kenyataannya kepercayaan mereka pada caleg yang sudah mereka dukung itu ternyata tidak menepati janji-janjinya. Tapi tetap saja para rakyat tidak pernah jera meskipun setelah para caleg duduk di kursi empuk legislatif, tidak satupun harapan rakyat terealisasi. Sungguh rakyat sangat mempercayai janji-janji manis para caleg walaupun janji-janji itu hanya sebuah omong kosong belaka.


Salah satu contoh janji manis yang menggiurkan rakyat adalah, janji mudahnya mendapatkan lapangan pekerjaan, harga bahan pangan stabil, dan penegakan hukum berjalan adil tanpa pandang bulu. Tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas.  Dan sudah dapat dipastikan kalau janji-janji ini juga terbukti sebagai omong kosong belaka.


Kenyataannya, masalah pengangguran tetap tidak terselesaikan, penjualan bahan pertanian yang menjadi tumpuan perekonomian rakyat sangat rendah. Akibatnya hasil dari penjualan yang merupakan hasil jerih payah rakyat tidak dapat menutupi kebutuhan hidup mereka. 


Belum lagi permasalahan para koruptor yang memperkaya diri dengan uang rakyat. Tidak kunjung mendapatkan hukuman yang sesuai dengan kejahatannya terhadap rakyat. Para koruptor ini telah menikmati uang rakyat di tengah penderitaan rakyat. Sungguh satu kekejaman yang nyata.


Tetapi ironinya, sebagian besar rakyat masih tetap percaya dengan janji-janji manis para caleg. Apapun yang caleg janjikan. Entah itu direalisasikan atau tidak,tetap saja rakyat percaya. Bahkan bisa dikatakan “lebih percaya caleg dari pada Allah dan Rasul”.


Loh, apa mungkin ada orang yang lebih percaya pada caleg dari pada Allah dan Rasul? Jawabannya tentu ada. Buktinya sangat banyak, salah satu contohnya adalah, kepercayaan rakyat terhadap hukum tatanan negara yang dibuat oleh manusia.


Kepercayaan Terhadap Hukum dalam Tatanan Negara


Dalam sistem demokrasi yang berideologikan kapitalis ini, hukum berdaulat ditangan rakyat. Sebagai perwakilan rakyat di departemen, maka diutuslah wakil-wakil rakyat sebagai pembuat hukum. Hukum yang dibuat ini pastinya untuk mengatur seluruh tatanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Nah, para caleg menyiapkan hukum-hukum racikan anggota legislatif terdahulu yang membuai rakyat. Agar tergoda dan akhirnya memilih caleg itu untuk mewakili rakyat di parlemen. Anehnya, rakyat pun tergoda dan tanpa berpikir panjang, rakyat dengan senang hati memilihnya menjadi wakil mereka di kursi legislatif.


Padahal, sepanjang sejarah sejak kemerdekaan negeri ini, demokrasi yang menjadi dasar negara. Hampir setiap permasalahan hukum tidak dapat terselesaikan. Meskipun banyak undang-undang dan pasal-pasal baru dikeluarkan, tetapi belum  mampu menyelesaikan permasalahan hukum.


Mengapa? Ini karena hukum yang digunakan adalah hukum yang diciptakan oleh manusia. Hukum buatan manusia sudah jelas tidak sempurna dan tidak mampu untuk mengatasi permasalahan umat apalagi dalam mengatur negara. 


Manusia makhluk lemah dan manusia menjalani kehidupan dengan akal yang Allah Swt. ciptakan. Allah telah menghadirkan Nabi dan Rasul ditengah-tengah umat untuk menjadi contoh nyata bagi manusia. Sementara Allah, Rabb Sang Pencipta, Pengatur dan Pemilik seluruh alam, merupakan Zat Maha Sempurna dalam menciptakan hukum-hukum.


Dari sisi lain yaitu dalam sudut pandang agama Islam, bahwa hendaknya tidak sembarangan dalam mengucapkan janji-janji. Karena janji itu adalah utang. Tentu saja yang namanya utang wajib untuk dibayar.


Dalam Islam, para pejabat negara tidak perlu mengucapkan janji-janji kepada rakyat. Agar dipilih menjadi wakil bagi rakyat. Karena syarat untuk menjadi pemimpin bukan karena pandai menebar janji.


Tetapi pemahaman yang sejalan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Serta kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan umat. Ini tentunya melalui penilaian dan seleksi sesuai dengan aturan Allah, Rabb Sang pencipta, Sang Pengatur alam semesta.


Tapi anehnya, umat lebih percaya janji-janji manis para caleg dari pada janji Allah yang sudah tertulis dalam Al-Qur’an, dan juga hadits-hadis yang sahih dari Rasulullah. Padahal sejak demokrasi hadir sebagai dasar negara, hampir semua permasalahan umat tak pernah terselesaikan. 


Mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, hukum bagi para koruptor, kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Semua permasalahan ini tak kunjung dapat diselesaikan. Malah semakin marak terjadi.


Dalam sejarah kekhalifahan di masa kejayaan Islam, kesejahteraan rakyat bukan hanya janji-janji semata. Tapi memang nyata dapat dirasakan oleh rakyat. Bahkan bukan hanya bagi kaum muslimin saja, tetapi juga dapat dirasakan oleh rakyat yang bukan Islam.


Tak seharusnya Allah dan Rasul-Nya dikesampingkan sebagai rujukan  dalam mengatur hidup manusia. Allah Sang Pencipta seluruh alam semesta beserta isinya. Tak pantas bagi manusia untuk menandingi hukum-hukum yang sudah Allah tetapkan. 


Manusia tidak akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan saat meninggalkan aturan-aturan yang telah Allah Swt. buat. Apapun aturan yang Allah buat sudah pasti baik bagi kelangsungan hidup manusia. Alangkah sombongnya kita sebagai manusia karena merasa mampu membuat hukum sendiri sebagai rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hidup.


Tidak ada hukum yang pantas untuk dijadikan rujukan selain hukum yang telah Allah tetapkan. Terlebih hukum yang mengatur aturan bernegara. Karena notabene mengatur permasalahan seluruh rakyat. 


Sungguh satu kekufuran dan kesyirikan yang nyata. Saat manusia berani mengambil hukum selain hukum Allah. Sebagai rujukan dalam mengatur dan menyelesaikan permasalahan umat.


Allah ‘azza wa jalla memberikan kita akal. Agar dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Saat akal yang Allah anugerahkan, dijadikan sebagai jalan untuk menambah ketaatan kepada Allah. Maka saat itulah kita dikatakan sebagai hamba Allah yang cerdas.


Tetapi saat kita menjadikan akal sebagai sarana untuk menandingi dan mendurhakai-Nya. Maka tanpa kita sadari, kita sedang berada dalam titik kebodohan. Untuk itu sadarlah wahai hamba-hamba Allah yang masih memiliki keimanan dan takwa.


Wallahualam bissawab.

    


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts