Oleh. Agustia Wahyu Tri Anggraeni, S.Pd
(Pendidik dan Pemerhati Remaja)
Remaja adalah masa transisi yang rentan terhadap pengaruh eksternal, termasuk ideologi dan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. Liberalisme, sebagai salah satu ideologi kontemporer, telah menjadi perhatian karena dampaknya terhadap moral remaja.
Liberalisme, sebagai ideologi yang menekankan kebebasan individu, memiliki dampak yang signifikan pada pemuda zaman sekarang. Pertama-tama, fenomena globalisasi dan teknologi informasi memainkan peran utama dalam menyebarkan ideologi liberal kepada pemuda. Dengan akses yang lebih mudah ke berbagai sumber informasi dari seluruh dunia melalui internet. Pemuda menjadi rentan terhadap nilai-nilai liberal yang sering dipromosikan melalui media sosial, platform video online, dan konten digital lainnya.
Selain itu, konsep kebebasan dalam liberalisme sering kali menarik pemuda yang mencari identitas dan eksplorasi diri. Pemuda cenderung tertarik pada gagasan kebebasan berekspresi dan mengambil kontrol atas hidup mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan pemuda meragukan atau bahkan menolak nilai-nilai moral yang diwariskan oleh generasi sebelumnya, termasuk nilai-nilai keagamaan.
Penting juga untuk mencatat bahwa liberalisme dalam banyak kasus dianggap sebagai simbol modernitas dan kemajuan. Pemuda yang terpapar pada pandangan ini mungkin merasa terdorong untuk mengadopsi pola pikir yang lebih terbuka terhadap perubahan dan variasi dalam kehidupan sosial dan budaya. Oleh karena itu, pemuda sering kali menjadi kelompok sasaran bagi pihak-pihak yang mempromosikan ideologi liberal.
Liberalisme sering kali mendorong individualisme ekstrem dan relatifnya kurangnya batasan moral. Ini dapat mengakibatkan remaja terjerumus dalam perilaku destruktif seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan kecenderungan hedonisme. Data penelitian menunjukkan peningkatan kasus kenakalan remaja terkait dengan pengaruh liberalisme dalam budaya kontemporer.
Dalam konteks liberalisme, norma-norma moral sering dianggap sebagai batasan yang menghambat kebebasan individu. Ini dapat membuat remaja kehilangan pemahaman akan nilai-nilai moral yang mengatur kehidupan mereka. Akibatnya, muncul degradasi etika dan moralitas, mengarah pada hilangnya landasan moral yang kuat dalam pengambilan keputusan remaja.
Dalam Islam, moralitas dianggap sebagai aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Liberalisme yang melupakan nilai-nilai moral Islam dapat menimbulkan kerusakan pada akhlak remaja. Islam mengajarkan pentingnya menjaga martabat, kejujuran, dan kesucian dalam segala aspek kehidupan.
Untuk menanggulangi kerusakan moral remaja akibat liberalisme, solusi dapat ditemukan melalui penguatan nilai-nilai Islam dalam pendidikan dan keluarga. Memperkenalkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat dalam pendidikan agama dan keseharian remaja dapat membentuk karakter yang kokoh dan moral yang kuat dari keluarga maupun peran negara untuk memperbaiki moral generasi.
Liberalisme dapat memiliki dampak yang signifikan pada kerusakan moral remaja. Melalui pemahaman fakta, analisis dampak, dan solusi berbasis Islam, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter remaja yang kuat secara moral. Penting bagi masyarakat dan keluarga serta negara untuk bersatu dalam upaya membangun fondasi moral yang kokoh bagi generasi penerus.
0 comments:
Posting Komentar