SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Minggu, 06 Oktober 2024

Oleh. Anizah

(Penulis dan Aktivis Kota Blora)





Tawuran dikalangan pelajar sepertinya sudah menjadi budaya di negeri ini. Setiap hari masyarakat disuguhi berita tawuran pelajar yang tak kunjung usai. Tawuran adalah salah satu kenakalan remaja yang sangat meresahkan. Selain angkanya yang terus naik, tawuran tidak hanya melukai tetapi juga sampai menghilangkan nyawa.


Di Sleman, tawuran antar pelajar berujung maut. Ada satu korban meninggal berusia 15 tahun. Ia meninggal karena kecelakaan lalu lintas saat terlibat aksi kejar-kejaran naik sepeda motor. ( detikjogja, 8/9/2024)

---------


Faktor Penyebab


Ada beberapa faktor penyebab tawuran dikalangan remaja, yaitu faktor internal hingga eksternal.


Faktor internal ini berasal dari diri mereka sendiri, yaitu krisis identitas dan kontrol diri yang lemah.

Remaja saat ini seperti kehilangan arah dan jati dirinya sebagai hamba Allah, mereka melakukan apa saja yang mereka mau tanpa berfikir apakah hal ini dibenarkan oleh agama atau tidak, sampai menabrak halal haram demi meraih kepuasan.


Pengaruh sistem kehidupan yang sekuler, berdampak pada keimanan dan ketakwaan dikalangan remaja. Remaja yang seharusnya menjadi agen perubahan, malah justeru menjadi pelaku kriminal dan bergaya hidup hedonis. Karena mereka teredukasi pemikiran sekuler yang mana sistem ini memandang bahwa agama harus dijauhkan dari kehidupan. Sistem ini juga menjadikan batin remaja kering dan kosong dari keimanan dan nilai-nilai Islam, akhirnya mereka mudah frustasi, insecure, galau dan emosi labil yang meledak-ledak.


Adapun faktor eksternal yang menyebabkan tawuran dikalangan remaja ialah lingkungan sosial, tempat mereka tumbuh dan berkembang.


Yang pertama adalah keluarga.

Keluarga adalah tempat pertama pendidikan anak, sejak usia dini hingga dewasa.

Seharusnya orang tua memberi bekal pemahaman Islam kepada anaknya mulai sejak dini, agar ia terbiasa beramal dan berprilaku sesuai dengan syariat Islam. Tapi apalah daya, disistem sekuler ini para orangtua sibuk mengejar materi sampai mereka melalaikan tugas utama sebagai orang tua, yaitu mendidik anak.


Yang kedua sistem pendidikan yang liberal.


Sistem pendidikan saat ini yang bertajuk "Merdeka" menjadikan para siswa melakukan segala hal, termasuk kekerasan. Kurikulumya tidak mampu membentuk siswa yang bertakwa, justeru malah sibuk mencetak calon pekerja demi memasok kebutuhan buruh untuk industri. Pihak sekolah pun seolah-olah tidak berdaya untuk menghentikan tawuran pada pelajar. Mereka berdalih tawuran terjadi di luar lingkungan sekolah, akhirnya pihaknya lepas tangan dari perilaku muridnya diluar sekolah.


Lingkungan Masyarakat


Kini, kekerasan seolah-olah menjadi satu-satunya solusi masalah dalam masyarakat. Perbedaan pandangan kerap berujung kekerasan, misalnya pertandingan sepak bola kerap berakhir ricuh antar suporter, perbedaan pilihan politik juga kerap berujung pada kekerasan dan persaingan mengejar materi, sehingga ini semua akan ditiru oleh para remaja.

---------


Buah Dari Sistem Sekuler


Dari beberapa faktor yang kita lihat, maka bisa kita simpulkan bahwa semuai ini adalah buah dari penerapan sisitem kapitalis sekuler.


Maraknya tawuran tidak terlepas dari tertanamnya pemahaman sekuler di dalam kehidupan umat. Paham sekuler telah berhasil menjadikan umat tidak memahami agamanya. Seluruh perbuatan bersandar pada akal semata, asas mamfaat juga menjadi tolak ukur perbuatan dan materi menjadi standar kebahagiaan. Inilah yang menjadikan remaja makin rusak.


Sistem ini menjadikan manusia bebas melakukan segala sesuatu yang ia senangi hingga puas, tidak peduli jika perbuatannya menzalimi orang, karena yang dipikirkan hanya kesenangannya sendiri. Dengan begitu mereka tidak merasa takut memukul bahkan menghilangkan nyawa temannya.


Sistem kapitalis sekuler juga menjadikan negara abai terhadap tugas membentuk generasi berakhlak mulia. Mereka yang seharusnya menjadi pemimpin peradaban masa depan, malah justru menjadi beban peradaban dan generasi rusak.

--------


Islam Punya Solusi


Islam adalah agama yang sempurna, yang mempunyai seperangkat aturan yang bersumber langsung dari Allah sang Khaliq. Dengan diterapkannya Islam disegala aspek kehidupan, maka Islam 

mampu menyolusi semua problematika kehidupan, termasuk kasus tawuran remaja yang tak kunjung usai.


Ada beberapa kebijakan yang dilakukan oleh negara Islam diantaranya yaitu:


1. Mengembalikan fungsi keluarga. Negara Islam akan menyiapkan kurikulum pendidikan dalam keluarga, sehingga terwujud keluarga harmonis yang senantiasa memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak dan memberikan pengaruh positif kepada lingkungan sekitarnya.

2. Sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan ini akan menghasilkan kepribadian yang mulia dan bertaqwa. Akidah Islam akan menjadi fondasinya sehingga semua pelajaran selalu berbasis Islam. Mereka paham akan tujuan hidupnya dan hanya meraih ridho Allah semata, sehingga perilaku mereka tidak bebas, melainkan harus selalu terikat dengan syara.

3. Mewujudkan sistem yang menguatkan fungsi kontrol masyarakat. Yaitu berupa amar ma'ruf nahi munkar, dengan demikian masyarakat turut andil dalam pendidikan generasi muda. Hal ini akan mendukung terwujudnya taat syariat. Negara juga akan berperan optimal dan penguasa akan memberikan perhatian penuh pada tumbuh kembang generasi muda agar mengarah pada kebaikan. Dengan demikian terwujudlah sosok pemudah yang sholeh serta produktif, mereka memberikan sumbangsih besar bagi peradaban Islam sehingga mampu menebarkan rahmat keseluruh alam.

0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts