SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Senin, 21 Oktober 2024

Oleh. Azizah

(Penulis dan Aktivis kota Blora)





Pada 5 Oktober lalu dunia memperingati Hari Guru Sedunia dengan mengangkat tema "Valuing teacher voices, toward a new social contract for education (menghargai suara guru menuju kontrak sosial baru untuk pendidikan). Tema ini diangkat untuk menyoroti pentingnya "suara" seorang guru. Pasalnya, suara guru sangat diperlukan agar para guru dapat memberikan binaan dan memanfaatkan potensi terbaik dari setiap anak didiknya.


Guru memiliki peran yang sangat mulia, sebab pendidikan merupakan hak fundamental bagi seluruh manusia. Dalam momen peringatan Hari Guru Sedunia ini sudah sepantasnya untuk merefleksikan kembali peran guru dan kondisi guru, terkhusus di negeri ini.


Akan tetapi fakta hari ini nasib guru masih sangat memprihatinkan. Tak sedikit para guru yang jauh dari kata sejahtera. Apalagi dengan dibedakannya status antara guru PNS dan guru honorer. 


*Dilema Guru berkualitas Gaji terbatas*


Lembaga Riset Institute for Demographic and Property Studies (IDEAS) and GREAT Indonesia Dompet Dhuafa melakukan survei kesejahteraan guru di Indonesia pada pekan pertama bulan Mei 2024 dalam rangka hari pendidikan Nasional. Dimana hasilnya sekitar 74% guru honorer atau kontrak memiliki penghasilan dibawah 2jt perbulan bahkan 20,5% diantaranya masih berpenghasilan dibawah 500 ribu perbulan.


Seharusnya aspek pemberdayaan guru menjadi poin penting yang patut disoroti di momen Hari Guru Sedunia ini. Pasalnya saat ini para guru menghadapi beban kerja yang sangat tinggi, seorang guru bisa mengajar 24 jam pelajaran per Minggu, tapi seringkali para guru juga harus mengurus tugas administratif dan kegiatan ekstrakurikuler di tempatnya mengajar.


Selain itu akses terhadap pelatihan dan pengembangan profesional guru masih terbatas. Berdasar laporan dari world Bank (2021), hanya 30% guru yang mengikuti pelatihan dalam satu tahun terakhir. Tentu saja ini menyebabkan banyak guru yang merasa tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mengajar dengan efektif, yang berdampak pada menurunnya kualitas pengajarannya.


Ditambah lagi hari ini para guru harus bekerja di lingkungan kerja yang tidak kondusif. Misalnya, para guru harus mengajar di sekolah-sekolah terpencil yang tidak memiliki fasilitas yang memadai, ruang kelas yang tak layak serta akses internet yang terbatas. Berbagai masalah ini sangat mempengaruhi kinerja guru dan kualitas pendidikan di negeri ini.


Kondisi ini sejatinya menunjukkan ketidakseriusan negara dalam menyelesaikan problem pendidikan di negeri ini. Negara yang menerapkan sistem pendidikan sekuler sungguh telah abai dengan nasib guru dan generasi. Tidak ada penghargaan yang berarti pada guru, bahkan bisa dikatakan negara telah abai terhadap kesejahteraan para guru dan membiarkan seorang guru bekerja dibawah tekanan hidup yang tinggi.


*Kapitalisme Sumber Ketidaksejahteraan Guru*


Sikap negara saat ini adalah paradigma kepemimpinan sekuler yang menyertai. Sekularisme adalah paham yang menihilkan peran agama dari kehidupan. Dan inilah asas dari sistem kapitalisme yang berlaku di negeri ini. Berbagai kebijakan yang ada mutlak dibuat oleh akal manusia yang terbatas dan cenderung mengikuti hawa nafsu. Alhasil, lahirlah berbagai kebijakan kapitalistik yang hanya menguntungkan segelintir golongan saja. Kurikulum yang ada pun dibuat sedemikian rupa untuk mendukung berjalannya bisnis para korporat. Sebagaimana pendidikan hari ini hanya didedikasikan untuk dunia kerja, perkembangan industri dan korporasi. 


Sementara guru hanya dipandang sebagai faktor produksi untuk mencetak peserta didiknya agar siap terjun ke dunia kerja guna melancarkan laju bisnis para korporat. Jadi, wajar saja negara dengan kepemimpinan sekuler ini tidak akan bisa mewujudkan kesejahteraan bagi para guru. Apalagi mengembalikan peran guru sebagai pencetak generasi penerus peradaban.


Sekularisme sesungguhnya hanya merusak jati diri guru. Kondisi yang carut marut ini menjadikan para guru lupa akan peran utamanya. Alhasil, hari ini tak sedikit para guru yang melakukan tindakan tak pantas kepada anak didiknya, bahkan sampai menghilangkan nyawa siswanya.


*Islam Solusi Kesejahteraan*


Semua problem guru ini sejatinya akan selesai dan tuntas dengan kepemimpinan Islam. Islam memiliki sistem pendidikan yang mampu menghasilkan guru yang berkualitas dan bersyaksiyah Islamiyah. Serta memiliki kemampuan terbaik untuk mendidik siswanya dengan baik pula. 

Islam memandang guru sebagai profesi yang mulia, yang layak mendapat penghargaan tinggi atas pengabdiannya. Seperti pada masa Khalifah Umar bin Khattab para guru diberi upah sebanyak 15 Dinar ( 1 Dinar : 4,25 gram emas) atau sekitar 63jt rupiah setiap bulannya. 

Gaji guru yang besar ini diberikan kepada semua guru tanpa memandang status pegawai negeri atau bukan, di perkotaan ataupun dipedesaan. Karena semua guru memiliki hak dan tugas yang sama, yaitu mendidik generasi.


Disamping itu negara juga menghitung dengan teliti segala segala kebutuhan yang diperlukan oleh guru dan pegawai sekolah di negaranya guna menunjang proses belajar mengajar di sekolahnya. Islam juga mewajibkan calon guru berkriteria tinggi, karena nanti para guru akan memiliki tugas yang berat, yaitu membentuk syakhsiyah islamiyah pada diri anak didiknya.


Melalui penerapan sistem pendidikan dan kurikulum inilah akan mencetak guru-guru pendidik yang takut kepada Allah.Dengan sistem ekonomi Islam yang kuat dan unggul juga membuat negara mampu membangun fasilitas sekolah yang memadai dan berkualitas. Alhasil guru merasakan suasana yang aman dan nyaman saat mengajar. Dan semua ini akan terwujud dalam negara yang menerapkan Islam kaffah dalam bingkai Khilafah.

Wallahualam bissawab. 


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts