SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Sabtu, 23 November 2024

Oleh. Anizah

(Penulis dan Aktivis Kota Blora)



Peternak sapi dirundung kesedihan, pasalnya banyak susu yang dibuang oleh peternak sapi akibat pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik.

Di Boyolali, Jawa Tengah menggelar demonstrasi dengan aksi mandi susu, pada sabtu (9/11/2024). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS).

Di Pasuruan, Jawa timur para peternak sapi juga membuang 500.000 liter susu akibat kalah bersaing dengan susu impor. (kompas.com 12/11/2024)

-------


Pemerintah Doyan Impor


Diantara penyebab utama aksi buang susu ini adalah berkurangnya penyerapan susu dari IPS karena adanya pembatasan kuota, karena perusahaan IPS memilih impor bubuk susu atau skim daripada membeli susu segar dari peternak lokal dikarenakan harganya lebih murah dan bebas bea masuk 0%. Akibatnya, hasil produksi susu segar dari peternak lokal tidak terserap maksimal. Padahal, kualitas bubuk susu yang di impor belum tentu lebih baik dari pada susu segar yang dihasilkan peternak lokal.


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat Indonesia mengimpor susu sebanyak 257,3 ribu ton dari januari 2024 hingga oktober 2024, dan ini naik 7,07 persen dibanding tahun 2023 lalu.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan impor susu yang masuk ke Indonesia mayoritas dalam bentuk milk cream dan susu bubuk bukan susu segar. Dan negara utama pengimpor susu adalah selandia baru, Amerika serikat, dan Australia. (CNN Indonesia, 15/11/2024)

-------


Sistem Kapitalisme Menjadikan Negara Sulit Mandiri


Dilihat dari letak geografis dan SDA nya yang melimpah, Indonesia cukup memenuhi syarat menjadi negara mandiri dan adidaya. Apalah daya, negara yang katanya bagaikan tanah surga kini kering kerontang karena diserang impor dari luar. Bukan hanya susu saja yang impor, tetapi hampir semua dari makanan pokok seperti beras, buah hingga sayur masih impor.


Negara yang dikatakan mandiri ialah yang mampu berdiri tegak di atas kaki sendiri dan tidak bergantung pada kebijakan asing. Contohnya, membangun infrastruktur dengan pemasukan sendiri bukan didanai dari hutang dan investasi asing. Begitu pun untuk memenuhi pangan rakyat, harus berasal dari komoditas petani lokal bukan impor pangan dari luar. Semua ketergantungan ini disebabkan penerapan sistem kapitalis.


Dalam ekonomi Kapitalisme, pajak menjadi sumber pemasukan negara, sedangkan Sumber Daya Alamnya (SDA) di liberalisasi dan dieksploitasi untuk kepentingan kapitalis. Andai saja, SDA dikelola sendiri dan hasilnya dikembalikan untuk kepentingan rakyat, pasti rakyat indonesia tidak ada yang kekurangan. Akhirnya Indonesia hanya mampu menjadi negara yang dilabeli " negara berkembang" yang mudah disetir oleh kebijakan kapitalis global.

--------


Pandangan Islam


Untuk menjadi negara yang mandiri dan kuat membutuhkan pemimpin yang amanah dan harus didukung oleh sistem yang kuat pula. Hanya saja saat ini sistem dan kepemimpinannya masih mengekor pada kapitalis global. Dan inilah yang menjadi penyebab negeri-negeri Islam tidak bisa menjadi negara yang adidaya. Hanya dengan penerapan Islam yang bisa mewujudkan negara tangguh. 


Hal yang pertama yang dilakukan oleh negara Islam agar menjadi negara yang tangguh adalah penerapan sistem ekonomi Islam. Yaitu sistem ekonominya tidak mengekor negara Barat maupun Timur. Namun, ia memiliki kekuatan ideologi yang khas dan shahih. Dengan sistem ekonomi yang kuat, negara dapat memenuhi kebutuhan di dalam negerinya secara mandiri, tak lagi impor dan bergantung pada asing.


Tingginya impor hanya bisa dihentikan dengan penerapan sistem Islam yang akan mengembalikan kepemilikan SDA kepada rakyat sebagai pemilik sesungguhnya, dan negara bertugas mengelola lalu hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

Meskipun dalam sistem Islam tidak melarang Impor, kebijakan ini nantinya bukan menjadi solusi satu-satunya menyelesaikan masalah. Negara akan berupaya memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan mengoptimalkan segala potensi serta daya dan upaya yang ada.


Wallahualam bissawab. 


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts