Penulis: Khurunninun
(Aktivis Kota Blora)
Kondisi jalan rusak dan berlubang di berbagai titik di Kabupaten Blora kembali menjadi sorotan tajam masyarakat. Sudah bertahun-tahun persoalan ini diangkat oleh warga, namun hingga kini, janji perbaikan dari pemerintah daerah hanya tinggal janji. Bukan hanya diperbaiki, lubang-lubang itu justru semakin menganga, mengancam keselamatan pengendara yang melintas dan menghambat aktivitas ekonomi warga.
Warga pun tak bisa lagi menahan rasa kecewa dan marah. Mereka menilai pemerintah hanya pandai berbicara, namun nihil aksi nyata. Sebagai bentuk protes terhadap kelambanan tersebut, sejumlah warga, khususnya para pemuda, memilih untuk melakukan aksi yang tak biasa. Mereka mulai menanam pohon pisang di tengah-tengah lubang jalan yang berlubang. Setiap lubang yang ditemukan, segera diisi dengan pohon pisang yang sengaja ditanam dengan rapi. Aksi ini cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com,- Warga protes dengan menanam ratusan pohon di lubang jalan yang hubungkan tiga desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (2/4/2025).
Aksi ini bertujuan menarik perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki jalan sepanjang sekitar 8-10 kilometer itu.
Dari sini fenomena jalan rusak bukan sekedar masalah infrastruktur. Ini adalah cerminan dari kegagalan sistem kapitalisme yang mengatur kehidupan hari ini. Dalam sistem ini, anggaran dan kebijakan sering kali tidak berpihak pada kebutuhan rakyat, melainkan pada proyek-proyek yang menguntungkan elit tertentu. Pembangunan hanya diprioritaskan di wilayah-wilayah yang menguntungkan secara politik dan ekonomi.
Rakyat kecil di daerah pinggiran seperti Blora harus puas dengan janji-janji kosong, sementara penguasa justru sibuk menjaga citra dan kekuasaan. Kita melihat dampak nyata dari sistem kapitalisme yang tidak berpihak pada rakyat. Jalan rusak dan berlubang, yang seharusnya menjadi prioritas perbaikan, justru menjadi persoalan yang terabaikan. Warga terpaksa mencari cara sendiri untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian pemerintah yang lamban dalam mengatasi masalah yang berkaitan langsung dengan keselamatan dan kenyamanan mereka.
Sistem Islam adalah solusi sejati bagi kesejahteraan umat yang sangat berbeda dengan sistem kapitalisme, Islam memandang urusan rakyat sebagai amanah besar yang harus ditunaikan oleh penguasa. Dalam sistem pemerintahan Islam, negara wajib menjamin infrastruktur dasar seperti jalan, air, pendidikan, dan kesehatan secara langsung dari baitul mal (kas negara), bukan dari proyek berbasis tender yang rawan korupsi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Imam ( khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan Allah SWT juga menegaskan dalam Al-Qur’an:
“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan...” (QS. An-Nahl:90)
Ayat ini bukan sekedar anjuran personal, tapi panduan sistemik dalam mengatur urusan rakyat secara adil, termasuk menjaga infrastruktur agar rakyat tidak celaka.
Kesimpulan
Saatnya umat sadar sistem, kondisi jalan berlubang di Blora adalah bukti kecil dari kerusakan besar akibat sistem kapitalisme yang gagal memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Sudah saatnya umat menyadari bahwa solusi sejati tidak cukup dari pergantian pejabat atau proyek tambal sulam, tapi harus dari perubahan sistemik menuju sistem Islam yang adil dan rahmatan lil ‘alamin.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar