SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Sabtu, 01 April 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)





Ragam Formula - Bestie ragamers jika kalian ditanya apa sih tujuan hidup di dunia? Apa jawabanmu gaes? 


Pastinya setiap manusia punya tujuan hidup, benarkan bestie ragamers. Dapatnya darimana sih tujuan hidup manusia? Yaitu dengan menjawab 3 pertanyaan. Pertama, dari mana manusia berasal? Kedua, untuk apa sih hidup di dunia? Ketiga, akan kemana setelah mati?


Mudahkan, ya? Kalau bestie ragamers bisa jawab, kalian akan dapat tujuan hidup, juga dapat prinsip hidup, dan dapat akidah. Kalau jawaban kalian benar bestie ragamers maka kalian akan dapat akidah yang benar. Tapi, kalau jawabanmu salah, akidahnya jadi salah gaes. Kalau tidak jawab berarti tidak punya akidah. Jadi apa nih jawabanmu bestie ragamers?


Contohnya ni, orang Cina yang cara hidupnya berbeda dengan orang Islam juga orang barat. Kalau 3 pertanyaan tersebut ditanyakan kepada orang Cina. Dari mana mereka berasal. Mereka akan menjawab dari reinkarnasi, orang Chinese mengenal konsep yang namanya reinkarnasi. Yaitu, ada kehidupan sebelumnya, setelah mati reinkarnasi lagi, begitu seterusnya. 


Kemudian jika orang Cina ditanya di dunia mau ngapain? Mereka akan menjawab, mencari hukum karma positif. Jadi menurut mereka nih gaes, kalau mereka hidup di dunia karmanya bagus, maka kehidupan kedepan akan jadi lebih baik lagi. Tapi kalau karma yang dilakukannya negatif. Hidup mereka dikemudian bakal jadi lebih buruk bahkan bisa jadi binatang. 


Contohnya nih, bestie ragamers pernah nonton film Sun Go Kong? tahu Cu Pat Kay? Yang dulunya Panglima Tian Feng, sosok panglima ganteng yang hidup di langit. Namun kemudian dia dikutuk jadi babi. Kenapa dia bisa dikutuk? gara-gara apa?


Karena Pat Kay ini telah berbuat karma negatif, apa karma negatifnya? Yaitu suka gangguin cewek, suka gangguin bidadari-bidadari dari surga. Akibat perbuatannya tersebut, Cu Pat Kai ini diturunkan ke dunia dan jadi babi. Sehingga para wanita yang melihatnya lari ketakutan. Agar dia bisa jadi manusia lagi maka harus membantu Biksu Tong Sam Cong untuk dapat karma positif dan bisa jadi manusia lagi. Jadi orang Cina itu ketika berbuat baik karena dia meyakini karma bukan karena pahala dan siksa.


Berbeda dengan orang barat, Amerika, Eropa jika mereka ditanya dari mana mereka berasal jawabnya dari Tuhan. Mereka mempercayai kalau mereka berasal dari Tuhan. Jika ditanya setelah mati akan ke mana? kembali ke Tuhan. Jadi orang barat itu yakin mereka berasal dari Tuhan dan akan balik lagi ke Tuhan. Namun saat ditanya mau apa di dunia? Jawabnya adalah tidak ada urusan dengan Tuhan. Tuhan tidak boleh ikut campur urusan dunia.


Mereka, orang barat itu gaes meyakini satu slogan Tuhan cuma pembuat jam tangan, kalau jam tangan sudah jalan, silakan jalan sampai mati baru balik lagi ke pabrik. Paham tidak bestie ragamers? Jadi Tuhan menciptakan manusia dan manusia akan kembali pada Tuhan. Tapi urusan di dunia manusia yang atur dan Tuhan tidak boleh ikut-ikutan. Sehingga mereka mengenal, istilah berikan hak Tuhan untuk Tuhan dan hak raja untuk raja.


Itulah yang namanya pemisahan antara Tuhan dengan Negara, pemisahan antara Tuhan dengan kehidupan. Jadi kalau mau bawa-bawa Tuhan boleh tapi di masjid saja, kalau di kantor, di sekolah, di pasar, di mall tidak perlu. Makannya dulu pernah ada yang bilang gini saat ada orang masuk kantor pakai kerudung "lu ngapain pakai kerudung? emang ini masjid?" Jadi seolah-olah Allah itu cuma ada di masjid saja.


Itulah orang Cina dan orang barat gaes saat ditanya 3 pertanyaan, yang disebut uqdatul kubro (3 simpul besar) ini. Tentu kalau orang Islam jawabannya akan berbeda, iya kan?


Jika ditanyakan pada orang Islam dari mana asal manusia? Dari Allah, mau ngapain hidup di dunia? Ibadah, dari mana tahunya? Dari Al-Qur'an surat Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku." Siapa Rasul mereka? Muhammad saw. dan akan kemana setelah mati? Kembali pada Allah Swt.


Tapi apakah mereka benar-benar yakin sama Allah dan Muhammad? atau mungkin kebanyakan tidak deh ya, kebanyakan orang Islam saat ini tidak benar-benar percaya dan yakin pada Allah, yang dia akui sebagai Tuhan, yang menghidupkan dan mematikan. Yang menetapkan rezeki, jodoh, dan maut. 


Mau bukti gaes, kalau masih banyak kaum muslimin nggak benar-benar yakin dengan jawaban yang diucapkannya? Jumat kemarin bestie ragamers lihat nggak banyak angkot-angkot berkeliaran? Itu yang nyetir cewek bukan? Bukan, cowokkan ya. Muslim atau buka? Kebanyakan muslim. Lalu kenapa dia tidak salat Jumat? Cari nafkah. Oke, jawaban yang bagus.


Sekarang hitung-hitungannya berapa uang yang didapat selama 30 menit ninggalin angkot untuk salat Jumat? kira-kira aja berapa? Rp25.000? Misal kita genapkan menjadi Rp50.000. Jika dia dapat, berarti dalam kepalanya kira-kira berpikir begini "saya tahu salat Jumat wajib. Saya tahu Tuhan saya adalah Allah dan Allah yang mewajibkan untuk salat Jumat." Tapi ketika ditawarkan antara kepercayaan dia terhadap Allah dengan uang Rp 50.000. Maka yang dia pilih apa berarti? Uang. Jadi, harga keyakinan dia terhadap Allah bisa diganti dengan uang. Berarti harga Allah bagi dia, nilainya berapa rupiah? 50.000. apakah itu namanya akidah? Bukan.


Contoh lainnya, banyak wanita muslim yang sudah tahu tentang kewajiban menutup aurat itu wajib. Namun masih banyak yang enggan untuk melakukannya. Ada yang beralasan belum siap, belum dapat hidayah, karena tempat pekerjaan, tidak diizinin suami atau orang tua, dan seabrek alasan lainnya. Apakah itu akidah? Bukan. Bukan keyakinan.


Semua alasan itu bakal selesai gaes jika tiga pertanyaan; dari mana manusia berasal, untuk apa hidup di dunia, dan mau kemana manusia setelah mati, terjawab dengan benar dan menghasilkan kepercayaan yang kuat terhadap akidah yang terbentuk.


Mau tahu, seperti apa keyakinan yang betul, bestie ragamers? Akan kita bahas dalam artikel selanjutnya ya bestie ragamers, Tujuan Hidup (bag. 2).


To be continued.

0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts