Oleh. Rita Handayani
(Penulis dan Founder Media)
Ragam Formula - Bestie ragamers dalam artikel sebelumnya di bagian 1 terkait Tujuan Hidup. Kita sudah membahas bagaimana jawaban dari orang Cina, Barat, juga orang Islam saat mendapatkan 3 pertanyaan. Dari mana mereka berasal, untuk apa hidup di dunia, dan akan ke mana setelah mati?
Kita sudah mendapatkan jawaban ketiganya (orang Cina, barat, dan orang Islam) yang tidak menghasilkan keyakinan yang benar dan akidah yang kuat.
Dalam artikel lanjutan ini kita akan membahas, seperti apa keyakinan yang betul tersebut, bestie ragamers.
Contohnya nih, bestie ragamers punya 2 ginjal di dalam tubuh kalian ya kan gaes. Kalau misalnya, saya ganti sepasang ginjal bestie ragamers dengan uang Rp500.000 mau tidak? Terlalu sedikit? Dinaikin jadi 1 miliar. mau naikin lagi satu setengah miliar. Mau tawaran terakhir 2 miliar. Gimana deal or no deal? Mau tidak? Tidak mau kan ya? Kenapa tidak mau? Karena percuma, dapat 2 miliar tapi mati.
Terus pertanyaannya sederhananya seberapa yakin sih bestie ragamers, jika 2 ginjal yang ada di tubuh kalian diambil, kalian bakal mati? Yakin 100%. Datang dari mana kadar keyakinan 100%? Ilmuwan dan dokter, ya gaes. Mungkin kalian bakal bilang, para dokter dan ilmuwan yang sudah mendalaminya mengatakan kalau ginjal itu tidak ada dua-duanya pasti mati. Makanya tidak mau diganti berapapun, betul?
Dari analisa kasus di atas. Catatan penting yang harus kita garis bawahi adalah. Pertama, suatu ilmu dapat menghasilkan keyakinan. yang kedua adalah bukti, misalnya bestie ragamers dapat informasi lagi, ada seseorang yang ginjalnya tinggal satu dan dia menjalani hidup setengah mati. Apalagi dua-duanya tidak ada, iya tentu bakal matilah.
Nah ilmu dan bukti inilah yang menghasilkan keyakinan bestie ragamers dan ketika ilmu juga bukti itu bertambah banyak. Maka akan semakin kuat pula keyakinan yang akan kalian miliki gaes. Istilahnya bukti dan keyakinan itu adalah satu titik, jika titik-titik itu semakin banyak, maka semakin bertambah kuat hingga menjadi 100%, yang akhirnya tidak akan bisa digantikan dengan suatu apapun.
Contohnya adalah Nabi Ibrahim, ketika mau dibakar kemudian ditumpuk kayu, dinyalakan api sebesar bukit. Apa yang dirasa Nabi Ibrahim saat akan dibakar tersebut. Nabi Ibrahim tetap santai tidak ada rasa takut. Kenapa, bisa begitu? Apakah Nabi Ibrahim tidak tahu api itu panas? Tentu tahu. Tapi karena sudah punya ilmu dan bukti, kalau Allah itu, real ada. Maka cara berpikirnya bukan lagi cara bikin orang biasa, bukan lagi cara mikir tukang angkot atau muslimah yang gabut.
Nabi Ibrahim berpikir saya tahu api itu panas, tapi saya yakin ilmu Allah itu ada dan saya lebih punya bukti bahwa Allahlah yang menguasai api. Jadi jika Allah ingin saya mati, tidak usah masuk api, saya juga bisa dimatiin tapi kalau Allah belum ingin saya mati, maka api itu tidak akan bisa mencelakai. Pemikiran inilah yang menghasilkan akidah yang kuat.
Jadi bestie ragamers, apa sih yang dimaksud dengan iman, apa yang dimaksud dengan akidah, dan apa yang dimaksud dengan tujuan hidup itu? Iman adalah keyakinan 100% bahwa kalian itu berasal dari Allah Taala atas dasar ilmu dan bukti. Serta keyakinan 100% bahwa kalian pasti akan kembali kepada Allah berdasarkan ilmu dan bukti. Sehingga dengan 100% keyakinan berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka di dunia wajib untuk beribadah berdasarkan aturan yang Allah tetapkan melalui syariatnya.
Jadi supir angkot jika taraf pemikirannya sudah sampai pada keyakinan 100% terhadap Allah sang pemberi rezeki. Maka dia akan lebih memilih salat Jumat. Ketimbang tetap narik angkot di waktu salat Jumat tiba.
Rasul pernah bersabda loh gaes, bahwasanya rezeki itu sama seperti ajal. Jadi manusia tidak akan pernah mati sebelum ajalnya nyampe dan rezekinya habis. Maka kalian lari kemanapun juga rezeki akan tetap mengejar. Terus kalau begitu tidak perlu kerja lagi dong? Kerja itu kewajiban. Maka Allah telah menjamin setiap makhluknya terpenuhi rezekinya sebelum dia mati. Tapi kalau dia tidak kerja maka akan berdosa.
Begitu juga dengan muslimah yang gabut. Semua alasan untuk terhindar dari tidak memakai jilbab atau menutup aurat itu akan mudah dipatahkan ketika dia meyakini dengan keyakinan 100%. Kalau Tuhannya lah yang telah memerintahkan dia untuk menutup aurat dengan jilbab dan kerudung. Sehingga sudah seharusnya dia samina wa athona (yaitu mendengar dan taat). Karena yakin apapun yang diperintahkan oleh sang pencipta (Allah Taala) adalah demi kebaikan ciptaannya (manusia).
Jika bestie ragamers sudah sampai dalam tahap ini selesai urusan itu. Maka orang yang bodoh aman, pintar juga aman, kaya aman miskin pun aman, karena sudah punya iman. Tetapi kalau tidak punya iman kalau orang yang bodoh dia bergaya, orang yang pintar dia bakal bodohin orang, orang miskin dia ngamuk, orang kayak dia bakal jadi sombong, begitulah kira-kira.
Jadi keyakinan 100% berdasarkan ilmu dan bukti itu harus ya bestie ragamers miliki. Agar apapun kondisi hidup kita gaes, sebagai seorang muslim yang memiliki akidah yang kuat, bestie ragamers akan tetap bahagia dan penuh syukur, serta jauh dari stres.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar