Oleh. Dwi R, S.Si
(Penulis dan Pengamat Umat)
Setelah ditempa selama sebulan penuh, kini umat muslim di seluruh dunia telah meraih kemenangan. Dua puluh sembilan hari kita semua telah mampu melawan rasa haus dan lapar. Menundukkan hawa nafsu hingga mampu menjadi pribadi yang sabar.
Lalu setelah Ramadan berlalu, akankah semua perjuangan kita ikut berlalu? Tentu saja tidak. Jiwa kita harus tetap bersih karena kemenangan itu sejatinya adalah keberhasilan kita dalam menyucikan jiwa-jiwa kita dari segala penyakit hati yang menggerogoti. Seperti hasad, iri, dengki, kesombongan, dan segala jenis penyakit hati lainnya.
Sebagaimana Firman Allah SWT, "Sungguh telah menang dan beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya” (QS. Asy-Syams: 9-10)
Kemenangan Hakiki adalah kemenangan kaum muslim yang telah berhasil menjadikan imam sebagai penuntut hidupnya. Menundukkan hawa nafsu pada hukum-hukum syariat. Ketika kemaksiatan masih merajalela, hukum kufur yang diterapkan, maka saat itulah hawa nafsu yang menjadi pemenangnya.
So, mari kita wujudkan kemenangan yang hakiki itu dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah dalam kehidupan kita. Menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman dalam menempuh kehidupan. Karena sesungguhnya Al-Qur'an tidak hanya untuk dihafal dan apalagi sekadar dibaca berulang-ulang hingga hatam puluhan atau ratusan kali saja.
Namun kewajiban yang Allah Swt. bebankan adalah menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Menerapkannya dalam kehidupan ini agar kita selamat di dunia dan akhirat.
Rasulullah saw. telah berwasiat dalam haji wada'. “Bertakwalah kepada Allah, kerjakanlah shalat lima waktu, lakukanlah puasa Ramadan, tunaikanlah zakat harta kalian, dan taatilah para pemimpin, niscaya kalian semua akan masuk ke dalam surga Rabbmu.”
Namun, perlu diketahui pemimpin yang wajib ditaati di sini adalah pemimpin yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Juga yang menerapkan aturan Islam dan menjadikan hukum-hukum Islam. Sebagai pemutus perkara di antara seluruh umat.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar