SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Senin, 24 April 2023

Oleh. Rita Handayani 

(Penulis dan Founder Media)


Bagai bintang-bintang yang indah berkelap-kelip di gelapnya malam, itulah ulama. Cahayanya jadi penyinar kalbu umat manusia. Lisannya penuh kebaikan. Hatinya penuh rasa takut pada Allah, membuatnya menjadi sebaik-baik manusia.


Tingginya kedudukan seorang ulama -karena ilmu dan dakwahnya- menjadi kebaikan bagi umat serta penguasa. Sebaliknya rusaknya ulama menjadi sebab dari kerusakan pada diri umat dan penguasa.


Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Imam al-Ghazali, beliau mengatakan: “Tidaklah terjadi kerusakan rakyat itu kecuali dengan kerusakan penguasa. Tidaklah rusak para penguasa kecuali dengan kerusakan para ulama.”


Tidak bisa dimungkiri saat ini umat sudah mampu menalar betapa tingginya kerusakan yang terjadi. Mulai dari kerusakan masyarakat hingga para penguasa. Seperti salah satu akun di Twitter yang membuat status: "Sejarah baru di Amerika Seorang Mantan Presiden Ditahan, dan Tidak Menutup Kemungkinan @jokowi juga bisa ditahan jika dia tidak menyelesaikan Skandal 349 T di @KemenkeuRI, Potensi IKN MANGKRAK Yang Menghamburkan Uang Negara, Kereta Cepat Yang Awalnya Tanpa APBN dll Jika Di Usut." (@Migran_TV_7777).


Sebelumnya telah menjadi trending atas penangkapan mantan Presiden Amerika Serikat. Pada Selasa (4/4/2023), mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditahan, terkait kasus "uang tutup mulut" ke aktris dewasa Stormy Daniels, senilai US$ 130.000 (sekitar Rp 1,9 miliar). Selain melakukan suap pada artis porno tersebut, Trump juga tersandung kasus hukum lainnya, seperti memalsukan catatan bisnis. Setidaknya ada 34 tuduhan kejahatan yang didakwakan terhadapnya. (CNBC, 05/04/2023)


Peran Ulama 


Kondisi objektif umat manusia saat ini adalah kerusakan di segala lini kehidupan. Hal tersebut selaras dengan firman Allah di dalam QS ar-Rum ayat 41 "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." Di sinilah peran penting ulama, yaitu berupaya dalam menghilangkan kerusakan multi dimensi yang tengah terjadi.


Saat ini kezaliman terhadap umat Islam terjadi dimana-mana bahkan secara terbuka. Hal itu diakibatkan dari tidak adanya perisai yang melindungi umat Islam. Bahkan sunnah pun ditelantarkan untuk itu kehadiran dan peran ulama sangat penting.


Seorang ulama adalah ahli ilmu, ikhtiarnya dalam memperbaiki masyarakat serta mewujudkan kembali kehidupan Islam sangat krusial.


Lantas apa saja peran ulama di tengah umat? 


Tiga Peran Penting Ulama; Pertama, adalah menjadi sumber ilmu serta rujukan dalam berbagai aktivitas keseharian hingga aktivitas dakwah. Kedua, ulama, punya peran berada di garda terdepan untuk membina umat khususnya dalam dakwah secara kolektif bersama dengan umat. Ketiga, adalah melakukan koreksi kepada penguasa zalim untuk membela hak-hak umat yang ditelantarkannya.


Hal itu bisa dilakukan oleh seorang ulama dengan cara memadukan ilmu dengan amal. Mengaitkan antara ilmu yang telah dikuasai dengan aktivitas yang harus dilakukan. Serta selalu membela juga memperjuangkan hak-hak umat.


Selanjutnya adalah tidak mengabaikan dakwah jama’i sesuai dengan perintah Allah Swt. dalam QS Ali Imran [3]: 104 yang artinya "Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar."


Dalam tafsir Shafwah at-Tafasir, oleh Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni, dijelaskan segolongan umat adalah jamaah atau hizb. Kelompok tersebut memiliki aktivitas untuk mengajak pada al-khayr, yakni mengajak pada Islam dan (menerapkan) syariahnya. Juga melakukan amar makruf nahi mungkar.


Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang bersifat politik. Kelompok yang dimaksud dalam ayat ini adalah sebuah partai politik. Namun bukan partai politik sembarang partai yang mengikuti ritme perpolitikan sekuler. Partai politik di sini adalah partai politik Islam yang memiliki ke-khas-an sendiri, yaitu fikrah (ide dasarnya) berasal dari Islam dan thariqahnya (metode yang dilakukannya) adalah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw.


Seorang ulama yang bergerak dalam dakwah bersama partai politik dan umat, bersama mengajak kaum muslim pada Islam. Yaitu, mengajak untuk berhukum pada hukum Allah Azza wa Jalla dalam seluruh aspek kehidupannya. Serta turut berjuang untuk menerapkan syariah-Nya dan seluruh hukum Allah Swt.


Jadi secara praktis yang harus dilakukan oleh para ulama adalah melaksanakan izaalah al-munkaraat (menghilangkan kemungkaran) saat menyaksikan suatu kemungkaran. Selain itu secara kolektif ulama berada di garda terdepan bersama dengan kaum muslim yang lain dalam melaksanakan aktivitas dakwah untuk Islam dan syariahnya dengan dakwah isti’naaf al-hayaah al-islaamiyyah (melanjutkan kehidupan Islam) dengan cara menegakkan kekhilafahan, melakukan amar makruf nahi mungkar, serta utamanya adalah muhaasabah li al-hukkaam, yaitu melakukan koreksi kepada penguasa.


Semua itu merupakan peran ulama yang sangat ditunggu oleh umat manusia. Tidak hanya muslim bahkan nonmuslim dan seluruh makhluk hidup. Kenapa peran ulama ditunggu? Simak selanjutnya dalam bahasan sesi kedua.


To be continued..




0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts