SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Minggu, 28 Mei 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)




Dalam rangka halal bi halal untuk mempererat kembali silah ukhuwah Islam pasca Ramadan dan libur lebaran. Alhamdulillah telah terlaksana acara syawalan (liqa syawal)


Acara ini dilaksanakan hibrid nasional pada Sabtu, tanggal 13 Mei 2023/23 Syawal 1444 H Diikuti oleh puluhan ribu masyarakat dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, salah satunya adalah di kota Blora, Jawa Tengah. Dalam digital event dalam bentuk talk show ini mengangkat tema 'Ied Mubarak Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah'. hadir tokoh nasional dan tokoh-tokoh daerah, yang memaparkan makna tentang Ied Mubarak, Indonesia Berkah dengan Islam, dan Islam Kaffah'.


Acara liqa Syawal ini dipandu oleh dua orang MC yang kocak. Juga penguasaan panggung yang bagus. Kedua mc memperkenalkan program acara hingga menyapa para peserta, 


Selanjutnya acara dibuka dengan pembacaan tilawatil Quran dari pusat, Jakarta secara online melalui layar lebar. Dilanjutkan dengan penyampaian keynote speaker oleh seorang panelis dari kalangan cendekiawan muslim. Yaitu, Ustaz KH. Rokhmat S. Labib, M.E.I.


Ustadz Rokhmat mengawali dengan menyampaikan dalil "…sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i).


Nabi menyebut bahwa Idul Fitri Idul Adha adalah hari raya kaum muslimin kita disyariatkan untuk menampakkan ini. Menunjukkan kepada kita bahwa bulan ini adalah bulan haram. Justru Rasulullah memerintahkan kepada kita (seseorang yang memiliki dua kegembiraan) yaitu Idul Fitri pada saat buka puasa juga setelah menjalankan puasa dan kegembiraan bertemu dengan Allah Swt.


Amal yang akan diterima oleh Allah harus disertai ikhlas dan benar. Siapakah as-shadiq itu? Orang yang benar. Orang yang benar itu adalah orang yang bersama kebenaran.


Misalnya dalam satu kesempatan syariat memerintahkan perintah salat. Namun di sisi lain ada perintah membunuh. Membunuh itu baik atau buruk? Tanya Ustadz Rokhmat.


"Buruk…" Jawab para jemaah.


"Membunuh orang kafir di medan pertempuran baik atau buruk?" Tanya ustadz Rokhmat lagi.


"Baik…" Jawab jemaah, kompak.


"Katanya membunuh buruk?" Ustadz Rokhmat memastikan.


Selanjutnya ustadz Rokhmat menjelaskan membunuh orang muslim tanpa ada kesalahan yang dibuatnya. Itu adalah dosa besar dan wajib untuk diqisas. Namun membunuh orang kafir di medan perang adalah baik dan berpahala.


Maka pada kesempatan yang mubarok ini. Seharusnya kaum muslimin menjadikan baik dan buruknya hanya karena syariat. Tidak berdasarkan akal pikiran manusia.


Syariat Islam tidak hanya harus berpengaruh pada ibadah saja. Tetapi kepada seluruh aktivitas manusia seperti muamalah, ukubat, sanksi, dan pemerintahan.


Kemudian Ustadz Rokhmat menjelaskan terkait dalil masuk Islam secara kaffah "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (Qs. Al-Baqarah: 208)


Kaffah dalam ayat tersebut artinya Azami yakni secara keseluruhan. Jadi Ambillah semua yang diperintahkan Islam tanpa kecuali itulah Kaffah. Kemudian dipertegas dengan perintah Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Ikutilah jalan lurus Islam jangan mengikuti langkah-langkah setan.


Ada orang-orang muslim yang meminta izin kepada Rasul. Agar mereka saling mengamalkan Al-Quran sekaligus mengamalkan Taurat. Karena permintaan itulah, turun ayat ini.


Semua syariat Musa adalah syariatnya Allah. Tapi ketika sudah selesai masa kenabiannya. Maka sudah tidak boleh lagi mengikutinya.


Demikian juga Taurat, Injil berasal dari Allah. Tapi ketika Allah Swt. mengatakan jangan mengikuti. Maka akan menjadi mengikuti langkah-langkah setan (khudwatan syaitan).


Seperti apakah kaffah itu?

Ketaatan kita dalam melaksanakan salat, zakat, ibadah mahdhah tidak boleh dibedakan dengan ketaatan kita dalam bidang lainnya seperti sosial. Semua itu tidak mungkin bisa dijalankan secara kaffah tanpa ada Khilafah.


Ketika tidak ada khilafah seperti sekarang ini, maka banyak hukum yang terlantar. Seperti hukum jihad belum diamalkan. Karena tidak ada Khilafah yang menerapkan Islam secara kaffah.


Semua hukum Allah yang diberikan kepada manusia bukan untuk menyusahkan, menyengsarakan, manusia. Tetapi untuk memberikan kebaikan. Karena, ketika diterapkan akan menimbulkan kebaikan.


Kebaikan akan dengan mudah kita saksikan, contoh misalnya membunuh.

Ketika dia takut dengan syariat Allah, karena akan diqisas jika melakukan pembunuhan. Maka selamatlah orang yang akan dibunuh dan selamat pulalah orang yang akan membunuh dari qisasnya Allah.


Hukuman yang ringan terhadap pelaku pembunuhan, hukuman yang tidak tegas, membuat semakin banyaknya pelaku pembunuhan. Seperti halnya yang di Semarang bosnya dibunuh dimutilasi dengan gampangnya dilakukan. Juga kasus yang di Bogor karena menagih utang, lalu dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur. Kemudian seorang perempuan yang hanya meminta tanggung jawab karena sudah hamil kemudian dia dibunuh.


Itu baru kasus kriminal. Kemudian terkait sumber daya alam Ustadz Rokhmat menjelaskan, apabila dikelola oleh negara. Maka rakyat akan menjadi sejahtera. Tidak perlu lagi negara menarik pajak kepada rakyat.


"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Qs. Ar-Rum: 41)


Hal yang harus ditakutkan oleh kaum muslimin adalah hukuman Allah di akhirat. Maka itu, semua menjadi pelajaran buat kita untuk kembali kepada syariat Islam secara kaffah. Maka kita akan mendapatkan kebaikan di dunia hingga kebaikan di akhirat.


Itulah materi yang disampaikan oleh Ustaz KH. Rokhmat S. Labib, M.E.I. sebagai perwakilan keynot speaker dari cendekiawan muslim. Dalam acara digital event, liqa syawal, hybrid nasional tersebut.


Kemudian acara dilanjutkan oleh para panelis di daerah masing-masing. Dengan dikomandoi seorang moderator. Siapa panelisnya dan apa yang dibahas di wilayah kota Blora? Akan dijelaskan di tulisan selanjutnya.


To be continued.






Oleh. Erny

(Penulis dan Pengamat Publik)




Belum lama ini viral beredarnya tangkapan layar WhatsApp Direktur Blora Patra Energi (BPE), Tri Harjianto. Terkait isu kasus Ledok yang hingga kini menjadi perbincangan publik. Karena salah satu isinya adalah pemberian sejumlah uang supaya kasusnya tidak mencuat di media. (Lingkar Jateng, 30/5/2023). Kasus ini pun ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.


Desa Ledok merupakan salah satu desa di kecamatan Sambong yang berbatasan dengan kecamatan Cepu. Meskipun tidak terletak di kecamatan Cepu, desa Ledok masuk kawasan  Blok Cepu yang terdiri dari tiga. kabupaten yaitu Blora, Bojonegoro dan Tuban. 


Sumur minyak pertama ditemukan di lokasi ini tahun 1890 oleh Adrian Stoop. Saat ini terdapat 196 titik sumur minyak tua peninggalan pengeboran Belanda. Yang berada di lokasi tersebut masih aktif ditambang oleh penambang lokal.


Sumur-sumur minyak tersebut tidak dikelola oleh Pertamina. Karena dianggap sudah tidak produktif lagi. Dan di tahun 1998 lalu, Koperasi Karyawan Pertamina Petra Karya atau Kokaptraya memberikan kontrak kerja sama terhadap kelompok masyarakat yang ada di sana untuk mengelola sumur minyak tersebut. 


Mereka diberi izin menambang oleh Pertamina dan Pertamina memberi kompensasi il;'  liter per hari lama kelamaan bertambah hingga 30 liter per hari.


PT Blora Patra Energi selaku Badan Usaha Milik Daerah kabupaten Blora mengajukan proses pengolahan minyak sumur tua di desa Ledok dan Semanggi sejak bulan Juli 2017 dan disetujui oleh Kementerian ESDM pada tanggal 26 Februari 2020. Perjanjian antara PT. Pertamina dan PT. BPE diteken pada 25 Juni 2020. Karena tidak bisa mengerjakan sendiri, PT. BPE melakukan perjanjian dengan perkumpulan penambang pada Rabu 30 September 2020 


Namun, pada praktiknya pengeboran dilakukan oleh pihak turunannya. "Tidak lagi pihak ke-3, tapi ini pihak ke-4. Karyawan yang bekerja di sana dibagi 3 shift per hari, tiap shift bekerja 4 jam, hanya dibayar Rp 50 ribu per shift," kata Ditreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, Jumat (19/5/2023). (Detik Jateng, 20/5/2023).


Hasilnya pun tidak seperti yang diharapkan karena tidak menambah PAD kabupaten Blora sebagai daerah penghasil minyak bumi. "Seharusnya Blora banyak (PAD) karena kaya minyak-minyak mentah. Kami tangani sejak Maret lalu, berdasarkan laporan masyarakat," sambungnya


Sungguh miris, sumber daya alam yang dianggap tidak menghasilkan pada kenyataannya menjadi rebutan berbagai pihak. Sehingga menjadi kasus yang ditangani oleh pihak berwajib. Inilah jika pengelolaan tambang diatur oleh aturan manusia. Sangat rentan menimbulkan gesekan karena saling mempunyai kepentingan. 


Sungguh berbeda jika aturan yang digunakan bersumber pada aturan sang pemilik kehidupan yaitu aturan Islam. Mengingat dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bahwa; "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api." (HR. Abu Dawud dan Ahmad). 


Hadis tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api (minyak bumi). Dan bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu ataupun kelompok. Islam mengatur bahwa kekayaan alam dikelola oleh negara dan keuntungannya dikembalikan kepada rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Selain aturan dari Allah swt, pejabatnya pun amanah dalam bekerja karena apa yang dia kerjakan kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah swt.[]


Wallahualam bissawab.



Oleh. Agustia Wahyu Tri Anggraeni, S.Pd

(Pengajar)



Indonesia negeri yang kaya dengan sumber daya alam. Akan tetapi melihat realita masyarakatnya begitu merana. Begitulah ironi negeri gemah ripah loh jinawi hari ini. 


Dalam istilah ekonomi, kondisi ini disebut sebagai eksploitasi SDA. Salah satunya adalah fakta bagaimana negeri ini telah terjadi eksploitasi besar besaran tambang emas Grasberg. Yang dikelola PT Freeport Indonesia yang kini kabarnya akan diperpanjang.


Melansir dari Kompas.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengajukan perpanjang izin untuk beroperasi setelah 2041. Sebagai informasi, Freeport saat ini mengantongi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dengan perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041. "Sudah dalam surat pengajuan (permohonan perpanjangan izin Freeport pasca 2041)," ungkap Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/4/2023).


Posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Termasuk didalamnya adalah tambang emas. Namun, cita-cita Indonesia Emas 2045 tentu harus kembali dipertanyakan tatkala melihat realita sistem dan regulasi tata kelola SDA di negeri ini. 


Sebab faktanya, Indonesia hanya bisa memasok hasil tambang dalam bentuk mentah. Negeri ini belum mampu menciptakan nilai tambah. Untuk pengelolaan hasil tambangnya.


Nahasnya lagi, kekayaan hasil tambang kita, berupa emas, batu bara, minyak bumi dan SDA lainnya, malah diekspor secara besar-besaran untuk mendukung industrialisasi negara lain. Walhasil, negara lainlah yang melakukan aktivitas produksi. Lebih mirisnya lagi, negara lain mengekspor kembali dalam bentuk barang jadi ke Indonesia. Lalu dengan sukacita masyarakat Indonesia membelinya dengan harga yang tidak murah.


Sungguh regulasi ini menyalahi komitmen para petinggi negeri. Yang katanya akan memanfaatkan SDA demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal ini jelas tertuang pada UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 


Namun apa daya, adanya “perampokan” gaya baru ekonomi. Juga adanya eksploitasi SDA oleh imperialis Barat, merugikan negeri ini. Baik secara sosial, ekonomi, maupun kultural.


Sebagai daerah penghasil tambang emas, tanah Papua mampu mengeruk keuntungan USD19 juta atau sekitar Rp 285 miliar per hari. Bagi PTFI (kurs Rp 15.000/dolar) yang artinya dalam sebulan keuntungan bisa mencapai USD 570 juta. Setara dengan Rp8,55 triliun atau Rp102,6 triliun per tahun.


Berdasarkan laporan kontrak karya antara PTFI dan Pemerintah Indonesia yang berlaku sejak Desember 1991 hingga sekarang, kontribusi dari perusahaan tambang itu ke Indonesia pun ternyata hanya sekitar USD 12 miliar per tahun. Walhasil, berbagai kalangan menilai bahwa kontribusi tersebut tentunya tidak sebanding. Dengan hasil eksploitasi yang diperoleh PTFI. 


Oleh karenanya, banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang kontrak karya tersebut. Karena pada faktanya hanya menghasilkan kerugian atas rakyat Indonesia. Royalti yang hanya 1% tentu sungguh sangat merugikan.


Kontrak karya pertambangan itu pun sarat dengan korupsi dan kolusi. Apalah daya alam yang kaya di negeri ini, tetapi justru malah terjadi eksploitasi besar-besaran? Tidak membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat.


Malah sebaliknya angka kemiskinan kian meninggi di negeri yang kaya ini. Tidak ada artinya pula jika masyarakat hanya merasa memiliki kekayaan SDA tanpa menikmatinya secara hakiki.

Begitulah kondisi yang selamanya tidak akan berubah jika Indonesia hanya sekadar mengalami pergantian rezim, bukan pergantian sistem. 


Selama itu pula SDA kita akan habis dirampok dan dieksploitasi oleh negara lain. Solusi semua ini hanyalah dengan melepaskan diri dari jeratan kapitalisme liberalisme dan beralih kepada sistem ekonomi Islam aturan dari Allah SWT. Dimana pada sistem ekonomi Islam, kepemilikan aset pun akan diselaraskan. 


SDA yang melimpah merupakan milik umat. Tugas negara hanya mengelolanya dan mengembalikan hasil pengelolaannya untuk dimanfaatkan pada kemaslahatan umat bersama. Berupa penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, transportasi, infrastruktur, dan segala aspek kemaslahatan lainnya.


Politik dalam negeri juga berperan penting bagaimana melaksanakan hukum Islam. Sedangkan politik luar negeri bertujuan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Politik Islam juga mengharuskan negara memiliki kekuatan dari sisi militer. Sehingga dapat mencegah negara-negara penjajah menguasai wilayah Islam dan SDA di dalamnya.


Mengembalikan kedaulatan umat atas kekayaan SDA. Tiada lain harus ditempuh dengan mewujudkan sistem Islam yang akan mengelola sendiri SDA-nya. Kebermanfaatannya akan dirasakan seutuhnya untuk kemaslahatan umat. 


Walhasil, kas negara akan berlimpah dan dengan sendirinya pemerintah bisa menjalankan pemerintahannya secara berdikari. Inilah satu satunya jalan yang akan membuka pintu kesejahteraan. Hingga keberkahan bagi umat manusia.


Wallahualam bissawab.

Senin, 22 Mei 2023

Oleh. Apt, Arimbi N.U, S.Farm

(Work at Home)



Indonesia dibanjiri konser musik sejak pertengahan 2022 lalu. Tidak tanggung-tanggung, ada banyak musisi lokal hingga internasional. Yang sudah menjadwalkan manggung di Indonesia sepanjang 2023.

Dibuka oleh artis internasional, Ne-yo, pelantun lagu Miss Independent ini  mengadakan konser di Hall D2 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acaranya digelar pada tanggal 17 Januari 2023. Dengan harga tiket Rp600 ribu sampai Rp1,2 jutaan.

Masih di bulan yang sama, band legendaris asal Indonesia, Sheila on 7, telah menggelar konsernya yang disambut hangat para penggemar. Konser Sheila on 7 ini diadakan pada tanggal 28 Januari 2023 di JIExpo Kemayoran. Dengan harga tiket dijual mulai harga Rp 300.000 hingga Rp 750.000.

Di bulan Februari, Boy band asal Irlandia, Westlife, kembali menyapa penggemar Indonesia selama dua hari. Konser bertajuk “Wild Dreams Tour Indonesia” digelar pada 9 Februari 2023 di ICE BSD Tangerang, dan 11 Februari 2023 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Boy group beranggotakan Shane Filan, Mark Feehily, Nicky Byrne, dan Kian Egan ini menjual tiket konsernya di harga Rp1,5 juta-Rp3,5 juta. 

Dari negeri ginseng, girl group ITZY asal Korea sukses menggelar konser di Indonesia. Konser yang bertajuk “The 1st World Tour CHECKMATE” tersebut berlangsung pada 4-5 Februari 2023 di Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta, dan semua tiketnya terjual habis! Padahal harga tiketnya sekitar Rp1,4 juta sampai Rp2 jutaan.

Bulan Maret dipenuhi oleh idola-idola K-pop, yang pertama menyapa penggemarnya adalah NCT Dream. Bertajuk “THE DREAM SHOW2: In A DREAM”, konser ini diadakan di ICE BSD pada tanggal 4-6 Maret 2023. Dengan harga tiket mulai dari Rp2 jutaan. 

Selanjutnya, siapa yang tak kenal dengan girl band asal Korea Selatan satu ini?  Beranggotakan Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose, BLACKPINK hadir ke Indonesia untuk menyapa para BLINK (nama fandom BLACKPINK). Merupakan rangkaian dari tur dunia, konser bertajuk “BORN PINK: World Tour” ini digelar pada 11-12 Maret 2023 di Gelora Bung Karno Main Stadium, Jakarta.

Konser BLACKPINK ini menjadi salah satu konser K-pop yang paling dinantikan. Buktinya, seluruh tiket konser BLACKPINK di Jakarta sudah habis terjual. Padahal harga tiketnya tidak tergolong murah  yaitu dari Rp1,3 juta sampai Rp3,8 juta untuk VIP.

Selain NCT dan BLACKPINK, grup K-pop lainnya yang bakal manggung di Indonesia adalah boy group TREASURE. Konser bertajuk “2023 Treasure Tour [HELLO] in Jakarta” diselenggarakan pada 18-19 Maret 2023 di ICE BSD City Tangerang. Harga tiket mulai 1 jutaan.

Dan yang saat ini sedang heboh adalah konser band Coldplay dengan tajuk Coldplay Music of The Spheres World Tour. Akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu 15 November 2023 yang sampai menimbulkan war ticket di kalangan penggemarnya. Padahal, lagi-lagi, harga tiketnya tidak murah.

Dalam unggahan di media sosial PK Entertainment selaku promotor, mengumumkan tiket akan terbagi dalam 11 kategori. Harga tiket konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan dijual mulai Rp800 ribu sampai Rp11 juta. Ini menjadi tiket dengan harga termahal. 

Jika melihat fakta di atas, tampaknya kondisi ekonomi masyarakat Indonesia baik-baik saja. Buktinya tiket-tiket konser laris manis bak kacang goreng. Tak peduli semahal apapun. Namun ironisnya, Indonesia masuk dalam 100 negara paling miskin di dunia. Hal ini diukur dari Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto per kapita.

Mengutip World Population Review, Indonesia masuk dalam urutan ke-73 negara termiskin di dunia. Pendapatan nasional bruto RI tercatat US$3.870 per kapita pada 2020. Sementara, mengutip gfmag.com, Indonesia menjadi negara paling miskin nomor 91 di dunia pada 2022.

Bahkan masih banyak masyarakat indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem. Yang dalam sehari hanya mampu memperoleh pendapatan kurang lebih 30 ribu. Dalam basis perhitungan terbaru, Bank Dunia menaikkan garis kemiskinan ekstrem dari US$1,9 menjadi US$2,15 per kapita per hari.

Dengan asumsi kurs Rp15.216 per dolar AS. Maka garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia adalah Rp32.812 per kapita per hari atau Rp984.360 per kapita per bulan. Sungguh kesenjangan yang menganga lebar antara si kaya dan si miskin.

Si kaya yang rela merogoh kocek dalam-dalam demi secarik tiket konser. Yang bahkan bukan kebutuhan pokok manusia. Seolah tak punya empati dengan kondisi si miskin.

DIbandingkan dengan kaum papa yang boro-boro memikirkan konser. Mereka bahkan harus mengencangkan ikat pinggangnya atau berpuasa. Karena tak mampu membeli bahan makanan pokok yang semakin melambung tinggi.

Jelas ada yang tidak benar, jelas ada kekeliruan di sini. Sehingga menyebabkan kesenjangan sosial yang amat mencolok mata. Kekeliruan tersebut adalah karena kebebasan yang menghalalkan individu-individu berduit untuk berbuat semau mereka dengan uangnya. 

Ditambah kegagalan penguasa negeri ini dalam mengurusi rakyatnya. Serta tidak diterapkannya aturan Islam dalam kehidupan masyarakat. Karena bila Islam diterapkan, tidak akan seperti ini jadinya.

Islam mengajarkan bahwa amal perbuatan kita akan dihisab. Diminta pertanggung jawabnnya, termasuk pengeluaran uang kita untuk apa. Jangan sampai terbuang untuk hal yang sia-sia, tak mendatangkan pahala.

Penguasa yang menerapkan Islam juga akan berusaha seminimalnya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Sebagai bentuk pengurusan terhadap rakyat. Bila ada yang kaya dan miskin itu wajar, namun tidak setimpang seperti saat ini.

Heran rasanya melihat orang Islam tidak mau diatur dengan aturan Islam. Merupakan aturan yang bersumber dari Sang Pencipta. Kalau tidak mau diatur oleh Allah SWT, lalu ingin diatur oleh siapa lagi? 


Sumber:

  • Kemenparekraf.go.id

  • Ruparupa.com

  • Cnnindonesia.com





Oleh. Dwi R, S.Si 

(penulis)



Ide moderasi beragama semakin mendunia. Tak hanya di dalam negeri, Indonesia memasarkan ide moderasi hingga ke luar negeri. Menurut pengusungnya, ide ini diklaim mampu menjadi solusi atas segala permasalahan umat yang dihadapi oleh dunia saat ini.


Kita semua tahu bahwa dunia saat ini tengah mengalami krisis multidimensi. Resesi ekonomi, krisis politik, krisis pangan, krisis kepercayaan, hingga dekadensi moral. Dengan menerapkan moderasi beragama, diharapkan mampu mengatasi itu semua. Pertanyaannya, benarkah moderasi beragama menjadi solusi atas semua permasalahan? 


Negeri-negeri muslim saat ini, hampir seluruhnya mengalami problematika yang serupa. Bukan karena radikalisme seperti yang digaungkan oleh para penganut paham liberal saat ini yang menjadi penyebab atas semua krisis di atas. Sama sekali tak ada hubungannya antara krisis ekonomi dengan radikalisme. Jelas, masalah pokok dari segala permasalahan yang dihadapi saat ini justru karena tidak diterapkannya Islam secara kaffah. 


Ide moderasi beragama, sejatinya hanya akan menjauhkan umat dari pemahaman terhadap Islam yang sesungguhnya. Moderasi dengan ide jalan tengah yang dikedepankan justru berpotensi mencampuradukkan antara kebatilan dan kebenaran. Mencoba untuk menerima kebatilan dengan dalih agar tidak terlalu fanatik dalam menjalankan Islam. Alhasil, kebenaran menjadi samar, dan kebatilan dianggap boleh. 


Sejatinya, ide moderasi ini hanya akan menjauhkan umat dari agamanya. Karena Islam hanya dipahami sebatas permukaannya saja. Untuk ibadah dilaksanakan dan tetap dijaga, sementara aturan kehidupan bermasyarakat seperti muamalah, uqubat, ekonomi, sosial, pendidikan, politik, dan lainnya dijauhkan dari Islam. 


Sedangkan Islam sendiri menjadikan akidah Islam sebagai landasan atau dasar dalam semua aspek kehidupan. Sehingga umat memahami dan mengamalkan aturan Islam dengan sempurna. Allah sendiri memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk masuk Islam secara kaffah. 


"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara menyeluruh dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan." 


Jelas bahwa penerapan Islam secara kaffah merupakan perintah Allah yang wajib dilaksanakan. Kita semua tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Artinya tidak ada satupun urusan manusia di dunia ini yang tidak ada aturannya di dalam Islam. 


Sejarah telah membuktikan bahwa penerapan Islam secara kaffah mampu membawa umat pada peradaban gemilang selama 14 abad. Rasulullah Saw. telah memberi contoh nyata. Bagaimana beliau mampu mengeluarkan umat dari kejahiliyahan/kebodohan menuju umat yang beradab dan mulia. 


Dengan aturan Islam kaffah pula, Rasulullah Saw. mampu menyelesaikan semua problematika umat pada masa jahiliah. Masihkah percaya dengan moderasi beragama? Yang jelas-jelas telah menjauhkan umat dari kebenaran.


Wallahualam bissawab.

Sabtu, 20 Mei 2023

Oleh. Yuli Atmonegoro

(Pengemban Dakwah Serdang Bedagai)





Pemilu serentak 2024 masih setahun lagi, namun gaung dan semangat para pendukung calon legislatif sudah tampak jelas. Sebagai bukti adalah, sudah maraknya pemasangan baliho yang memaparkan foto calon legislatif dan slogan dari berbagai partai, terpampang di jalan-jalan, dan di berbagai tempat lainnya. Tentunya, salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan para calon legislatif kepada masyarakat agar tidak asing saat kampanye dimulai.


Kampanye, Ya, itulah saat yang ditunggu oleh para calon legislatif. Untuk menunjukkan diri serta memperkenalkan diri dan partainya kepada masyarakat. Sudah pasti,  masyarakat akan diajak berkumpul dengan disuguhkan hiburan serta bingkisan-bingkisan kecil sebagai buah tangan. Bagi masyarakat yang menghadiri acara kampanye tersebut.


Juga tidak lupa mempersiapkan amplop berisikan uang untuk anak yatim dan anak-anak yang tidak mampu. Belum lagi hadiah bagi ibu-ibu seperti sajadah atau mukena agar menambah semarak serta menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat. 


Dalam kesempatan ini, para caleg (calon legislatif) bersiap untuk menarik dukungan dan simpati rakyat. Dalam kesempatan ini juga, para caleg menyampaikan orasi serta janji-janji kedepan. Jika mereka terpilih menjadi wakil rakyat untuk periode 5 tahun.


Janji manis, inilah senjata pamungkas para caleg untuk meyakinkan rakyat agar percaya. Dan ironisnya, rakyat memang percaya dan dengan semangat mendukung para caleg ini untuk dijadikan wakil di kursi empuk legislatif. Tentu dengan harapan untuk dapat mewakili suara hati rakyat agar kesejahteraan mereka diutamakan.


Walaupun pada kenyataannya kepercayaan mereka pada caleg yang sudah mereka dukung itu ternyata tidak menepati janji-janjinya. Tapi tetap saja para rakyat tidak pernah jera meskipun setelah para caleg duduk di kursi empuk legislatif, tidak satupun harapan rakyat terealisasi. Sungguh rakyat sangat mempercayai janji-janji manis para caleg walaupun janji-janji itu hanya sebuah omong kosong belaka.


Salah satu contoh janji manis yang menggiurkan rakyat adalah, janji mudahnya mendapatkan lapangan pekerjaan, harga bahan pangan stabil, dan penegakan hukum berjalan adil tanpa pandang bulu. Tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas.  Dan sudah dapat dipastikan kalau janji-janji ini juga terbukti sebagai omong kosong belaka.


Kenyataannya, masalah pengangguran tetap tidak terselesaikan, penjualan bahan pertanian yang menjadi tumpuan perekonomian rakyat sangat rendah. Akibatnya hasil dari penjualan yang merupakan hasil jerih payah rakyat tidak dapat menutupi kebutuhan hidup mereka. 


Belum lagi permasalahan para koruptor yang memperkaya diri dengan uang rakyat. Tidak kunjung mendapatkan hukuman yang sesuai dengan kejahatannya terhadap rakyat. Para koruptor ini telah menikmati uang rakyat di tengah penderitaan rakyat. Sungguh satu kekejaman yang nyata.


Tetapi ironinya, sebagian besar rakyat masih tetap percaya dengan janji-janji manis para caleg. Apapun yang caleg janjikan. Entah itu direalisasikan atau tidak,tetap saja rakyat percaya. Bahkan bisa dikatakan “lebih percaya caleg dari pada Allah dan Rasul”.


Loh, apa mungkin ada orang yang lebih percaya pada caleg dari pada Allah dan Rasul? Jawabannya tentu ada. Buktinya sangat banyak, salah satu contohnya adalah, kepercayaan rakyat terhadap hukum tatanan negara yang dibuat oleh manusia.


Kepercayaan Terhadap Hukum dalam Tatanan Negara


Dalam sistem demokrasi yang berideologikan kapitalis ini, hukum berdaulat ditangan rakyat. Sebagai perwakilan rakyat di departemen, maka diutuslah wakil-wakil rakyat sebagai pembuat hukum. Hukum yang dibuat ini pastinya untuk mengatur seluruh tatanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Nah, para caleg menyiapkan hukum-hukum racikan anggota legislatif terdahulu yang membuai rakyat. Agar tergoda dan akhirnya memilih caleg itu untuk mewakili rakyat di parlemen. Anehnya, rakyat pun tergoda dan tanpa berpikir panjang, rakyat dengan senang hati memilihnya menjadi wakil mereka di kursi legislatif.


Padahal, sepanjang sejarah sejak kemerdekaan negeri ini, demokrasi yang menjadi dasar negara. Hampir setiap permasalahan hukum tidak dapat terselesaikan. Meskipun banyak undang-undang dan pasal-pasal baru dikeluarkan, tetapi belum  mampu menyelesaikan permasalahan hukum.


Mengapa? Ini karena hukum yang digunakan adalah hukum yang diciptakan oleh manusia. Hukum buatan manusia sudah jelas tidak sempurna dan tidak mampu untuk mengatasi permasalahan umat apalagi dalam mengatur negara. 


Manusia makhluk lemah dan manusia menjalani kehidupan dengan akal yang Allah Swt. ciptakan. Allah telah menghadirkan Nabi dan Rasul ditengah-tengah umat untuk menjadi contoh nyata bagi manusia. Sementara Allah, Rabb Sang Pencipta, Pengatur dan Pemilik seluruh alam, merupakan Zat Maha Sempurna dalam menciptakan hukum-hukum.


Dari sisi lain yaitu dalam sudut pandang agama Islam, bahwa hendaknya tidak sembarangan dalam mengucapkan janji-janji. Karena janji itu adalah utang. Tentu saja yang namanya utang wajib untuk dibayar.


Dalam Islam, para pejabat negara tidak perlu mengucapkan janji-janji kepada rakyat. Agar dipilih menjadi wakil bagi rakyat. Karena syarat untuk menjadi pemimpin bukan karena pandai menebar janji.


Tetapi pemahaman yang sejalan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Serta kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan umat. Ini tentunya melalui penilaian dan seleksi sesuai dengan aturan Allah, Rabb Sang pencipta, Sang Pengatur alam semesta.


Tapi anehnya, umat lebih percaya janji-janji manis para caleg dari pada janji Allah yang sudah tertulis dalam Al-Qur’an, dan juga hadits-hadis yang sahih dari Rasulullah. Padahal sejak demokrasi hadir sebagai dasar negara, hampir semua permasalahan umat tak pernah terselesaikan. 


Mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, hukum bagi para koruptor, kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Semua permasalahan ini tak kunjung dapat diselesaikan. Malah semakin marak terjadi.


Dalam sejarah kekhalifahan di masa kejayaan Islam, kesejahteraan rakyat bukan hanya janji-janji semata. Tapi memang nyata dapat dirasakan oleh rakyat. Bahkan bukan hanya bagi kaum muslimin saja, tetapi juga dapat dirasakan oleh rakyat yang bukan Islam.


Tak seharusnya Allah dan Rasul-Nya dikesampingkan sebagai rujukan  dalam mengatur hidup manusia. Allah Sang Pencipta seluruh alam semesta beserta isinya. Tak pantas bagi manusia untuk menandingi hukum-hukum yang sudah Allah tetapkan. 


Manusia tidak akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan saat meninggalkan aturan-aturan yang telah Allah Swt. buat. Apapun aturan yang Allah buat sudah pasti baik bagi kelangsungan hidup manusia. Alangkah sombongnya kita sebagai manusia karena merasa mampu membuat hukum sendiri sebagai rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hidup.


Tidak ada hukum yang pantas untuk dijadikan rujukan selain hukum yang telah Allah tetapkan. Terlebih hukum yang mengatur aturan bernegara. Karena notabene mengatur permasalahan seluruh rakyat. 


Sungguh satu kekufuran dan kesyirikan yang nyata. Saat manusia berani mengambil hukum selain hukum Allah. Sebagai rujukan dalam mengatur dan menyelesaikan permasalahan umat.


Allah ‘azza wa jalla memberikan kita akal. Agar dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Saat akal yang Allah anugerahkan, dijadikan sebagai jalan untuk menambah ketaatan kepada Allah. Maka saat itulah kita dikatakan sebagai hamba Allah yang cerdas.


Tetapi saat kita menjadikan akal sebagai sarana untuk menandingi dan mendurhakai-Nya. Maka tanpa kita sadari, kita sedang berada dalam titik kebodohan. Untuk itu sadarlah wahai hamba-hamba Allah yang masih memiliki keimanan dan takwa.


Wallahualam bissawab.

    


Minggu, 14 Mei 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)



Viral di media sosial aksi dari seorang remaja yang meludahi spanduk Megawati Soekarnoputri yang merupakan mantan dari Presiden Indonesia dalam video yang tersebar tersebut terekam secara sengaja seorang remaja meludahi gambar Megawati yang tercetak dalam spanduk usai melakukan aksi tersebut ia tampak tertawa terpingkal-pingkal diketahui remaja perempuan tersebut berasal dari Desa botok Kecamatan bancak Ungaran hal ini membuat para pendukung partai PDIP gram dan menuntut permintaan maaf terkait aksi peludahan itu.


Kemudian a hadir seorang perempuan yang mengaku dirinya sebagai ortu dari remaja itu membuat video klarifikasi permintaan maaf Ia menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah pihak seperti Presiden RI pertama Ir Soekarno Megawati Soekarnoputri Puan Maharani dan Kades boto Sjaichul Hadi.


Si Ibu tersebut mengungkapkan penyesalan terhadap perbuatan putrinya yang melanggar etika tidak layak dilakukan atau dilihat selanjutnya Ibu itu mewakili anaknya berjanji tidak akan mengulanginya kembali 


Bagaimana pandangan Islam dalam aksi Peludahan tersebut


Islam sebagai agama yang sempurna dan Paripurna punya aturan dalam segala hal termasuk dalam tatanan adab dan akhlak jelas Islam melarang seseorang meludahi orang lain karena hal tersebut berkaitan dengan akhlak seorang muslim seberapapun dia tidak suka Seberapa pun dia Benci tetapi tidak boleh meludahinya.


Sebagaimana Rasulullah saat dahulu sering mendapatkan celaan dan cemoohan dari orang-orang kafir Quraisy salah satu kisah yang termasyhur adalah kisah Rasulullah saw. dengan seorang buta dari Yahudi yang mengemis di pinggir pasar Qaynuqa. Setiap hari pengemis tersebut selalu mencela Rasulullah.


Bahkan ketika Rasulullah memberikan sedekah makanan kepadanya. Karena dia buta dan tidak tahu kalau itu adalah Rasul. Maka ia pun tetap mencela Rasulullah saw. lantas apakah Rasul murka? Rasul marah? Rasul meludahi irang yang menghujatnya? Tidak!



Rasulullah tetap menampakan akhlakul karimahnya. Rasul tidak menanggapi celaan itu dan tetap memberi pengemis yang mencelanya itu makan. Kemudian saat Rasul saw. wafat si buta Yahudi tersebut merasa sangat kehilangan karena tidak ada lagi yang memberinya makan.


Suatu hari Abu Bakar As. sebagai pengganti Rasul dalam memimpin kaum muslimin. Menjadi seorang khalifah umat Islam. Abu Bakar melanjutkan kebiasaan mulia Rasul yakni salah satunya adalah memberi sedekah di pasar Qaynuqa.


Sampai kepada memberi makan si buta Yahudi tersebut. Abu Bakar pernah melihat Rasul menyuapi pengemis itu. Namun ketika Abu Bakar menyuapinya, pengemis tua yahudi itu merasa janggal dan tidak mau lagi menerima suapan dari Abu Bakar ra. Dia merasa orang yang ada di hadapannya adalah bukan orang yang setiap hari memberinya makan.


Karena ternyata Rasulullah tidak hanya memberinya sedekah dan menyuapinya saja. Bahkan Rasul mengunyahkan makanan tersebut hingga lembut. Setelah Abu Bakar menjelaskan bahwa orang yang dicarinya itu tidak akan bisa ditemuinya kembali. Ia adalah Rasulullah saw. dan beliau telah wafat.


Mendengar hal itu, pengemis tua dari Yahudi yang selalu mencela Rasul setiap hari tersebut menangis tersedu. Ia tidak menyangka orang yang setiap hari dicemoohnya itu adalah Rasulullah. Yang setiap pagi bersedekah memberinya makan, mengunyahkan makanan tersebut hingga lembut, dan menyuapinya.


Betapa sedih dan menyesalnya si buta itu saat mengingat mencela Rasul bersamaan dengan memberiŕgmakan suapan dari tangan Rasulullah saw. Akhirnya Ia masuk Islam, karena melihat kemuliaan Islam. Juga akhlakul karimah yang dimiliki Rasulullah saw.


Demikianlah akhlakul karimah yang dicontohkan oleh Rasul adalah bagian dari ajaran Islam yang harus kita teladani. Untuk itu aksi meludahi orang lain itu bukanlah akhlak ajaran Islam. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah seluruh aspek kehidupan harus diatur oleh Islam, mulai dari akhlak hingga politik dan negara.


Wallahualam bissawab.


Jumat, 12 Mei 2023

Oleh. Rita Handayani

(Penulis dan Founder Media)


Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, 2 orang tewas dan 35 penumpang lainnya luka-luka atas tragedi Bus masuk Jurang di Tegal. Berita yang menghebohkan media beberapa hari lalu ini, mengakibatkan sopir dan kernet bus Duta Wisata yang mengalami kecelakaan masuk jurang di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, itu ditahan. Penahanan itu dilakukan setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan yang menewaskan dua orang tersebut. (detiknews.com, 11/05/2022)


Sebelumnya telah viral video yang merekam betapa mencekamnya laju bus besar dengan muatan penuh tanpa pengemudi, ke arah jurang dengan disertai jeritan dari para penumpang yang ada di dalamnya. Diketahui bus yang masuk jurang di Guci Tegal itu adalah bus rombongan peziarah asal dari Tangerang. Bus besar itu masuk jurang di kawasan guci Tegal pada minggu 7/5/2023. Menurut saksi mata, bus tiba-tiba melaju tanpa kendali ke arah jurang.



Kejadian nahas tersebut berawal ketika sopir bus sedang memanaskan mesin di lokasi parkir. Sopir bus kemudian pergi meninggalkan bus itu dalam kondisi mesin hidup. Pengamat transportasi Darmaningtyas, menyebut terjadinya kecelakaan tersebut. menandakan sopir bus tidak memiliki kompetensi. Karena tidak tahu kapan harus mematikan mesin yang tepat. 


Bagaimana pandangan dalam Islam?


Tragedi kecelakaan di Tegal ini tentu bukan pertama kali terjadi di negara kita. Lantas, solusi Islam atas maraknya kejadian kecelakaan transportasi ini seperti apa? Mari kita bahas.


Pemimpin negara tentu dalam hal ini adalah penguasa memiliki potensi tanggung jawab yang lebih besar. Untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi rakyat. Sehingga seluruh rakyat bisa menikmati sarana publik secara maksimal.


Rasulullah bersabda: 

"Imam/penguasa adalah Raa'in dan penanggung jawab urusan rakyatnya." (HR. Bukhari)


Sehingga pemerintah berkewajiban menyediakan sarana dan moda transportasi yang aman. Ini dilakukan pemerintah untuk menjamin keselamatan rakyat. Diantaranya adalah:


Pertama, membangun dan memperbaiki sarana publik. Seperti, jalan raya secara totalitas. Artinya perbaikan jalan harus dilakukan menyeluruh dengan menggunakan bahan terbaik untuk mengaspalnya, sampai pada proses pengerjaannya.


Begitu pula dengan sarana lainnya, seperti lampu penerang jalan. Harus ditempatkan di semua jalan raya yang dilalui rakyat. Sehingga, jangan sampai ada jalan raya, tetapi tidak ada lampu untuk meneranginya.


Kedua, Pemerintah juga harus menyediakan moda transportasi dengan teknologi terbaru. Selain itu rakyat juga harus dipermudah dalam mengakses moda transportasi jenis apapun. Secara murah, aman, dan nyaman. Selain itu dibutuhkan sopir yang berkompeten dalam mengemudi. 


Aturan ini harus diterapkan untuk mengawal jalannya transportasi di tengah masyarakat. Banyak pengemudi bus yang mengendarai secara ugal-ugalan. Selain itu juga saat berhenti tidak menarik rem tangan. Akibatnya kendaraan bisa berjalan sendiri atau saat tersenggol bisa melaju sendiri, sangat mungkin itu terjadi di tragedi Awu tersebut.


Ketiga, Membangun industri strategis, yakni industri IT. Dengan segala risetnya, yang dapat membantu menghindarkan rakyat dari hal-hal yang mengganggu perjalanan. Sehingga dapat terhindar dari kecelakaan. 


Untuk bisa merealisasikan hal tersebut secara totalitas, tentu butuh dana yang tidak sedikit. Untuk itulah negara harus mengelola kekayaan alam dengan tepat. Dengan cara tidak menyerahkan pengelolaannya kepada swasta. Tetapi dikelola oleh negara sendiri dengan menggunakan sistem Islam.


Wallahualam bissawab.


Rabu, 10 Mei 2023

Oleh. Erny, Blora

(Penulis dan Pengamat Publik)




Di akhir bulan April lalu cuaca panas dirasakan oleh beberapa negara di Asia. Seperti, Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos. BMKG negara tersebut melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya. (Liputan6.com 28/4/2023). 


Di Indonesia pun juga mengalami hal yang sama meski tidak se-extrim di negara-negara tersebut. Cuaca panas yang terjadi akibat gelombang panas. Salah satunya disebabkan karena perubahan iklim global. Menyebabkan suhu suhu udara semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dampaknya pada peningkatan suhu udara dan mengakibatkan gelombang panas.


Sedangkan menurut BMKG Indonesia, cuaca mendidih yang dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia merupakan sebuah fenomena. Akibat adanya gerak semu matahari. Ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. (cnbcindonesia.com 3/5/2023)


Gelombang panas meskipun belum terjadi di negeri ini, namun panasnya juga bisa dirasakan dan berbahaya. Karena bisa berdampak pada kesehatan, sektor pertanian, dan lingkungan, juga tentunya membuat hidup akan semakin sulit. Tanaman dan hewan bisa mati akibat suhu yang terlalu tinggi, sementara hutan dan lahan gambut dapat terbakar akibat kondisi yang kering dan panas.


Perubahan iklim global yang terjadi ini tak lepas dari ulah tangan manusia. Aktivitas pembakaran besar-besaran bahan tambang seperti batu bara, minyak dan gas yang menghasilkan CO2 telah merusak lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Sehingga suhu di permukaan bumi tidak terlalu panas.


Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin. Selain itu juga penggundulan hutan untuk kepentingan segelintir orang tanpa mempertimbangkan dampak buruknya. Membuat alam menjadi semakin rusak.


Sistem kapitalisme saat ini hanya mementingkan materi semata yang hanya dinikmati oleh segelintir orang, namun kerusakan yang ditimbulkan dirasakan oleh semua penduduk bumi. Penggundulan hutan, eksploitasi tambang, minyak dan gas bumi telah menyebabkan bencana alam seperti banjir dan gelombang panas. Solusi yang diterapkan tidak mampu menyelesaikan permasalahan karena terhalang kepentingan segelintir orang.


Semua itu tidak akan terjadi jika sistem yang diterapkan adalah sistem yang berasal dari sang Khalik. Kekayaan alam dikelola dengan tidak merusak alam. Pengelolaan kekayaan alam yang menjadi kepentingan umum yang menguasai hajat hidup manusia dikelola oleh negara, bukan swasta apalagi asing. Seperti yang terjadi sekarang ini yang sudah pasti hanya memikirkan keuntungan tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.[]


Wallahualam bissawab. 





Minggu, 07 Mei 2023

Oleh. Dwi R, S.Si

(Penulis dan Pendidik)





Penistaan agama kembali terjadi. Baru-baru ini beredar video seorang selebgram yang mengucap basmallah ketika hendak memakan olahan babi. Masih terkait penistaan agama, seorang WNA asal Australia meludahi seorang imam masjid di Bandung. Lantaran merasa terganggu mendengar murotal.


Dua hal di atas sebenarnya hanya sekelumit kisah dari berbagai jenis penistaan yang kerap terjadi sepanjang masa. Hal ini akan terus berulang selama liberalisme tetap dijaga. Pasalnya paham kebebasan atau liberalisme dijamin dalam negara yang menerapkan ideologi kapitalisme-sekuler, termasuk Indonesia.


Diakui atau tidak, negeri kita yang mayoritas penduduknya muslim ini menganut paham sekuler, yang mana agama dipisahkan dari urusan negara. Agama hanya menjadi urusan privat masyarakat dan dijamin kebebasannya oleh pemerintah. Sehingga siapapun bebas memeluk agama apapun termasuk berpindah-pindah dari agama satu ke agama lainnya.


Di samping itu, dalam demokrasi kebebasan juga menjamin empat kebebasan. Diantaranya: kebebasan individu, kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan kebebasan beragama. Dari sini jelas bahwa setiap individu bebas melakukan apa saja karena dijamin dan dilindungi undang-undang. 


Sebagai contoh, jika ada seseorang menistakan agama dengan melalui ucapan. Hal itu dianggap sebagai bagian dari kebebasan berpendapat yang mendapat jaminan dari undang-undang. Sehingga tidak mendapat sanksi yang tegas.


Walaupun penistaan agama juga ada sanksinya menurut undang-undang negara. Namun, faktanya tetap saja tak mampu meminimalisir. Apalagi menghilangkan pelaku penistaan hingga sekarang.


Masih segar dalam ingatan kita seorang yang terkenal dan anak pejabat tinggi. Ia menistakan agama melalui syairnya dan dia dibiarkan bebas melenggang tanpa hukuman. Hal ini jelas membuktikan bahwa hukum di negeri demokrasi bersifat ambigu.


Standar kebebasan yang dielu-elukan juga merupakan standar ganda. Di satu sisi, negara menjamin dan memerintahkan adanya toleransi beragama. Namun faktanya setiap terjadi penistaan terhadap agama Islam, pemerintah seolah menutup mata. Sebaliknya jika hal itu terjadi pada agama lain, maka Islam akan selalu menjadi tersangka utama.


Berharap pada sistem demokrasi, jelas sangat mustahil untuk memberantas penistaan terhadap agama ini. Alasannya jelas, bahwa demokrasi tidak memiliki sanksi yang tegas terhadap tindak penistaan. Hukum yang berlaku juga tidak membuat jera, sehingga kejadian akan terus berulang.


Hanya sistem Islam yang memiliki seperangkat aturan tegas dan jelas. Sehingga mampu menjaga kemuliaan agama. Hanya Islam yang memiliki mekanisme jelas dalam membuat jera pelaku penista agama tanpa meninggalkan prinsip toleransi.


Wallahualam bissawab.


Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts