Oleh. Erny
(Penulis Kota Blora)
Harga minyak dunia naik, harga bbm pun naik. Problem kenaikan bbm negeri ini bak sinetron yang ditayangkan ulang berkali-kali. Masyarakat tentu menjadi resah ketika mendengar bbm naik karena berdampak pada harga sejumlah kebutuhan pokok.
Kenaikan harga minyak dunia diantaranya disebabkan berkurangnya pasokan dari negara Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari.
"Arab Saudi mengumumkan akan melanjutkan pemangkasan produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari sampai akhir tahun ini. Menurut perkiraan kami, dengan adanya pemangkasan ini stok minyak global akan turun 0,2 juta barel per hari pada kuartal IV 2023," kata US. EIA ( Energy Information Administration) dalam Short-Term Energy Outlook edisi September 2023. (Databoks.katadata.co.id 4/10/23).
Dikutip dari Reuters, harga patokan internasional minyak berjangka jenis Brent naik 17 sen menjadi US$92,05 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 19 sen menjadi US$88,71 per barel.
Penguatan tersebut imbas dari terbatasnya pasokan minyak mentah di akhir 2023 setelah kebijakan perpanjangan pengurangan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia.
Pasar pun khawatir pengurangan tersebut memicu defisit pasokan minyak yang besar hingga akhir tahun ini.
Indonesia dengan kekayaan migas nya yang besar tidak semestinya panik ketika harga minyak dunia bergejolak.
Di pertengahan tahun 2022, kementerian ESDM mengumumkan temuan cadangan migas baru di blok Andaman II dan blok Andaman III yang berlokasi di perairan laut Aceh, potensinya diperkirakan menjadi yang terbesar di dunia.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sejak penjajahan Belanda hingga kini masih menjadi negara dengan kekayaan migas yang besar, bahkan di tahun 1980an pernah tergabung di OPEC.
Sayang seribu sayang, pengelolaan migas di blok Andaman diserahkan ke perusahaan asing Repsol milik Spanyol, seperti yang terjadi di blok Cepu pengelolaannya diserahkan ke ExxonMobil milik Amerika.
Lemahnya aturan negeri ini yang menjadikan negeri ini tidak pernah maju dan sejahtera. "Jauh panggang dari api". Semuanya tak lepas dari penjajahan kapitalisme yang mengendalikan kebijakan penguasa negeri ini.
Penguasa bekerja atas asas manfaat, yang dipikirkan hanya untung dan rugi dan abai pada dampak kenaikan harga bbm bagi kesejahteraan rakyat.
Islam secara tegas mengatur bahwa kekayaan alam adalah milik umum dan dikelola oleh negara untuk kesejahteraan umat. Dilarang keras menswastanisasi apalagi dikelola oleh swasta/individu. Mengingat dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bahwa "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Hadis tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api. Bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu.
Hal tersebut pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika memberikan izin kepada Abyadh untuk mengelola tambang garam. Ketika Rasulullah saw. mengetahui bahwa tambang garam adalah milik umum maka Rasul pun mencabut pemberian izin tersebut dan melarang tambang itu dikuasai oleh individu.
Wallahualam bissawab.
0 comments:
Posting Komentar