Oleh. Agustia Wahyu Tri Anggraeni, S.Pd
(Tenaga Pendidik)
Mengulas tentang dunia remaja memang merupakan sesuatu yang asyik untuk diperbincangkan. Bagaimana tidak? Remaja dengan segala potensinya yang besar, ide-ide cemerlang dan kreatifitasnya sehingga mampu meneruskan estafet perjuangan.
Namun, dengan potensinya yang besar tersebut, diantara mereka terjebak dalam situasi yang sulit. Mereka mudah hancur ketika mendapatkan tekanan sosial. Munculah generasi muda Gen Z dengan mental illnessnya. Sehingga membuat Gen Z mudah menyerah ketika dihadapkan dengan tekanan yang ada.
Gen Z rasa stroberi ini tentu tidak muncul secara tiba tiba. Namun, terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab kemunculan mereka. Di antaranya adalah bagaimana mereka yang kerap untuk mendiagnosis dirinya sendiri tanpa melibatkan ahli.
Mudahnya mereka melabeli dirinya sedang stress hingga depresi. Karena tekanan sosial yang ada di hadapannya. Ketika gaya hidup yang hedonis dan flexing menjadi tren di antara Gen Z. Akibatnya mereka merasa memiliki tekanan sosial dan cenderung tidak mampu menghadapi dan mencari solusi atas permasalahan yang sedang Gen Z alami.
Generasi ini yang mudah rapuh karena hidup mereka yang serba instan. Dihadapkan pada sedikit masalah, mereka langsung merasa down. Mereka memang terlihat kreatif dan lincah di luar, tetapi rapuh didalam. Maka dari itu, tidak sedikit diantara mereka yang menjadikan lagu lagu penyemangat sebagai obat penenang atas kerapuhan mental mereka.
Lalu, terdapat faktor pola pengasuhan orang tua yang cenderung memanjakan anak. Selalu menuruti apapun kemauan anak, sehingga berdampak buruk pada perkembangan anak. Mereka menjadi sulit mengambil keputusan. Sulit mengambil keputusan mulai dari hal terkecil, atau keputusan penting yang nantinya akan memengaruhi kehidupannya.
Oleh karena itu, kita tidak bisa melihat Gen Z rasa stroberi ini menjadi sebuah tren atau gaya hidup. Apalagi, trend ini yang hanya berkutat pada masalah masalah individu dari remaja itu sendiri, padahal masa remaja merupakan satu fase kehidupan yang tentunya perlu diwarnai dengan penuh antusias dan jiwa optimis yang tinggi.
Bukan malah menjadi individu remaja Gen Z yang terjebak dengan zona nyaman dengan dirinya sendiri, introvert dan mudah rapuh. Menjadikan hiburan seperti lagu lagu galau sebagai obat penenang.
Akan tetapi, berharaplah pada suatu makna hidup dimana ada masalah mendasar yang harus Gen Z pahami. Agar hidup penuh semangat yaitu tentunya semangat yang lahir dari pemahaman dan dimensinya. Bukan hanya dunia oriented, namun juga akhirat.
Memulai dengan memahami masalah mendasar Gen Z cukup dengan memahami tujuan hidup kita. Maka dengan memahami tujuan hidup menjadikan hidup kita ini lebih terarah. Oleh sebab itu, Allah menegaskan bahwa tujuan hidup seorang manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Maka konsekuensinya, manusia wajib terikat dengan aturan Allah Swt. dimana inilah adalah kunci ketenangan hidup yang sesungguhnya. Tentu hal ini dapat diwujudkan ketika kita berusaha mencari dan merapatkan pada circle yang senantiasa mengajak kepada Allah tentunya.
Buktikan bahwa diri kita adalah generasi pejuang, bukan generasi yang indah outside, rapuh inside. Kita ini adalah agen agen perubahan yang siap mewujudkan ketenangan hakiki untuk seluruh alam. Semangat!
Wallahu'alam bissawab
0 comments:
Posting Komentar