SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Selasa, 02 April 2024

Oleh. Arimbi N.U

(Mompreneur)





Dalam mengembangkan kualitas generasi yang berkualitas, peran kedua orang tua memiliki peran yang tak tergantikan. Namun, sering kali pada masyarakat terstigma peran ibu dalam pembentukan karakter anak lebih dominan, sementara peran ayah kadang terlupakan. Salah satu hal yang dijadikan alasan ketika ayah tidak dapat memperbaiki kualitas generasi adalah karena keterbatasan waktu yang dihabiskan bersama anak-anak akibat pekerjaan atau kegiatan lainnya. 


Maka muncul wacana bahwa pemerintah akan memberikan hak cuti kepada suami yang istrinya melahirkan atau keguguran. Cuti mendampingi istri yang melahirkan itu menjadi hak ASN pria yang diatur dan dijamin oleh negara,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas seusai rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (14/3/2024).


Langkah ini sudah diambil oleh sejumlah negara, seperti Spanyol, Korea Selatan, Jepang, dan Islandia.


Lama cuti ayah ini masih digodok oleh pemerintah. Namun, waktu cuti ayah tersebut diusulkan berkisar 15 hari, 30 hari, 40 hari, dan 60 hari. Sebenarnya saat ini sudah ada cuti ayah, namun cuti ayah yang saat ini diberikan selama dua hari pasca istri melahirkan dinilai tidak efektif.


Cuti ayah seharusnya menjadi momen penting bagi ayah untuk mempererat hubungan dengan anak-anaknya dan secara aktif terlibat dalam pembentukan karakter mereka. Namun, kenyataannya, tidak sedikit ayah yang tidak mampu memanfaatkan cuti tersebut secara optimal. Selama apapun waktu yang diberikan namun bila tidak dimanfaatkan dengan semestinya maka tidak akan berhasil dalam mencapai tujuannya. Fenomena ini semakin menguat dengan semakin banyaknya ayah yang mengambil cuti untuk mendukung pasangan dalam mengasuh anak-anak, namun tidak efektif dalam memanfaatkan waktu tersebut.


Berbagai faktor dapat menyebabkan hal ini terjadi, seperti kurangnya pemahaman akan pentingnya peran ayah dalam pembentukan generasi masa depan.


Meskipun cuti ayah memberikan kesempatan bagi ayah untuk lebih terlibat dalam perawatan anak, kualitas generasi juga sangat dipengaruhi oleh peran aktif dan kualitas interaksi dari kedua orang tua secara keseluruhan.


Kualitas generasi tidak hanya ditentukan oleh kehadiran fisik orang tua, tetapi juga oleh nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga dan pendidikan yang diterima oleh anak-anak.


Anak-anak juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar mereka, termasuk teman sebaya, sekolah, dan media sosial. Faktor-faktor ini dapat memiliki dampak besar terhadap perkembangan mereka.


Dalam perspektif Islam, tanggung jawab membentuk kualitas generasi tidak hanya terletak pada orang tua, tetapi juga pada masyarakat dan negara secara keseluruhan. 


Islam mengajarkan pentingnya peran masyarakat dalam membimbing dan mendidik generasi yang baik. Masyarakat yang baik akan memberikan dukungan, bimbingan, dan lingkungan yang sehat bagi perkembangan anak-anak.


Negara juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan dan sistem yang mendukung perkembangan optimal anak-anak. Ini termasuk akses terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan lingkungan yang aman dan mendukung.


Islam menekankan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter dan moralitas generasi. Oleh karena itu, pendidikan agama yang baik dan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam menjadi kunci dalam membentuk kualitas generasi yang baik.


Dalam kesimpulannya, cuti ayah adalah langkah positif dalam mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, namun untuk memperbaiki kualitas generasi secara signifikan, perlu adanya upaya yang menyeluruh dari orang tua, masyarakat, dan negara, dengan pendekatan yang sesuai dengan nilai dan ajaran agama.

Wallahualam bissawab.


0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts