Oleh: Sendy Novita, S.Pd, M.M
(Praktisi Pendidik)
Penderitaan rakyat Gaza terus meningkat akibat serangan brutal Zionis yang menyasar warga sipil, fasilitas kesehatan, paramedis, dan jurnalis. Kejahatan ini semakin parah dengan adanya dukungan dari negara-negara adidaya, khususnya Amerika Serikat, yang terlihat dari kebijakan seperti pengakuan terang-terangan Presiden Donald Trump terhadap kontrol penuh Zionis atas Gaza.
Meskipun komunitas internasional telah berupaya memberikan bantuan kemanusiaan, seperti melalui Misi Gaza Sumud Flotilla, upaya ini terbukti tidak cukup untuk menghentikan genosida yang terjadi.
Akar Masalah: Sistem Kapitalis Sekuler
Tragedi ini terus berulang karena sistem kapitalis sekuler yang mendominasi dunia. Dalam sistem ini, hubungan internasional hanya didasarkan pada kepentingan materi dan politik, mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Negara-negara besar melihat konflik Gaza sebagai ladang geopolitik yang menguntungkan, sehingga mereka mendukung Zionis demi menjaga kepentingan strategis di Timur Tengah.
Hal ini diperparah oleh sikap negara-negara Arab yang seharusnya menjadi pembela, namun justru memilih diam atau bahkan menormalisasi hubungan dengan Israel. Ini menunjukkan pengkhianatan dari para pemimpin Muslim yang tunduk pada tekanan politik global.
Solusi Parsial yang Tak Menyentuh Akar
Sistem kapitalis sekuler hanya menawarkan solusi parsial, seperti bantuan kemanusiaan, yang tidak pernah menyelesaikan akar masalah. Bantuan memang penting, tetapi sifatnya hanya sementara. Tanpa kekuatan politik dan militer yang terorganisir, kejahatan Zionis tidak akan berhenti. Inilah mengapa solusi kemanusiaan saja tidak pernah cukup untuk membebaskan Gaza.
Solusi Hakiki dalam Islam
Dalam Islam, solusi yang hakiki dan permanen sudah jelas: jihad fi sabilillah di bawah kepemimpinan seorang khalifah. Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa kezaliman hanya bisa dihentikan dengan kekuatan yang terorganisir. Negara Islam (Khilafah) memiliki kewajiban untuk mengirimkan pasukan guna membela kaum Muslim yang tertindas. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Seorang imam adalah laksana perisai, di belakangnya kaum Muslimin berperang dan kepadanya mereka berlindung.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, tuntutan umat tidak boleh hanya berhenti pada bantuan kemanusiaan, melainkan harus mengarah pada tegaknya kepemimpinan Islam global yang mampu mengerahkan seluruh potensi umat untuk menghentikan kejahatan Zionis dan membebaskan Gaza.
Selama dunia masih dikuasai sistem kapitalis sekuler, penderitaan rakyat Gaza akan terus terjadi. Sudah saatnya umat bersatu, meninggalkan solusi tambal sulam, dan menggaungkan kembali seruan untuk tegaknya hukum Allah sebagai satu-satunya jalan keluar yang hakiki.
0 comments:
Posting Komentar