SELAMAT DATANG DI RAGAM FORMULA

BERITA DARI RAGAM FORMULA

media berita dan edukasi terpercaya yang menginspirasi dan mencerdaskan umat

Minggu, 14 September 2025

Oleh: Sendy Novita, S.Pd, M.M 

(Praktisi Pendidik)



Dunia kembali diguncang oleh kebiadaban Zionis Israel. Kali ini, kekejaman mereka semakin nyata ketika serangan drone secara sengaja menargetkan jurnalis dan paramedis di Gaza. Tragisnya, serangan tersebut terjadi saat siaran langsung, sehingga dunia dapat menyaksikan sendiri betapa kejamnya rezim Zionis yang tidak segan membantai pihak-pihak yang berusaha menyuarakan kebenaran dan memberikan pertolongan.

Salah satu jurnalis di Gaza bahkan menyerukan kepada rekan-rekan jurnalis internasional untuk datang dan melaporkan langsung apa yang terjadi di lapangan. Seruan ini menunjukkan betapa putus asanya rakyat Palestina, yang terus berjuang agar dunia melihat kenyataan pahit yang mereka alami. Sayangnya, meskipun dunia mengetahui kebrutalan tersebut, tidak ada tindakan tegas yang benar-benar menghentikan kejahatan ini. Resolusi PBB hanya menjadi tumpukan kertas tanpa daya, sementara dukungan penuh dari Amerika Serikat dan sekutunya menjadikan Zionis semakin arogan dan tak tersentuh.

Realitas yang terjadi saat ini adalah dunia hanya menjadi penonton. Tindakan kecaman, demonstrasi, dan bantuan kemanusiaan memang ada, tetapi solusi hakiki untuk menghentikan penjajahan belum juga terlihat. Dua miliar kaum Muslimin di seluruh dunia, yang seharusnya menjadi benteng pertahanan bagi saudara-saudara mereka di Gaza, belum mampu bersatu dan bergerak. Padahal, jika para penguasa negeri-negeri Muslim bersatu dan mengerahkan kekuatan militer mereka, tentu Zionis tidak akan mampu terus bertindak semena-mena.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Para penguasa negeri-negeri Muslim masih sibuk dengan urusan politik dan kepentingan masing-masing. Bahkan, sebagian justru menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel, yang berarti secara tidak langsung ikut memperkuat posisi Zionis. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran umat akan solusi syar’i untuk membebaskan Palestina belum menjadi opini umum.

Tanah Palestina Adalah Tanah Kaum Muslim

Palestina bukan hanya tanah yang diperebutkan secara politik atau sekadar wilayah konflik. Bagi kaum Muslimin, Palestina adalah tanah wakaf umat Islam yang dirampas oleh Zionis Yahudi. Rasulullah ﷺ telah mengingatkan umatnya untuk menjaga dan membebaskan tanah yang dijajah, sebagaimana generasi sebelumnya berhasil mengusir penjajah melalui jihad fi sabilillah.

Sejarah mencatat bahwa jihad adalah satu-satunya cara yang mampu benar-benar mengakhiri penjajahan. Contohnya adalah pembebasan Baitul Maqdis di masa Shalahuddin Al-Ayyubi, yang mengerahkan kekuatan militer umat Islam dengan persatuan yang kokoh. Sayangnya, konsep jihad hari ini masih sering disalahpahami atau bahkan diabaikan. Padahal, kewajiban berjihad untuk membebaskan Palestina sudah ada sejak dulu dan tetap relevan hingga kini.

Pentingnya Edukasi dan Penggalangan Opini

Kondisi umat yang tercerai-berai saat ini tidak lepas dari lemahnya kesadaran terhadap solusi syar’i. Oleh karena itu, edukasi secara masif perlu terus dilakukan. Umat harus disadarkan bahwa Palestina tidak akan pernah benar-benar merdeka hanya dengan diplomasi, bantuan kemanusiaan, atau doa semata, meskipun semua itu penting. Solusi hakiki yang diwajibkan oleh syariat adalah jihad dengan kekuatan militer, yang hanya bisa dilakukan jika umat bersatu di bawah kepemimpinan yang menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh).

Menggaungkan opini ini secara konsisten akan menjadi kekuatan yang mampu mengguncang dunia. Sama seperti runtuhnya apartheid di Afrika Selatan yang diawali dari gelombang opini global, demikian pula kebrutalan Zionis dapat dihentikan jika umat Islam benar-benar bersatu dalam kesadaran akan kewajiban mereka.

Serangan terhadap jurnalis dan paramedis di Gaza bukan sekadar tragedi kemanusiaan, tetapi bukti bahwa Zionis tidak mengenal batas dalam kejahatannya. Selama dunia hanya diam, selama umat Islam belum bersatu, kebrutalan ini akan terus berlanjut.

Kini saatnya bagi kita, kaum Muslimin, untuk tidak hanya bersedih dan marah, tetapi juga bergerak dengan kesadaran yang benar. Palestina menanti pembebasan seperti yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Hanya dengan solusi hakiki berupa jihad yang dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, penjajahan Zionis akan berakhir, dan tanah suci Palestina akan kembali ke pangkuan umat Islam.

"Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya untuk Allah semata." (QS. Al-Baqarah: 193). Wallahu a'lam bishawab.

0 comments:

Posting Komentar

Categories

Labels

Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Bukti Telanjang Abainya Negara terhadap Pendidikan

Oleh: Rati Suharjo   Pengamat Kebijakan Publik Bangsa ini kembali berduka. Pada 29 September 2025, langit Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, seo...

Popular Posts

Blog Archive